Chapter 5

18.6K 1.5K 34
                                    

Minato membawa Naruto kediamanya. Dan Kaisar sudah memerintahkan kasimnya untuk memanggil tabib.

Naruto masih sesenggukkan di pangkuan Minato. Minato hanya bisa mengelus rambut Naruto untuk menenangkanya.
"Hais, kenapa jadi nangis beneran. Ha~h, inikah yang namanya kehangatan kasih sayang orang tua. Sudah lama aku ingin merasakanya. Lebih baik nikmati saja "
Lama kelamaan Naruto tertidur karena terbuai oleh usapan lembut Minato dikepalanya. Minato yang melihat Naruto tertidur, segera membaringkanya di ranjangnya. Sekali lagi Minato merasa gagal melindungi orang yang dia sayangi. Dulu dia sudah kehilangan Kushina istri tercintanya, dia tidak akan sanggup lagi bila kehilangn putra dan putrinya dari Kushina. Bila tidak ingat tentang anak anaknya, pasti dia sudah terpuruk dan memutuskan untuk bunuh diri menyusul istri tercintanya.

Tak lama tabibpun datang. Kaisar segera memerintahkan tabib itu untuk mengobati luka lebam Naruto. Saat tabib sudah selesai mengobatinya, tabib segera undur diri setelah mengatakan bahwa lukanya akan sembuh dalam waktu beberapa hari.

Satu bulan telah berlalu, sudah saatnya Ratu Sara menyelesaikan hukumanya. Segera setelah keluar dari istana dingin, Ratu Sara segera kembali kekediamanya.

Sara langsung memerintahkan pelayanya untuk menyiapkan keperluan perawatanya. Sara takut dirinya terlihat kusam karena selama sebulan tinggal di istana dingin tanpa perawatan rutinya. Dirinya tidak ingin kehilangan kecantikanya. Dengan dirinya masih cantik saja, Kaisar masih jarang mengunjunginya, apalagi nanti kalau dia sudah tidak cantik lagi, Kaisar pasti tidak akan pernah mengunjunginya lagi. Walaupun sekarang dirinya sudah punya seorang Putri yang seumuran dengan Putri Naruto, yaitu Putri Ino. Itupun dia menggunakan cara licik dengan membuat Kaisar mabuk dan menidurinya. Tapi itu tidak cukup, dengan hanya memiliki seorang putri disisinya yang tidak dapat menarik perhatian Kaisar itu tidak cukup. Dirinya harus memiliki seorang Pangeran untuk menguatkan posisinya sebagai Ratu dan mengangkat Pangeranya nanti menjadi Putra Mahkota. Sara tinggal menyingkirkan mereka seperti dirinya menyingkirkan ibunya.

Tapi masalahnya sekarang, bagaimana bisa mendapatkan seorang Pangeran, kalau Kaisar sendiri tidak pernah menyentuhnya lagi sejak saat itu. Dia dapat memikirkan itu nanti, tapi yang harus dia pikirkan sekarang adalah bagaimana caranya menyingkirkan kedua anak Kushina. Khususnya Putri Naruto, yang membuatnya terkurung dalam istana dingin selama sebulan tanpa ada seorangpun yang melayaninya, kecuali pelayan yang mengantarkan makan, dan langsung pergi setelah menyelesaikan tugasnya.

Hari ini Naruto, Kurama dan Minato sedang berkumpul di taman istana dekat danau. Mereka membawa makanan untuk dinikmati bersama. Itu sebenarnya adalah permintaan Naruto, sudah lama dirinya ingin berpiknik bersama keluarga. Baru sekarang bisa dilakukan, karena kesibukan Minato sebagai Kaisar menungtutnya melakukan pertemuan pertemuan untuk memantau kesejah teraan rakyatnya yang berada diwilayahnya.

Saat sedang bercanda ria dengan ayah dan kakaknya. Naruto tidak sengaja melihat seorang anak gadis seumuranya di kejauhan yang melihat mereka dengan pandangan iri. Dari baju mewah yang dipakainya, Naruto dapat menebak, bahwa anak itu adalah salah satu Putri. Tapi dari siapa, Naruto tidak tau. Naruto masih minim informasi tentang anggota kerajaan.

Naruto berbisik pada Kurama menanyakan siapa gadis itu. Dan Kurama menjawab, bahwa gadis itu adalah Putri Ino, anak dari Ratu Sara.

Setelah mendengarnya, Naruto melihat lagi kearah Ino. Naruto dapat melihat tatapan iri dan kesepian mata anak itu.

Naruto bangkit dan berjalan kearahnya, mengundang tatapan heran dari Kurama dan Minato.

Saat Naruto hampir sampai di tempat Ino, Naruto dapat melihat raut wajah terkejut diwajahnya, karena kedatanganya. Naruto menyapanya, didampingi senyum manis di bibirnya untuk menimbulkan kesan bersahabat.
"Hai, mau bermai denganku? "
Ino terperangah mendengar ajakan Naruto, karena ini pertama kalinya Naruto menyapanya tanpa disuruh oleh siapapun. Karena yang selama ini Ino lihat adalah Naruto itu anak yang pendiam dan hanya mau berbicara dengan orang orang tertentu saja seperti Ratu Kushina, Kurama dan Minato saja. Tapi Ino ingat tentang perkataan Ibunya Sara, bahwa Naruto dan Kurama adalah musuh, karena mereka mengambil seluruh perhatian Kaisar dari dirinya dan ibunya.
"Tidak mau! Untuk apa aku bermain denganmu. Kata Ibunda Ratu, kau dan Putra Mahkota adalah muauhku " kata Ino sambil melipat tanganya angkuh, ajaran dari ibunya.
"Haiss, dasar nenek sihir. Anak sendiri udah diajari yang tidak tidak dari kecil. Mau jadi apa anak ini nanti kalau sudah besar. Mau jadi Sara kedua? Ah~ aku ada ide, anak kecil paling mudah dipengaruhi dari pada orang dewasa. Aku akan membuat Ino berada dipihakku "
"Kenapa kamu bilang begitu, kami bukan musuhmu " kata Naruto dengan raut sedih, memulai lagi aktingnya.
"Karena kalian mengambil semua perhatian Kaisar dari kami "
"Siapa yang bilang? "
"Ibunda Ratu "
"Kamu yakin Kaisar tidak pernah memperhatikanmu, bagaimana kalau Ratu Sara berbohong "
"Apa maksudmu, Ibunda Ratu tidak mungkin berbohong padaku "
"Mau kubuktikan? " kata Naruto. Ino menggangguk dengan ragu.

Setelah melihat anggukan Ino, Naruto langsung menarik tangan Ino menuju tempat Minato dan Kurama berada.
"Otou-sama! " Naruto memang memanggilnya begitu bila tidak ada orang asing disekeliling mereka.
Panggilan itu membuat Ino terkejut, karena Ino tidak akan pernah berani untuk memanggilnya begitu.

Minato tersenyum kearah mereka. Naruto segera menerjang Minato dengan pelukanya dan langsung dibalas oleh Minato. Ino yang melihatnya semakin merasa iri, karena dirinya tidak pernah dipeluk oleh Minato.

Naruto melihat kearah Ino dan langsung mengajak Ino untuk bergabung. Minato melihat raut wajah takut Ino, dia menyadari sudah begitu lama dia mengabaikan keberadaan Ino. Membuat minato merasa bersalah. Menato mengulurkan tanganya kearah Ino. Disambut dengan tatapan tidak percaya darinya. Tapi itu tidak berlangsung lama, karena setelah itu Ino ikut bergabung dengan Naruto masuk dalam pelukan Minato. Ino menangis karna senag, karena ini pertama kalinya dia bisa memeluk Minato.
"Kenapa kau menangis? "
"Karena, karena ini pertama kalinya aku dipeluk oleh Yang Mulia "
"Maaf, karena tidak pernah memelukmu. Sekarang kamu boleh memelukku sepuasmu. Dan panggil aku Otou-sama saja seperti Naruto saat tidak ada orang lain "
"Hai Otou-sama " jawab Ino senang
"Kau tidak ingin ikut bergabung Kurama " ucap Minato menggoda.
Kurama langsung membuang muka, tapi setelahnya ikut bergabung bersama mereka. Mengundang senyuman geli dari Minato karena sikap Kurama.

Mereka terlihat seperti keluarga bahagia bagi yang melihatnya.

Setelah itu Ino dan Naruto mulai bermain berdua, diawasi oleh minato dikejauhan. Sedangkan kurama sedang tiduran disisi Minato.

Saat ini Ino sedang mengajari Naruto berangkai bunga. Ino sangat pandai mekukanya, sehingga Ino merasa senang saat Naruto meminta mengajarinya merangkai bunga untuk diberikan pada mendiang ibunya.
"Bukankah sudah kubilang, Ratu berbohong. Buktinya Otou-sama juga menyayangimu dan memelukmu tadi " ucap Naruto
"Tapi.... selama ini Kaisar tidak pernah mengunjungiku "
"Mmmmm " Naruto pura pura berpikir, padahal ini adalah salah satu rencananya menghasut Ino.
"Mungkin Ratu yang tidak memperbolehkan Kaisar untuk menemuimu "
"Itu tidak mungkin " ucap Ino membantah
"Lalu alasanya apa lagi? Buktinya tadi Otou-sama tidak menjauhimu. Atau karena Ratu jahat, jadi Otou-sama tidak ingin dekat dengan Ratu, dan karena kamu berada bersama Ratu jadi Otou-sama juga tidak ingin dekat denganmu" mendengar ucapan Naruto, membuat kepercayaa Ino pada Sara menipis. Ino memang sering melihat ibunya berbuat jahat pada orang lain, apa lagi pada pelayan yang tidak bisa membuatnya puas. Bahkan Ratu Sara akan memukul pelayan yang tidak sengaja menumpahkan air pada pakaiyanya sampai babak belur. Belum lagi kekejaman yang lainya.
"Sudah, lebih baik jangan dipikirkan lagi. Kamu mau menjadi temamkukan? " kata Naruto.
"Mm, tentu saja " setelahnya mereka kembali sibuk membuat rangkaia bunga.
"Ratu Sara, aku jamin satu persatu orang orangmu akan menjauhimu. Dan kau berakhir dengan kesendirian"

TBC

My New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang