Bagian-2

8.3K 421 6
                                    

Clarisa pov.

Aku iri melihat kemesraan Winda dan Vino meskipun mereka selalu bertengkar tetapi,  bisa menyelesaikan perbedaan itu dengan cinta.

Andai saja aku dan Rendi seperti itu, pasti sangat menyenangkan namun, itu adalah hal yang sangat mustahil.

Aku duduk sendiri di sebuah bangku taman, sambil menghadap ke arah lapangan. Di sana aku bisa menemukan sosok yang aku rindu kan. Rendi tengah bermain basket.

Flashback.

Saat itu aku baru selesai tugas tambahan yang diberikan dosen padaku "Rasanya lelah sekali,"gumanku sementara teman yang lain, mereka pulang lebih awal jadi, aku tinggal sendiri.

Aku mengarahkan  pandangan ke langit yang kini mendung dan benar saja, hujan langsung turun setelah nya. Aku menarik napas panjang rasanya ingin sekali menerobos hujan tapi, itu tidak mungkin karena daya tahan tubuh yang lemah akan membuat ku sakit.

Lalu, sebuah tangan memberi payung padaku. Aku mendongakan kepala melihat orang yang memberikan payung itu.

Deg.

Sesuatu menjalar di hatiku seperti sengatan lembut, yang terasa menggelitik hati saat pertama kali aku melihatnya. Aku langsung jatuh cinta, mata coklat yang indah, hidung mancung dan bibir yang tipis membuat ku terpesona.

"Ini ambillah," ucapnya padaku

Sebuah suara yang membuatku tersadar dari lamunan, "Maaf, aku tidak bisa jika, aku menerobos hujan dalam keadaan seperti ini, nanti aku bisa demam tinggi," jelasku padanya

Ia melirikku sekilas setelah itu ia membuka jaket dan menutupi tubuh ku yang kedinginan.

"Sekarang kau tidak akan kedinginan jadi pulang lah, lagipula sudah sore dan tidak ada orang lagi di kampus," ucapnya padaku.

"Tunggu...," belum sempat aku menyelesaikan kalimat ia langsung pergi berlari menerobos hujan.

Sementara aku hanya bisa menatap punggungnya yang menjauh sambil memeluk erat jaket yang ia berikan padaku, rasa hangat dan bau mint begitu kaut pada jaket terasa sangat nyaman.

Rendi Virgo Dranman nama yang begitu melekat di hati dan membuat hidupku lebih berwarna.

Flashback end.

Aku pun tersenyum mengingat kejadian itu, secara tidak sengaja tatapan kami bertemu. Aku langsung mengalihkan pandangan berpura-pura sedang membaca.

"Hm." Sebuah suara membuatku terkejut, "Apa kau membaca buku dengan terbalik?"

"Aldo,kau membuat ku kaget saja," ucapku kikuk.

"Apa kau sedang melihat permainan basket?" tanya Aldo padaku

Aku mengangguk dan tersenyum "iya."

"Kenapa melihat dari jauh. Ayo kelapangan!" Ajak Aldo.

Aldo bangun dan mengajakku pergi ke lapangan. Aku berusaha menolak, tapi tetap saja ia keras kepala. Akhirnya aku mengikutinya menuju lapangan.

# # #

Penulisan nya mungkin masih berantakan,tapi Author akan berusaha yang terbaik :-)

Jangan lupa Vote and saran
Aku tunggu!.

Sad EndingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang