Chapter 11

15.7K 1.4K 45
                                    

Saat Gaara telah sampai dikediaman Kaisar. Gaara dapat melihat seseorang yang sudah datang lebih dulu darinya. Itu adalah Pangeran Sasuke.
"Sedang apa dia disini "
Gaara memilih tidak memperdulikanya dan lebih baik menghadap Kaisar untuk menyampaikan maksudnya.
"Jadi. Apa yang kalian inginkan sehingga mendatangiku secara pribadi? " tanya Minato dengan suara berwibawa.
"Saya ingin melamar salah satu Putri " ucap Sasuke.
Ucapan Sasuke membuat Gaara terkejut. Gaara takut, putri yang dilamar oleh Sasuke adalah Putri Ino, orang yang dicintai olehnya.
"Siapa yang kau maksud? " tanya Minato
"Putri Naruto " jawab Sasuke dengan yakin.
Jawaban Sasuke membuat Gaara menghembuskan nafas lega. Dan itu tidak luput dari penglihatan Minato.
"Dan kau Pangeran Gaara, apa maksud kedatanganmu disini? "
"Saya juga bermaksud untuk melamar Putri, Yang Mulia "
"Siapa? "
"Putri Ino "
"Begitukah? Apa yang bisa kalian kalian berikan sehingga berani melamar putriku? "
"Apapun " jawab Gaara
"Termasuk kerajaanmu? " Gaara tidak bisa menjawabnya, itu termasuk jawaban sulit. Tidak mungkin dia memberikan kerajaanya hanya untuk mendapatkan seorang wanita. Tapi Gaara juga tidak bisa melepaskan Ino, dia sudah terlanjur mencintainya. Sekarang Gaara berada dalam dilema besar.
"Kau tidak bisa menjawab? Lalu kau Pangeran Sasuke, jawab pertanyaanku tadi "
"Apapun yang anda inginkan, untuk kebahagiaan putri anda. Anda terkenal sebagai Kaisar yang sangat menyayangi putra putrinya. Anda pasti menginginkan yang terbaik untuk mereka dan mengambil kerajaan orang lain bukan termasuk hal yang dapat membahagiakan mereka " ucap Sasuke dengan tenangnya tanpa memperdulikan pandangan tajam Kaisar dan Gaara yang memandangnya dengan horor.

Tiba tiba Kaisar tertawa dengan kerasnya sambil bertepuk tangan, seolah puas dengan jawaban Sasuke.
"Baiklah " ucap Kaisar setelah menghentikan tawanya.
"Aku tidak menginginkan kerajaan kalian, tapi aku minginginkan kesetiaan dan apapun yang terbaik untuk putri putriku. Kalian tidak boleh memiliki selir atau istri lain saat kalian sudah menikahi putriku. Sekali aku mendengar kalia mengambil selir ataupun istri lagi aku akan membawa kembali putriku. Apa kalian sanggup? "
"Ya! Saya sanggup " ucap mereka bersamaan.

Sekarang Sasuke telah mendapatkan ijin dari Kaisar, tinggal memikirkan cara menaklukan Naruto.

Sedangkan Gaara bersyukur, karena Kaisar sudah mengijinkanya untuk menikahi Ino. Sekarang tinggal pulang kekerajaanya untuk menyampaikan keinginanya melamar Putri Ino dan kembali untuk melakukan lamaran resmi. Gaara yakin bahwa ayahnya akan setuju. Ayahnya tidak mungkin menyianyiakan kesempatan untuk berbesan dengan kerajaan besar seperti kerajaan Namikaze ini.

Keesokan harinya

Sekarang adalah waktunya untuk semua tamu kerajaan pulang kekerajaanya masing masing. Dan Ino sedang mengantarkan kepergian Gaara dengan tidak rela.
"Tunggulah, aku pasti kembali "
"Mmm, aku akan menunggumu"
Pangeran Gaarapun pergi dengan rombongan prajuritnya. Ino hanya dapat menatap sendu kepergianya. Ino pasti akan merindukanya.

Sedangkan Ratu Sara menatap kejadian itu dengan pandangan benci karena rencananya tidak berhasil. Sara teringat kembali dengan percakapanya bersama Kaisar.

Flasback

Sara merasa senang sekarang karena ini pertama kalinya Kaisar mengunjunginya setelah sekian lama. Entah ada angin apa sehingga Kaisar mengirimkan kasimnya untuk menyampaikan berita kedatanganya.

Sekarang Sara sedang berdandan secantik mungkin untuk menyambut kedatanganya Kaisar.
"Yang Mulia Kaisar telah tiba " dayang yang diluar menyampaikan.
Pintu telah dibuka, memperlihatkan Kaisar dengan baju kebesaranya. Sedangkan Sara telah menyiapkan diri dengan berdiri dihadapan pintu untuk menyambut kedatangan Kaisar.

Pertama yang Minato lihat adalah Sara dengan pakaiyan yang lain dari biasanya. Pakaiyan itu dapat memperlihatkan lekuk tubuh sang Ratu. Lalu dekorasi kamar yang di hiasi oleh lilin lilin aroma terapi, membuat ruangan penuh dengan harum wewangian.
"Sepertinya Ratu salah mengira kedatanganku "
Minato memasuki kamar dan duduk di kursi yang didepanya telah disiapkan berbagai macam makanan yang menggugah selera. Ratu Sara memang cantik, tapi hasratnya sudah hilang sejak kematian Kushina. Maka dari itu Minato tidak pernah menyentuh para selir serta Ratu Sara.
"Silahkan dimakan hidanganya Yang Mulia " ucap Sara dengan suara mendayu.
"Maaf, aku datang bukan untuk alasan ini "
Perkataan Minato membuat perasaan Sara menjadi tidak enak, tapi dia menepisnya.
"Lalu untuk alasan apa Yang Mulia? "
"Aku kesini untuk menyampaikan secara pribadi soal Putri Ino "
"Ada apa dengan Putri Ino? "
"Seorang Pangeran telah melamarnya, dan aku telah memberikan restuku padanya "
"Siapa? " tanya Sara, sambil berharap bahwa Pangeran Sasukelah yang melamarnya. Karena tadi Sara tidak sengaja melihat Pangeran Sasuke masuk kekediaman Kaisar.
"Pangeran Gaara, dari kerajaan Sabaku "
"Apa? Bukanya Pangeran Sasuke yang melamar Putri Ino?"
"Siapa yang memberikanmu berita itu? "
"Saya melihat sendiri Pangeran Sasuke masuk kekediaman anda. Saya pikir... "
"Pangeran Sasuke memang datang kekediamanku untuk melamar, tapi bukan ditujukan pada Putri Ino tapi Putri Naruto "
Perkataan Kaisar membuat Sara merasa syok, rencana yang telah dia susun telah hancur berantakan.

Kaisar pergi setelah menyampaikan maksudnya. Meninggalkan Sara yang memendam kekesalan menumpuk. Setelah mendengar langkah kaki rombongan Kaisar sudah tidak terdengar lagi. Sara mengamuk menghancurkan semua barang, hingga seluruh kamarnya hancur berantakan.
"Aaaaaa " Sara berteriak seperti orang gila.

Sedangkan para pelayan hanya bisa menunduk ketakutan diluar. Tidak ada yang berani masuk untuk menenangkan amarah Sang Ratu. Mereka takut akan jadi pelampiasan kemarahan Ratu Sara. Karena menjadi pelampiasan Ratu Sara bukan hanya tubuhnya yang akan babak belur, tapi nyawanyapun bisa melayang.

End Flasback

Sara kembali kekediamanya untuk memikirkan dan menyempurnakan rencanana. Karena apabila Naruto mati, maka Ino masih memiliki kesempatan untuk mendapatkan Pangeran Sasuke.

Sedangkan ditempat lain Naruto sedang berusaha menghindari Sasuke yang terus mengikutinya.
"Bisakah kau berhenti mengikutiku! " teriak Naruto jengah karena selalu diikuti sejak pagi.
"Tidak "
"Kenapa? " tanya Naruto heran.
"Hari ini aku akan kembali ke kerajaanku "
Entah kenapa ucapan Sasuke tadi membuat dadanya terasa sesak, perasaan Naruto mengatakan tidak rela Sasuke pergi. Naruto seakan takut tidak bisa bertemu lagi. Melihat raut wajah Naruto yang berubah membuat perasaan Sasuke tidak enak. Saat Sasuke akan mengatakan sesuatu..
"Pergi saja! Aku tidak perduli "
Naruto langsung pergi tanpa memperdulikan panggilan Sasuke.
"Kalau pergi ya pergi saja, untuk apa dia mengatakanya kepadaku. Dia pikir, aku perduli. Huh jangan harap... " Naruto terus mendumel. Entah kenapa Naruto jadi kesal sendiri.
"Grep "
Naruto merasa ada seseorang yang memeluknya dari belakang. Saat Naruto akan memukul orang yang memeluk dirinya.
"Aku mencintaimu " ucapnya berbisik. Naruto tau itu suara Sasuke.
"Deg deg deg " tiba tiba jantung Naruto berdetak dengan kencang seperti ingin keluar. Tidak menyakitkan, tapi terasa menyenangkan. Seakan ada ribuan kupu kupu yang menari didalam perutnya. Dan muncul senyuman yang tidak bisa ditahan dibibirnya.

Walau Naruto sudah hidup lama, tapi kalau soal cinta Naruto masih terbilang baru. Jadi Naruto belum bisa mengerti soal perasaanya.

Naruto berbalik kearah Sasuke dan memandangnya dengan pandangan yang sulit diartikan.
"Kau mencintaiku? Kalau begitu, apa itu cinta? "
"Cinta itu, saat kau merasa senang maka aku akan merasa lebih senang, saat kau merasa sedih maka aku orang yang paling menderita, aku tidak suka saat seorang lelaki lain dekat denganmu, aku ingin orang pertama yang kulihat saat membuka mata adalah dirimu, dan aku ingin orang yang terakhir kulihat saatku tidur adalah dirimu. Maka bagiku itu adalah cinta "
Naruto dapat melihat ketulusan Dimata Sasuke saat mengucapkanya. Dan itu membuatnya tersentuh. Tidak ada seorangpun sebelumnya yang dapat membuat hatinya bergetar selain Sasuke.
"Kalau begitu dapatkah kau mengajarkanku akan cinta, sedangkan dirimu akan pergi "
"Aku akan kembali, dan kuharap saat aku kembali nanti, kau siap untuk menerimaku "
"Kita lihat saja nanti " ucap Naruto sambil bersedekap menantang.
"Ya, kita lihat saja nanti. Kalau begitu aku pergi, jangan merindukanku " kata Sasuke menggoda
"Tidak akan " ucap Naruto sambil memalingkan wajah.
Saat Sasuke pergi, barulah Naruto menolehkan wajahnya kearah Sasuke. Naruto memandang dengan pandangan sendu kearah punggung lebar Sasuke.
"Yah, lihat saja nanti. Aku tidak tau apa nanti aku masih hidup atau tidak. Bila nanti aku masih hidup, aku berjanji akan menerimamu. Karena kurasa, akupun mencintaimu " ucap Naruto lirih.

TBC

My New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang