Bagian-11

3.8K 225 7
                                    

Apa yang bisa aku lakukan agar kamu bisa menyadari keberadaan ku?.
Apakah begitu sulit untuk berpaling sekali saja ke arah ku?.

#

# #
Aldo pov.

"Aku menyukai mu"

Kata itu tetap tak mampu ku keluarkan dari mulut ku.Aku merasa sangat gugup sekarang.Ditambah Clarisa yang menatap kearah ku penasaran yang semakin membuat ku bertambah gugup.

"Aku...aku...hm...aku"ucap ku terbata sambil mengaruk kepalaku yang tidak gatal.

"Iya,ada apa?"tanya Clarisa

"Aku sedang lapar"kata ku berdalih.

Tawa pun menggelegar di seluruh penjuru ruangan namun, seketika ia menghentikan tawa nya mengingat keberadaan kami sekarang di rumah sakit"kau lucu sekali Aldo,hanya karena lapar kau menjadi gugup begitu"

Aku hanya diam mendengar ia terus berbicara dengan ceria.Hal itu membuat hatiku bahagia meskipun di sisi yang lain aku sangat kecewa karena tidak bisa mengatakan nya sekarang.Biarpun aku tau kalau Clarisa sangat mencintai Rendi tapi,aku akan berusaha mengubah nya.Aku ingin bisa membuat orang yang ku cintai bahagia itu sudah cukup membuat ku ikut bahagia.

"Kalau lapar makan saja buah-buahan yang ada di atas meja atau sesuatu yang lain?"

Aku langsung menggeleng"buah saja sudah cukup"

Ia pun hanya mengangguk sembari tersenyum.
"Bagaimana keadaan mu sekarang?"tanya ku.

"Tentu saja aku baik.Aku kan gadis yang paling kuat di seluruh dunia"ujar Clarisa dengan mantap,diiringi senyum yang tidak pernah hilang dari wajah nya.

# # #

Rendi melihat sekeliling dengan tatapan aneh, sudah seharian ini ia tidak melihat Clarisa mengikuti nya.Bukan kah seharus ia merasa senang kerena sudah menyingkirkan gadis bodoh itu dari tapi sekarang malah ia yang mulai mencari keberadaan Clarisa.

Sungguh hal bodoh apa yang sudah terjadi padanya.

Bahkan hingga kuliah berakhir,ia tidak menemukan  Clarisa.

Sampai di kamar Rendi melempar asal tas nya,setelah itu ia langsung pergi ke kolam renang dan duduk di tepi dan memasukkan setengah kakinya kedalam air.

"Woi,sepupu yang aneh!.Ngapain melamun nanti ke sambet setan"ujar Angel yang tiba-tiba datang entah dari mana.

Setelah itu Angel ikut duduk bersama Rendi di bangku taman
"Bukan urusan mu"

Angel langsung menghadiahkan tatapan sinis ke arah Rendi"Dasar aneh"

"Kenapa kau kemari?"tanya Rendi

"Aku hanya menjenguk mu"ucap Angel asal dan membuat Rendi langsung menoleh ke arah Angel.

"Kau pikir aku sedang sakit apa?"sementara Angel langsung mengangguk seolah ia mengiyakan pertanyaan Rendi.

"Sudah lah Rendi aku bisa melihat kalau kau begitu mencintai Clarisa,jadi jangan terus membohongi diri mu sendiri"

"Kau bilang cinta"ucap Rendi dengan nada merendahkan"bahkan aku tidak berfikir cinta itu ada di dalam hidup ku dan ku rasa cinta itu adalah penghianatan saja"

"Rendi dengar kan aku semua wanita itu tidak seperti Tasya yang hanya mempermainkan mu setelah itu meninggalkan mu tapi,Clarisa ia wanita yang baik"

"Benarkah? Lalu,bagaimana dengan ibuku.Dia juga pergi meninggalkan ku"

"Ibumu pasti punya alasan tersendiri kenapa ia meninggalkan mu waktu itu"ucap Angel

"Ya kau mungkin benar"ujar Rendi bangun dari tempat duduknya dan pergi begitu saja.

"Tunggu!,kau tidak bisa seperti ini selamanya.ku mohon sadar lah bahwa yang sudah kau lakukan itu salah dan kau hanya akan menyesal nantinya"Teriak Angel.

Sementara orang orang yang ia teriaki tidak menghiraukan perkataannya seolah angin yang berlalu.

# # #
Esoknya.

Rendi sengaja datang lebih awal ke kampus sambil terus melemparkan tatapan ke segala arah untuk mencari keberadaan seseorang yang ia ingin temui.Namun,nihil ia tidak menemukan nya entahlah ia merasa aneh pada diri sendiri semenjak Clarisa tidak lagi berada di dekatnya.

Saat sampai di kantin ia tak sengaja mendengar pembicaraan Vino dan Winda.

"Sayang,apakah Clarisa tidak akan kuliah lagi"tanya Vino manja sedangkan Winda menanggapi hal tersebut dengan cuek.

"Berhenti bersikap sok imut seperti itu aku merasa geli melihat nya,lagipula Clarisa tidak berhenti kuliah,dia akan kembali kalau kondisi sudah lebih baik lagi pula sebentar lagi akan ada penerimaan mahasiswa baru pasti menyenangkan"ujar Winda sambil menyeruput es teh manis.

Rendi melangkah menjauh dengan setumpuk pertanyaan di kepalanya.

"Apakah sakit nya begitu serius sampai dia tidak bisa ke kampus?,atau terjadi sesuatu padanya?"batin Rendi

"Aku harus mencari tau itu nanti"ujar Rendi pelan

"Kenapa,kau mulai khawatir padanya"ucap sebuah suara yang membuat Rendi menoleh sekaligus terkejut.

# # #

Akhirnya setelah sekian lama aku nongol juga :-) :-)
Sorry karena selalu telat update.

Sebenarnya aku pikir cerita ini gak ada yang suka makanya aku hentikan tapi,rupanya banyak yang menunggu kelanjutan nya

Wiih author seneng banget.

Oh ya aku mau tau alasan kalian suka sama Sad ending ,jangan lupa tulis komentar nya y
:-) :-)

Sad EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang