TD 9 Dilamar

8.7K 357 3
                                    

Regina

Sudah  hampir satu bulan semenjak Aku di culik dan dikurung dikamar mewah ini,dan sudah lebih dari 3 minggu ini pula iblis cabul itu tidak terlihat batang hidungnya.

Padahal Aku ingin minta penjelasan banyak yang ingin aku tanyakan,mencari tau pada pengawal muka datar nya? Percuma!
kau tidak akan dianggap ada.

Aku sudah hampir mati bosan terkurung dikamar ini tanpa tau untuk apa aku dikurung.
Setiap hari selalu ada maid yang mengantar makanan dan membersihkan kamar mengambil pakaian kotorku kemudian keluar dan mengunci pintu tanpa mengatakan apapun.

Sudah hampir beberapa hari ini pun aku rasa ada yang aneh dengan pencernaan ku,karena selalu mual tiba-tiba,tak jarang Aku memuntahkan makanan yang masuk dalam perutku.
Mungkin asam lambung dan maag ku kambuh,tapi sebelumnya tidak pernah separah ini.

Setiap sore si muka datar masuk kekamar bersama dengan Maid yang mengantar makan malam,duduk di sofabed dia menunggui sampai aku selesai makan,setelah itu dia keluar bersama peralatan makanku.

Pernah satu kali aku sengaja tidak menghabiskan makan malamku,karena rasa mual yang menyerang.

Tanpa berkata apa-apa dia keluar kamar,karena aku pikir dia menyerah,tetapi pikiran ku salah besar dia masuk tak lama kemudian dengan rantai besi ditangan.

"Habiskan makananmu atau Saya rantai tanpa makan malam?"
Ancamnya dengan logat anehnya.

Penuh intimidasi Dia berdiri menjulang didepanku yang duduk di sofabed dengan tatapan mengancam sambil mengacungkan rantai besi ditangan nya.

"Kau pikir aku hewan!!!
pakai dirantai!!?"
jeritku tersinggung dan frustasi.

Karena rasa mual dan muntah sudah diujung tenggorokan,juga marah dan gemetar menahan takut.

Dia!
simuka datar tetap menatap mengancam!

Menahan marah malu karena kalah gertak juga,setengah mati menahan untuk tidak muntah,Aku menyambar makanan dimeja dan memakan nya sambil menahan tangis,tentu saja Aku tidak akan menangis didepan mahluk songgong ini!

Aku tidak akan sudi terlihat lemah!

Entah perasaanku saja atau apa,beberapa kali Aku memergoki simuka datar menatapku dengan tatapan kasihan,tetapi mana mungkin???

Seandainya iyapun,memang Aku ini sangat patut dikasihani bukan?
Tapi aku tidak sudi dikasihani oleh muka datar ini!

Setelah dia keluar membawa peralatan makanku,tidak tahan lagi segera aku berlari secepatnya ke kamar mandi dan memuntahkan semua yang masuk keperutku tadi sampai tak bersisa dan tenggorokan ku sakit.

Aku terduduk lemas di closet duduk,dengan tubuh gemetar berusaha bangkit,mencuci muka dan berkumur.

*
*

"Hhhhhhhhh!"
Aku membuang nafas kasar,hal baru yang mulai Aku sukai untuk membunuh bosan beberapa hari ini adalah duduk disofabed yang memang terdapat diluar balkon kamar.

Setelah beberapa minggu baru menyadari betapa luas dan nyaman balkon luar kamar tempatku disekap.
Benar-benar hunian kelas VVIP.

Menekuk kaki,meletakkan kepala miring bertumpu dengan kedua lengan ku di sandaran sofa,menatap langit yang mulai berubah warna menjadi Jingga.
Mulai menjadi kebahagiaan tersendiri dalam membunuh waktu.

Membiarkan angin sore yang bertiup kencang memberantakan poni dan sisa rambut yang Aku gelung asal dengan Bolpoin sebagai konde yang aku temukan dilaci nakas.

Aku tau sebentar lagi simuka datar akan masuk bersama Maid membawakan makan malam,tapi aku tidak peduli,tubuhku terlalu lemas.

Aku tidak tau bagaimana bagaimana nasibku kedepan,entah sampai kapan pula Aku disekap disini,yang Aku tau kini,pasti aku sudah menyandang status seorang pengangguran.

TWINS DEVIL'S (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang