Chapter 4

18.8K 1.6K 49
                                    

Kali ini Naruto memutuskan akan mengikuti semua pelajaran yang diberikan dengan baik. Naruto bertekat dirinya harus bisa menguasai semua ilmu. Untuk membalas orang yang licik dan pintar, dirinya harus lebih cerdik dan pintar untuk melawanya. Bagaimana bisa melawan seorang Ratu Sara, membaca dan menulis saja tidak bisa. Sedangkan untuk mendapatkan informasi, salah satunya yaitu dengan membaca.

Kaisar yang mendengar laporan dari guru guru yang dia tugaskan untuk mengajar Naruto merasa senang. Tidak ada lagi laporan tentang kaburnya Naruto saat mereka mengajar, malahan sekarang mereka memuji Naruto yang cepat dalam memahami materi.

Tanpa diketahui oleh orang lain, Naruto sudah mulai melatih fisiknya. Naruto tau dengan tubuhnya yang sekarang, dia tidak akan bisa melindungi siapapun. Bahkan melindungi dirinya sendirinyapun tidak akan bisa. Naruto juga selalu mengikuti Kurama, saat Kurama pergi untuk berlatih bela diri. Naruto akan memperhatikan saat Kurama dan Kakashi saat berlatih tanding, dan langsung mempraktekanya.

Saat Naruto mempraktekan ilmu yang dilihatnya, Kakashi akan mengawasi Naruto. Kakashi takut Naruto akan terluka, walau Naruto hanya menggunakan pedang kayu.

Tapi bukanya terluka, Naruto malah memperhatikan kepiawayanya saat menggunakan pedang. Walau belum sempurna, tapi cara memegang dan mengibaskan pedangnya sudah benar. Hanya perlu diasah lagi, maka Naruto akan bisa menjadi seorang ahli pedang.

Kakasi selalu melaporkan kegiatan Naruto pada Kaisar, dari pertama kali Naruto mengikuti Kurama belajar pedang. Kaisarpun mulai merenung, bakat Naruto akan sia sia apabila tidak di asah. Lebih baik untuk mengasah kemampuanya untuk melindungi diri. Jadi Kaisar memutuskan untuk memerintahkan Jendral Kakashi untuk melatih Naruto juga, dan Kakashi menerima perintah Kaisar dengan senang hati.

Naruto yang mendengar perintah Kaisar untuk mengikut sertakanya dalam pelajaran bela diri bersama Pangeran Mahkota merasa senang. Karena dia akan dilatih oleh masternya.

Naruto segera pergi ke aula pertemuan untuk bertemu Kaisar bersama beberapa pelayanya. Naruto ingin berterima kasih untuk kemurahan hati Kaisar yang memperbolehkanya berlatih bela diri bersama Putra Mahkota.

Saat perjalanan menuju aula, Naruto berpapasan dengan rombongan Ratu Sara. Naruto yang memang belum mengetahui sosok Ratu Sara hanya melewatinya setelah mengangguk kecil sebagai salam. Itu membuat Ratu Sara murka dan segera memeritah salah satu dayangnya untuk mencegah Naruto pergi.

Naruto yang dihadang merasa bingung, mengapa mereka menghalangi jalanya.

Sara menghampiri Naruto dan memegang bahu Naruto dengan erat, membuat bahu Naruto terasa sakit, pasti akan meninggalkan memar. Lalu membalikan tubuh Naruto kearahnya. Sedangkan para dayang Naruto merasa takut, mereka takut tuanya akan dapat masalah besar karena berurusan dengan Ratu Sara yang terkenal dengan kekejaman dan kelicikanya di balik parasnya yang cantik, mereka hanya bisa diam, tidak mampu menolong Naruto dari orang yang sangat berkuasa seperti Sara.
"Beraninya,, beraninya kau tidak menunduk hormat padaku! " teriak Sara dengan wajah menyeramkan. Mungkin kalau Putri Naruto yang sebenarnya akan menunduk ketakutan melihat wajah menyeramkan Ratu Sara. Tapi jangan harap Naruto akan ketakutan melihatnya. Naruto adalah seorang pemimpin pasukan khusus, dia sudah melihat berbagai hal yang mengerikan dalam hidupnya, kalau hanya melihat wajah murka Ratu Sara itu tidak ada apa apanya.
"Memang kau siapa? " tanya Naruto dengan tampang polosnya.
"Kau! Kau tidak mengenaliku? Aku adalah Ratu. Ratu Sara. Seharusnya dengan pakaian yang dipakai olehku, lau sudah tau bahwa diriku adalah seorang Ratu! " kata Sara dengan aroganya.
"Aaaah, jadi kau Ratu Sara itu. Kau salah besar karena berani berurusan denganku "
Saat akan membuka mulutnya untuk nenjawab. Naruto melihat rombongan Kaisar menuju kearahnya. Satu rencara licik muncuk dikepalanya.
"Kena kau! Hihihi "
"Tapi kau tidak terlihat seperti Ratu " kata Naruto dengan berbisik, tetapi masih bisa didengar oleh Sara yang berada sangat dekat dengan Naruto.
"Apa! " teriak Sara dengan kerasnya, sampai terdengar oleh Kaisar serta rombonganya.

Sara mencengkram tangan kecil Naruto menggunakan kuku tajamnya, sehingga melukai tangan Naruto. Naruto hanya meringis kecil. Saat Sara mengangkat tanganya untuk menampar Naruto. Terdengar seruan keras, menyebut Namanya.
"Sara! " Sara mengenali suaranya, itu suara Kaisar. Sara berbalik arah kebelakang. Dia melihat Kaisar menuju kearahnya dengan cepat dan dia dapat melihat kemarahan di raut wajah Kaisar.

Naruto yang melihat Kaisar datang segera mengeluarkan air matanya, untuk mendapatkan rasa simpati dari kaisar. Akting memang bukan lagi menjadi hal yang sulit, karena saat dirinya menjalankan tugasnya dulu, sudah berbagai peran yang dia lakukan dalam melakukan penyamaran untuk menangkap penjahat. Jadi kalau hanya menangis, bukam masalah yang besar.

Sedangkan Kaisar yang melihat perlakuan Ratu barunya terhadap putri kesayanganya merasa murka, apa lagi dia melihat Sara yang mengangkat tanganya untuk memukul Naruto. Kaisar langsung berteriak, meneriakan Nama Ratu barunya dan segera menghampiri mereka bersama rombonganya dengan langkah lebar.

Kaisar dapat melihat putri kesayanganya yang menangis kesakitan, dan memegang tangan bekas cengkraman Ratu Sara.

Kaisar segera menghampiri Naruto dan melihat keadaanya. Minato minyingkab baju bagian lengan untuk memeriksanya. Dia dapat melihat bekas kuku kuku tajam yang melukai tangan mungil pitrinya.
"Apa ini sakit " tanya Kaisar dengan kawatir. Naruto hanya mengangguk dengan deselingi oleh isakkan lirih, yang membuat orang lain akan kasihan denganya.
"Mana lagi yang sakit? "
"Pundakku hiks, juga hiks sakit hiks " kata Naruto sambil terisak.

Minato membalikkan tubuhnya menghadap Sara.
"Sara! Kau sungguh keterlaluan, kenapa kau melukainya! "
"Itu...aku... " Sara tidak dapat menjawab pertanyaan Minato.

Sedangkan Minato yang sedang menuntut penjelasan dari Ratu Sara, merasa ada yang menarik jubahnya dari belakang. Dia dapat melihat putrinya menarik pelan jubahnya sambil menunduk. Minato berbalik dan mensejajarkan badanya dengan Naruto.
"Ada apa Naru? " tanya Minato dengan lembut, berbeda sekali saat berbicara dengan Sara yang menggunakan Nada tinggi. Membuat Sara menjadi semakin membenci sosok Naruto.
"Se.sebenarnya i.itu salah Naru "
"Memang kenapa? "
"Na.naru tidak mengenali Ratu Sara, sehingga hiks Ratu Sara marah padaku hiks " jawaban Naruto membuat Minato semakin naik pitam.

Minato menggendong tubuh Naruto yang bergetar karena ketakutan, yang sebemarnya cuma akting. Lalu berbali kearah Ratu Sara.
"Sara! Hanya karena dia tidak mengenalimu, kau menyiksanya seperti ini! Kau memberi contoh buruk, sebagai hukuman kau akan tinggal di istana dingin selama satu bulan!"
Perkataan Kaisar membuat Sara syok, dia tidak mampu untuk berkata apapun, sedangkan para pelayanya segera bersujud untuk meminta pengampunan untuk Ratu Sara.

Istana dingin adalah tempat pengasingan yang dikhususkan untuk keluarga kerajaan yang melakukan kesalahan yang cukup besar. Walaupun tempatnya masih berada di area istana. Tapi tempat itu berada diarea paling pojok, terasing dan terasa sangat dingin bila malam tiba. Tidak ada yang mau memasuki istana dingin. Karena disana tidak diperbolehkan membawa pelayan. Mereka yang dihukum disana akan tinggal sendiri, tidak ada yang boleh menemuinya ataupun melayaninya. Sehingga mereka yang dihukum disana akan merasa jera untuk melakukan kejahatan itu la.

Kaisar tidak memperdulikanya, dan langsung pergi dengan Naruto berada dalam gendonganya. Diikuti oleh rombonganya dan pelayan pelayan Naruto.

Sedangkan Naruto menyembunyikan senyuman puasnya di antara lipatan tanganya yang digunatan untuk berpegangan pada leher Kaisar, agar tidak ada yang menyadarinya. Karena berhasil menjalankan rencanaya.
"Itu baru permulaan, tunggu saja balasan balasan lain yang menantimu nanti Ratu Sara "

TBC

My New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang