Epiloge

26.2K 1.7K 107
                                    

Sudah saatnya Naruto pergi ketempat suaminya tinggal, menjalani hidup baru, lingkungan baru dan keluarga baru. Naruto pergi bersama rombongan mertuanya, memakai kereta khusus untuknya bersama Sasuke. Naruto dapat melihat padandangan tidak rela dari Kaisar dan Putra Mahkota. Begitupun dengan semua pelayan. Walau Naruto sering menjaili mereka, tetapi Naruto tidak pernah kurang ajar pada mereka. Para pelayan yang pernah dijaili oleh Naruto tidak pernah menaruh dendam terhadapnya, karena setelah menjaili mereka Naruto akan memberikan bunga mata hari sebagai permintaan maaf. Bahkan bunga itu masih disimpan oleh mereka walaupun sudah kering dan menyimpanya seperti barang berharga.

Naruto hanya melambaikan tanganya sebagai salam perpisahan. Tidak ada tangisan, hanya senyuman yang sersungging di bibir mereka. Mereka tau dimanapun Naruto berada, dia akan dikelilingi oleh orang orang yang menyayanginya.

Rombongan Kaisar Fugaku datang bersama menantu barunya telah tiba di istana. Mereka disambut oleh para mentri yang berbaris dengan rapih. Disana juga ada Putra Mahkota Uchiha Itachi bersama istrinya Uchiha Kyubi yang menggendong bayinya.

Saat Naruto keluar dari kereta dengan dibantu oleh Sasuke, banyak yang terpukau oleh kecantikan serta keanggunan Naruto. Mereka menyambutnya dengan baik. Mereka tau dengan pernikahan ini menambah kekuatan bagi kerajaan mereka. Pemikiran para pejabat berbeda beda, ada sebagian yang senang dengan kedatanganya dan sebagian yang lainya, memandang benci kearahnya. Dengan pernikahan Pangeran Sasuke dan Putri Naruto menutup peluang mereka untuk menjadi besan keluarga kerajaan. Bukan hanya tidak bisa menjadikan putri mereka menjadi istri, bahkan menjadi selirpun tidak bisa. Kedatangan Naruto, menghambat mereka untuk menambah kekuasaan.

Sedangkan Naruto memandang dengan pandangan datar kearah mereka yang menunduk hormat kearahnya. Naruto tau, banyak dari merka yang tidak tulus menyambut kedatanganya. Pengalaman Naruto selama bertahun tahun, membuatnya dapat membedakan karakter seseorang. Apa lagi melihat senyuman meremehkan yang mereka sembunyikan dibalik tundukan mereka.
"Huh! Jangan kira kalian bisa menyingkirkanku. Menyinggirkan seorang ratupun aku bisa, apa lagi kalian yang hanya seekor tikus "

Naruto telah tiba dikediaman yang sudah di siapkan. Para pelayanya sudah berpencar untuk mengerjakan tugas mereka masing masing. Walau mereka baru tiba dari perjalanan jauh, mereka masih semangat. Mereka tidak ingin mengecewakan Putri mereka dengan bermalas malasan, walaupun Naruto sendiri tidak akan mempersalahkanya, kalau mereka istirahat satu atau dua hari. Mereka cukup tau diri, karena diajak ikut untuk menemani Naruto. Entah apa yang akan terjadi pada mereka bila tidak diajak kesini.

Di tempat lain para mentri yang menentang kedatangan Naruto sedang menyusun siasat untuk menjatuhkan Putri Naruto dimata Kaisar serta Pangeran.

Kembali ketempat Putri Naruto berada. Naruto mendapatkan laporan dari mata mata yang sudah Naruto sebar di jauh jauh hari sebelum kedatanganya di kerajaan Uchiha. Dia melaporkan bahwa ada beberapa mentri yang sedang membuat rencana untuk menjatuhkan Naruto.
"Baiklah, sepertinya mereka sedang ingin main main denganku. Kalau begitu mulai rencana sapu bersih " ucap Naruto dengan memasang seringai liciknya.
Para pelayan walaupun sudah biasa melihatnya, tapi tidak bisa menahan perasaanya untuk bergidik ngeri.

Esoknya beberapa rencana telah di lakukan. Naruto tidak ingin mengulur ngulur waktu untuk menyingkirkan pengganggu.
Seperti saat jamuan makan siang tadi. Banyak dari mereka yang ingin menjatuhkanya menggunakan kata katanya. Mereka terus menyindirnya untuk menunjukkan kelemahanya. Untungnya dalam bersilat lidah, Naruto termasuk ahlinya. Naruto menggunakan wajah polosnya saat menyindir sehingga mereka tidak dapat membalas.

Sebenarnya Kaisar Fugaku menyadarinya, tetapi Fugaku hanya diam dan menonton. Itu karena Fugaku hanya ingin melihat bagaimana menantu barunya mempertahankan diri dari lidah tajam para mentrinya. Dan Fugaku sangat puas dengan setiap balasan yang Naruto lontarkan untuk membungkan mulut mereka.

My New LifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang