TWINS DEVIL'S (Selesai)

TD SIDE STORY (JIMMY)

Ini di tulis da lama,bersamaan tamatnya Twin Devils,
Tadinya pengen bikin cerita sendiri, tapi berubah pikiran.
Semua tergantung mood dan tingkat kesibukan pekerjaan juga.
Kadang pulang kerja da tepar saking capenya.
(curhat)

Yang suka enjoy.
Ga suka lewatin aja.

🌼

Jimmy Pratama.

Mau bilang aku laki-laki pengecut dan pecundang?
ga peduli!

Dulu,aku memang memacarinya saat kelas 2 SMP dan aku 1 tahun diatasnya,kakak kelas memacari adik kelas,anak baru pula.

Hanya supaya tambah populer, karena kabarnya dia anak pindahan dari kota dan dia anak yang lumayan pintar,dia tidak secantik Lucy teman sekelasku anak tuan tanah dikampung,tapi dia cukup manis.

Tidak bisa dikatakan pacaran sebenarnya,karena kami tidak pernah jalan berdua,dan dia memperlakukan ku tidak berbeda dengan teman-teman kami lainnya,tapi hanya akulah teman berjenis kelamin pria satu-satunya yang dekat dengannya.

Entahlah...
Hubungan kami dekat begitu saja karena ternyata ibu kami ternyata bersahabat baik.
Hubungan kami makin dekat saat dia masuk sekolah yang sama dan aku tetap sebagai kakak kelasnya.

Saat menjelang kelulusan,berfikir untuk mengikatnya aku menyatakan perasaan,dan memintanya menjadi kekasihku,tapi apa jawabannya?

Dia hanya mengatakan jika selama ini menganggapku kakak laki-laki yang tidak dia miliki,
aku kecewa dan sempat lama mendiamkannya.

Ga ada dalam sejarah Jimmy Pratama,murid populer,pintar,good looking,anak orang kaya ditolak perempuan,adik kelas pula!

Hubungan kita renggang dan hilang kontak karena aku memilih kuliah di Singapore.
Mencoba melupakan cinta monyetku, cinta pertama.

Perasaan kehilangan,teramat kehilangan,saat dia pergi begitu saja keibu kota mengikuti kakak tiri perempuannya saat aku kembali ke Desa pada tahun pertama libur kuliah.
Berharap bertemu kembali dan mencoba peruntungan menyatakan cinta padanya untuk kedua kali.
Tapi semua terlambat!

Satu tahun terpisah tidak membuatku berhasil membuang perasaan yang tidak aku sangka bisa begitu dalam.

Bertahun-tahun tidak disangka sama sekali,aku bertemu kembali dengannya dikampung halamanku,membuat aku merasa Tuhan memberiku kesempatan kedua untuk mendapatkan nya.

Tapi tiba-tiba saja muncul pria asing yang mengaku suaminya.
Bagaimana bisa dia dengan pria kasar seperti itu,sungguh menyebalkan,aku tidak menyukai suaminya dari pertama kami bertemu,pria itu begitu angkuh seolah dia bisa mendapatkan apapun hanya dengan menjentikkan jari.

Tapi aku harus merelakanya,dia terlihat bahagia dengan pria kasar yang nampak begitu posesif padanya.

Pertemuan tak terduga kembali saat itu aku barumengetahui fakta, bahwa dia sudah menikah dengan warga asing,ternyata membawa dampak yang tidak kecil padaku,perasaan yang dulu aku pikir sudah hilang,malah tumbuh begitu subur dan semakin besar.
Tapi semua perasaan itu berusaha aku tekan dalan-dalam.

Sampai bertahun-tahun kemudian kami dipertemukan kembali,
Bukan bertemu muka, tepatnya aku melihatnya mengayuh sepeda dalam keadaan perut membuncit dan daster kusam juga sendal jepit,ditengah terik matahari, disalah satu jalan raya kota kecil tempat aku membangun sebuah hotel.

Penampilannya jauh dari kata glamor,padahal setauku suaminya salah satu pengusaha sangat kaya raya,dan berdarah Bangsawan.

Ya aku mencari tau tentang pria sialan itu beberapa hari setelah pertemuan kami waktu diwarung Burdas dan aku tidak menyukai kenyataan pria itu jauh melebihiku.