Chapter 9

16.2K 1.4K 49
                                    

Di sepanjang jalan menuju kediamanya, Naruto terus menggerutu di sepanjang jalan. Saat sampai dikediamanya, Naruto disambut oleh para pelayanya, tapi tidak dihiraukan oleh Naruto yang terus menggerutu sampai kekamarnya. Tingkah Naruto ini membuat semua pelayanya menjadi heran, karena melihat raut wajah putri mereka yang kesal.
"Pasti ada yang mengganggunya "
Pikir mereka bersamaan, kalau melihat raut wajah yang diperlihatkan Naruto. Sebaiknya jangan diganggu, kalau tidak ingin menjadi korban pelampiasanya. Tapi jangan berpikir buruk dulu, cara melampiaskan kekesalan Naruto bukan dengan cara kekerasan, tetapi dengan cara menjahili mereka yang mengusiknya saat dia dalam keadaan mood yang buruk.

Naruto tidak pernah pandang bulu saat menjahili seseorang. Bahkan Ratu Sara pernah menjadi korban kejahilanya.

Saat itu Sara menghukum Naruto karena kesalahan kecil saat belajar berjalan dalam tatakrama seorang tuan putri. Tapi Sara yang memang selalu mencari cari kesalahan Naruto sekecil apapun. Menjadikan alasan itu untuk menghukum Naruto dengan menambahkan beban di pundak dan kepalanya menggunakan buku tebal, sebanyak tiga buah buku dengan ketebalan lima centi dan akan ditambah lagi bila Naruto menjatuhkanya.

Naruto memang tidak protes saat Sara menghukumnya dengan hukuman tidak wajar itu dan menyelesaikanya dengan baik membuat Sara mendelik tidak suka karena Naruto melakukanya dengan baik.

Tapi keesokan harinya terdengar teriakan murka dikediaman Sara, saat dilihat ternyata seluruh tubuh Ratu Sara berubah warna menjadi hitam, bahkan rambutnyapun ikut menghitam, dan warnaya tidak bisa hilang dalam beberapa hari. Jadi Ratu Sara tidak keluar kamar sampai warna kulitnya kembali menjadi seperti semula. Dan waktu untuk mengembalikan kulitnya seperti semula adalah satu minggu.

Sedangkan Naruto terkikik geli mendengar berita itu.
"Salah sendiri cari masalah denganku... hihih "
Sedangkan para pelayan yang melihatnya, hanya bisa diam walau mereka tau siapa yang melakukannya. Lagi pula mereka juga setuju Naruto melakukanya karena Sara memang pantas mendapatkanya.

Yang anehnya Naruto tidak pernah tertangkap basah saat melakukanya atau meninggalkan bukti sehingga Naruto akan selalu lolos dari hukuman. Dan walaupun ada yang melaporkan kejahilan Naruto pada Kaisar, Kaisar tidak akan pernah percaya karena Naruto selalu memasang wajah polos seakan tidak tau apapun. Dan Kaisar adalah satu satunya orang yang tidak pernah menjadi target kejahilan Naruto.

Sekarang kembali lagi ke Naruto yang sedang marah marah tidak jelas dikamarnya.
"Apa maksudnya dia mengatakan itu, siapa bilang aku terpesona. Dasar geer, sok kegantengan. Tapiiii memang ganteng sih.... apa yang kupikirkan! Gantengan juga Brad Pitt. Tapi kenapa wajahku jadi panas saat melihatnya " Naruto mengipas ngipas wajahnya menggunakan tangan, karena wajahnya merasa hangat kembali saat mengingat Sasuke.

Naruto terus marah marah sendiri dikamarnya sampai tertitur karena kelelahan sendiri.

Esoknya Naruto datang kemeja makan masih dengan aura yang kelam, ditambah dengan kantung mata yang muncul karena kekurangan tidur.

Saat sudah sampai, Naruto dapat melihat beberapa tamu yang masih tinggal disini untuk ikut sarapan. Naruto juga dapat melihat wajah malu malu Ino saat mencuri curi pandang pada Pangeran Gaara. Lalu wajah merona Putri Hinata karena bisa duduk disamping Kurama. Dan yang paling membuat Naruto naik darah adalah melihat wajah datar menyebalkan Pangeran Sasuke.

Naruto segera duduk disamping Minato, yang seharusnya menjadi tempat Sara.

Tak lama setelahnya Sara pun datang. Saat melihat Naruto duduk ditempatnya, amarahnya langsung naik dan segera menghambiri Naruto.
"Apa yang kau lakukan ditempat dudukku? "
"Apa saya tidak boleh duduk disini "
"Kau! "
Naruto langsung memalingkan wajahnya kearah Minato dan memberikan tatapan anak kicing yang minta dipungut. Seperti biasa Minato tidak akan pernah bisa menolak keinginan Naruto. Bila ada orang yang bertanya apa kelemahan terbesar seorang Kaisar Minato maka mereka akan kompak mengatakan 'Naruto '. Tidak ada bantahan. Apa lagi Minato dapat melihat kantung mata diwajah putrinya yang disamarka oleh riasanya, tapi tentu saja dengan mata jelinya Minato tetap dapat melihatnya. Minato jadi kawatir pada Naruto.
"Ehem. Ratu Sara biarkan Putri Naruto untuk duduk disini sekali saja, mungkin Naruto sedang ada masalah jadi dia ingin dekat denganku. Ya kan, Putri? " tanya Minato dan langsung diiyakan oleh Naruto. Naruto sekarang memang sedang mencari pelampiasan kekesalanya, jadi Naruto melampiaskanya pada Sara.
Sara yang mendengar perkataan Minato akan protes, tapi tidak jadi karena tatapan tajam Minato. Karena kesal, Sara lebih memilih pergi kekediamanya dan sarapan disana.

Sebenarnya Minato merasa bersalah, tapi melihat senyuman Naruto menghapus rasa bersalahnya. Baginya kebahagiaan Naruto adalah yang terpenting.

Setelah Ratu Sara pergi, suasana menjadi Canggung.
"Ehem, maaf karena kejadian tadi. Kalian dapat memulai untuk makan "
Akhirnya mereka memulai sarapan. Tanpa siapapun ketahui Naruto mengeluarkan seringainya dibalik suapanya kecuali Kurama dan Ino. Tapi mereka tidak merasa terganggu, karena sudah biasa. Dan ternyata Sasuke juga melihatnya.
"Hn, kau licik juga Naruto. Tapi itu memang diperlukan untuk bertahan hidup disebuah istana. Aku semakin yakin untuk membuatmu menjadi istrku "
Tiba tiba Naruto merasa merinding. Ooooh perasaanya menjadi tidak enak.
"Kenapa perasaanku jadi tidak enak? Hiiii semoga tidak akan terjadi apa apa padaku "
Naruto tidak memperdulikan perasaanya dan memilih melanjutkan makanya.

Sedangkan di kediaman Ratu Sara. Sara sedang mengamuk dan memecahkan beberapa pajangan keramiknya, untuk melampiaskan kekesalanya.
"Sial! Beraninya dia mempermalukanku! " Sara terus mengamuk sampai dirinya kelelahan. Setelah menenangkan diri, Sara memanggil salah satu pengawal kepercayaanya.
"Hidan! "
"Ya, Yang Mulia Ratu " ucap pengawal itu sambil bersujud, siap menerima perintah.
"Rencana dipercepat, panggil mereka! "
"Laksanakan "
Pengwal itu pergi setelah memberi hormat pada Sara. Sara yang ditinggalkan, tertawa dengan kerasnya.
"Hahaha, kali ini kau tidak akan lolos Naruto. Kau akan segera menyusul ibumu keneraka! Hahahah "
Tawa jahat Sara membuat semua pelayanya merinding takut. Sebenarnya mereka ingin berhenti jadi dayang Ratu Sara, tapi bila mereka pergi maka nyawanya beserta keluarganya yang akan menhadi taruhanya, karena mereka sudah terlalu banyak mengetahui rahasia kelam seorang Ratu Sara. Jadi sekarang mereka hanya bisa bersabar berdiri disisi Sara, untuk menyelamatkan keluarga mereka.

TBC

My New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang