"Ndut,lama banget."
Gerutu adiknya langsung berdiri dan memeluknya."Sorry ndut"
Regina terkekeh membalas pelukan adiknya.Mereka tidak bertemu hampir 6 tahun,adik laki-lakinya yang bernama Frenandy memiliki postur dan wajah tampan seperti almh papanya,tinggi besar walau tidak setinggi Steve.
Karena selisih satu tahun adiknya tidak pernah memanggilnya dengan embel-embel 'kak',melainkan saling memanggil 'ndut'.
"Ini key card kamar mu ndut,istirahat dulu acaranya tar malam."
Regina menyerah Sebuah Key Card.
"Ga nyangka Lo nikah duluan sama bule tajir lagi."Regina tau adiknya tidak setuju saat tau dia akan menikah dengan orang asing.
"Tadinya Gue pikir Lo bakal dijual di luar negri sama tu bule,tetapi kayaknya ga mungkin ada yang mau jual Lo tapi pake acara bikin pesta nikahan mewah gini,juga ampe casua Lo susah payah nemuin Gue buat ijin nikah sama Lo sih,bisa rugi bandar dia."
Fernandy terbahak-bahak sendiri.Tanpa mempedulikan tatapan membunuh kakaknya dia melanjutkan.
"lagian kalo dipikir-pikir siapa juga yang mau beli kalo cwe nya kayak Lo ndut"
Cibir nya."Pletaakk!"
Sebuah jitakan keras Regina layangkan dikepala adiknya.
Membuat pria itu meringis,kemudian mereka kembali terbahak-bahak,saling mencela,begitu lah cara kedua kakak beradik itu mengungkapkan kasih sebagai keluarga dan betapa mereka saling peduli."Casua Lo kemarin nawarin gue buat bantu dia diperusahaan yang mau dia bangun disini,tapi gue ga bisa,dan sudah gue tolak,bukan Lo yang minta casua Lo lakukan itu kan ndut?"
Frenandy memicingkan mata.Regina mengelengkan kan kepala tidak mengerti,dia benar-benar tidak mengetahui semua ini.
Sepasang mata abu-abu tak jauh dari mereka menatap rindu Regina yang terlihat masih tertawa sesekali wajahnya berubah galak saat memukul adiknya kemudian kembali tertawa lagi.
Jason menatap nanar saputangan biru yang sudah pudar warnanya digengaman tangan nya.*
*Bar yang dimiliki Hotel bintang lima yang berada dilantai 2 ini masih terlihat lenggang,karena hari ini pemilik Hotel akan mengadakan pesta pernikahan nya 5jam kedepan.
Hanya tamu undangan yang memiliki undangan dengan chip khusus yang bisa masuk tentu setelah pemeriksaan dipintu masuk.
Tamu undangan yang juga sudah banyak datang dari kemarin malam benar-benar di layani secara VVIP,mengingat si empunya acara salah satu Bangsawan kaya raya yang sangat Berpengaruh di Eropa dan Asia.
Walau banyak gosip menerpa mengenai kenapa melaksanakan pesta sebesar ini tidak di Negara asal dan wanita yang dinikahinya bukan lah tunangan yang selama ini dikenalkan dipublik,nampaknya tidak mempengaruhi minat pemburu berita maupun tamu-tamu undangan.
Disalah satu sudut bar tampak duduk seorang pria tinggi besar mengenggam sebotol minuman keras bermerk yang isinya sisa setengah,sepasang mata brownnya menatap kosong suasana diluar hotel lewat kaca hitam bar tersebut.
Dia Louis,terlihat kacau,tidak ada penampilan dan sikap profesional yang biasa terlihat."Bagaimana semua bisa terjadi."
Geram nya frustasi meremas rambut yang sudah acak-acakan,kemudian kembali menegak minuman keras itu,langsung dari botolnya.Berharap minuman tidak berguna ini bisa membuatnya melupakan semua yang sudah dia lakukan semalam,sekalipun dia sadar betul dia sedang melakukan hal bodo dan sia-sia.
Dia lupa minuman keras ini lah yang membuat dia bertindak sangat tidak profesional dan ceroboh semalam.***************
Sehari sebelumnya
Seperti biasa tugasnya mengawal lebih tepatnya mengawasi wanita Tuan Steve ,calon istrinya.
Dia membenci pekerjaan itu,karena sungguh tidak suka dekat-dekat perempuan,mahluk labil dan cerewet yang merepotkan.
KAMU SEDANG MEMBACA
TWINS DEVIL'S (Selesai)
RomanceRegina : Jangan berharap kisah cinta seindah kisah cinta tokoh-tokoh Novel Romance maupun drama romance,semua hanyalah omong kosong! *** Masa kecil Steve salah satu kembar Skarsgard yang sangat kelam, membentuknya menjadi pria iblis setengah g...