Chapter 6

18.1K 1.5K 33
                                    

Ino kembali kekediamanya setelah puas bermain bersama Naruto. Ino sangat senamg hari ini karena dia bisa dekat dengan ayahnya dan untuk pertama kalinya dia memiliki teman. Biasanya dalam menjalani keseharianya hanya diisi oleh kesendirian. Ibunya tidak pernah menemaninya bermain. Sebenarnya disisi Ino memiliki banyak dayang yang ditugaskan oleh Sara untuk menemaninya. Tapi itu berbeda, mereka hanya akan menunduk patuh saat Ino memerintah ini dan itu, mereka tidak bisa dijadikan tenpat berkeluh kesah ataupun bermanja manja.

Tapi saat Ino bermain bersama Naruto, dia merasa senang karena memiliki teman yang sebaya denganya. Naruto juga membuatnya bisa dekat dengan Kaisar dan Putra Mahkota. Walaupun Putra Mahkota tidak banyak bicara tapi Putra Mahkota tidak lagi membuang muka darinya lagi. Ino merasa memiliki saudara yang sudah diinginkanya sudah sejak lama.

Tapi Ino mulai memikirkan perkataan Naruto yang bilang Kaisar tidak ingin menemuinya karena ibunya yang jahat. Tapi Ino menepis pikiran itu, Ino berpikir mungkin ada alasan lain.

Saat sudah sampai dikamarnya, Ino sudah melihat Ibunya berada dikursi yang disediakan dikamarnya. Ratu Sara terlihat sangat marah. Terlihat dari matanya yang merah dan memandang tajam kearahnya, dan itu membuatnya taku. Ino tidak tau kesalahanya apa, sehingga ibunya memandang tajam kearahnya.
"Putri Ino, kau tau kesalahanmu? "
"Aku tidak tau Okaa-sama " jawab Ino takut takut
"Lancang! "Teriak Sara, mengagetkan Ino.
"Berani sekali kau memanggilku Okaa-sama, panggil aku Ibunda Ratu! Apa bergaul dengan musuhmu, membuatmu lupa apa yang kuajarkan! "
"Ta.tapi Ibunda... "
"Diam! Jauhi mereka, aku melarangmu untuk bergaul denngan mereka "
"Tapi Naruto temanku "
"Tidak ada teman dalam istana, tanamkan itu diotakmu "
Saat Ino akan membantahnya. Ratu Sara memanggil dayang dan memerintahkan agar Ino dikurung dikamarnya. Ino tidak boleh keluar selama seminggu sebagai hukuman karena melanggar perintahnya.

Naruto mendengar Ino dikurung oleh Ratu Sara. Segera menyelinap keluar dari kamarnya tanpa diketahui oleh siapapun. Naruto ingin menemui Ino, Ino pasti sedang menangis sendirian dikamarnya.

Saat sudah sampai dikediaman Ino. Naruto dapat melihat dua pengawal yang berjaga didepan pintu. Dengan tubuh kecilnya, Naruto dapat menyelinap kedalam tanpa diketahui oleh kedua penjaga itu. Setelah masuk dan mencari dimana kamar Ino. Naruto dapat mendengar suara teriakan melengking serta tangisan Ino dari luar yang meminta keluar.

Naruto membuat keributan diluar dengan memecahkan gucci besar, yang dipajang sebagai hiasan di kedua sisi pintu untuk mengalihkan perhatian dan bersembunyi di gucci lainya.

Pelayan yang berada dikamar Ino untuk menangkan tangisannya segera keluar karena mendengar keributan diluar. Naruto yang mendapatkan kesempatan, segera masuk kekamar Ino dan langsung menutup pintu dan menguncinya. Ino yang melihatnya segera menghentikan tangisanya. Saat ino ingin berbicara, Naruto segera menyuruhnya diam dengan menggunakan bahasa isarat. Ino hanya mengangguk sebagai balasan.

Naruto mendekati Ino yang sedang duduk diatas kasurnya.
"Kau tidak apa apa? " tanya Naruto kawatir karena melihat wajah berantakan Ino sehabis menangis.
"Mmm " Ino mengangguk
"Kenapa kamu menangis? "
"Ibunda ratu mengurungku dikamar karena berteman denganmu " jawab Ino sambil sesenggukkan.
"Dasar nenek sihir, sama anak sendiri kejam. Apa lagi sama orang lain "
"Benarkah?"
"Iya, kau tidak percaya padaku? "
"Tentu saja aku percaya, Ino kan temanku. Sesama teman harus saling percaya " ucap Naruto meyakinkan. Karena Anak kecil paling suka diberi kepercayaan.
"Kau benar, kita adalah teman. Tapi...aku takut Ibunda Ratu marah lagi karena tau aku masih berteman denganmu "
"Mmm, bagaimana kalau kita pura pura musuhan. Kita bertemunya diam diam. Jangan sampai orang lain tau. Kamu setujukan? "
"Aku setuju! Jadi Ibunda Ratu tidak akan memarahiku lagi "
Merekapun tertawa bersama.

Sepuluh tahun telah berlalu, kini Naruto sudah tumbuh menjadi gadis yang cantik dan periang. Banyak orang yang menyayanginya karena kebaikan serta tidak pernah membeda bedakan soal status sosial, Naruto akan ramah pada siapapun, tapi kalau sudah marah tidak ada seorangpun yang mau mendekatinya. Pernah pada saat itu datang bangsawan yang berkunjung keistana. Dia datang untuk memberikan pajak secara langsung agar bisa melihat pelayan pelayan cantik yang bisa digodanya. Pada saat itu Naruto sedang menyamar agar bisa keluar istana dengan baju pelayan yang diambilnya di ruang cuci. Bangsawan itu yang melihatnya merasa tertarik dan mendekati Naruto. Naruto sudah memperingatinya untuk menjauh darinya, tapi bangsawan itu malah nekat menyentuh tanganya. Sehingga Naruto marah dan memukul bangsawan itu hingga babak belur, karena itu Naruto menjadi ketahuan oleh ayahnya yang tidak sengaja lewat. Akhirnya Naruto gagal keluar, sehingga melampiaskan amarahnya pada bangsawan itu dengan mengadu kalau bangsawan itu menyentuhnya. Sehingga bangsawan itu dihukum karena menyentuh anggota kerajaan. Dengan itu Kaisar menjadi teralihkan perhatianya karena bangsawan cabul itu hingga Naruto selamat dari hukuman.

Lalu Putri Ino juga sudah menjadi gadis yang cantik dan angkuh, yang ini ajaran dari ibunya. Sebenarnya Ino bukan Putri yang angkuh, tapi karena ibunya selalu merecokinya tentang perbedaan drajat antara dirinya dan pelayan, akhirnya Ino mengalah dan mengikuti keinginan ibunya untuk menjaga jarak dalam urusan pergaulan dengan pelayan.

Dan Pangeran Mahkota juga sudah tumbuh menjadi pemuda yang gagah dan tampan. Kurama sudah mulai membantu Minato dalam urusan urusan politik sejak berumur tujuh belas tahun hingga dihormati oleh semua orang seperti ayahnya Kaisar, karena kinerjanya yang memuaskan.

Sekarang Naruto dan Ino masih sembunyi sembunyi untuk bertemu. Mereka selalu bertemu di taman yang jarang dikunjungi, agar tidak ada yang melihat mereka bersama. Mereka selalu memberi tanda bila ingin bertemu. Dari pada dengan ibunya, Ino lebih dekat dengan Naruto. Sejak ibunya mengurung Ino dan berteriak padanya, membuat pandangan Ino terhadap ibunya menjadi berubah. Ino sudah tidak lagi menaruh hormat pada ibunya, melainkan rasa malu yang dirasakanya karena kekejaman dan kelicikan Ratu Sara yang sering dilihatnya.

Pernah waktu itu, Ino mendengar ibunya menyuruh seseorang untuk memasukan racun kedalam makanan yang akan dihidangkan kepada Naruto dan Putra Mahkota. Setelah itu Ino langsung memberi tahu Naruto sehingga Naruto dan Putra Mahkota selamat dari maut yang diciptakan oleh Ratu Sara. Naruto tidak bisa melaporkanya kepada Kaisar, selain kekurangan bukti, hal itu juga akan berimbas nantinya pada Ino. Jadi Naruto memilih bungkam, dan sejak saat itu Naruto memutuskan untuk belajar tentang racun beserta pengobatanya kepada tabib istana. Naruto juga mengjak Ino untuk belajar, supaya Ino juga bisa waspada bila ada yang ingin meracuninya.

Mereka bersama sama belajar pada tabib istana. Walaupun orang lain akan melihat mereka seperti musuh yang akan terus bersaing dalam mendapatkan apapun, tapi saat mereka hanya berdua ataupun bersama orang orang yang mereka percaya seperti Kurama dan dayang pribadi mereka yang tidak akan pernah menghianatinya, mereka akan terlihat seperti saudara kandung yang saling mengasihi, walau kadang kala mereka bertengkar karena masalah kecil, mereka akan kembali akur pada keesokan harinya.

Besok adalah perayaan ulang tahun Putra Mahkota yang ke 22 tahun. Di umur yang seharusnya sudah mempunyai pendamping, Putra Mahkota masih betah sendiri. Putra Mahkota beralasan bahwa masih belum ada yang bisa menarik perhatianya. Sebenarnya Kurama hanya belum siap untuk memiliki pendamping. Dengan memiliki pendamping maka bertambah lagi seseorang yang harus dilindunginya. Sebelum bisa menyingkirkan Ratu Sara, Kurama tidak bisa tenang.

Perayaan ulang tahun kali ini akan mengundang beberapa kerajaan besar. Seperti kerajaan Uchiha, Sabaku, Hyuga dan kerajaan besar lainya. Itu bertujuan untuk mencari pendamping Putra Mahkota, walaupun orangnya sendiri tidak tau. Kaisar hanya bisa mengusahakan, tanpa memaksakan kehendaknya pada Kurama. Kaisar hanya ingin yang terbaik untuk putra putrinya.

Sekarang sudah banyak tamu tamu yang datang dari kerajaan kerajaan tetangga. Ada satu rombongan yang paling mencolok, dengan menggunakan kereta kuda mewah berlambang kipas dan membawa puluhan pasukan dan dayang. Mereka dari kerajaan Uchiha. Disusul dengan kerajaan Hyuga, dan Sabaku.

Masing masing kerajaan sudah disambut oleh para dayang yang ditugaskan khusus bagi masing masing kerajaan.

Di kejauhan Naruto dan Ino melihat kedatangan rombongan kerajaan kerajaan yang datang atas undangan Kaisar Minato.
"Ino, untuk apa kita kesini? "
"Tentu saja melihat pangeran pangeran tampan " kata Ino sambil mengedipkan sebelah matanya.
"Dasar genit! " ucap Naruto sambil berlari meninggalkan Ino setelah menjulurkan lidahnya. Karena Naruto tau pasti, Ino akan mengamuk setelahnya.
"Apa! NARUTOOO " teriak Ino dengan kencangnya sampai terdengar oleh rombongan yang datang, dan langsung menejar Naruto yang sudah berlari meninggalkanya.

Tanpa mereka sadari, pertengkaran mereka disaksikan oleh beberapa orang pangeran dan putri yang datang. Sedangkan para pelayan sudah biasa melihat pertengkaran mereka karenya kejahilan Naruto.

TBC

My New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang