TD 17 Steve 'pergi'?

5K 263 3
                                    

Klek!
Pintu Apartment itu terbuka,memang Louis memang tau Kodenya,karena bebera
pa kali keapartemen ini untuk mengambil beberapa keperluan atas perintah Steve.

Tergopoh Laura berlari kearah kamar utama.

"Ya Tuhan!Steve!"
Pekik nya Shock melihat sosok tubuh berlumur darah meringkuk gemetar di sudut dekat Jendela begitu lampu kamar dinyalakan.

"Ma..maafkan...akh..aku. ..maafkan...aku..."
Steve terus mengucapkan kata-kata tersebut dengan suara hampir berbisik dan bibir bergetar semakin lemah wajahnya pucat matanya terpejam.

"LOUIS CEPAT!"
jerit Laura panik

Louis melesat kedalam kamar dilihatnya Laura yang panik dengan air mata membanjir memeluk Steve tanpa mempedulikan pakaian mahalnya ikut terkena darah.

Tanggap Louis merobek ujung kemejanya menjadikan tali mengikat luka di pergelangan tangan Steve dan melakukan hal sama dipergelangan Steve satunya berusaha menghambat darah yang terus keluar.

"KUNCI MOBIL!"
teriak Laura.

Louis mengeluarkan kunci mobil dari saku celananya dan melemparkan ke Laura,tidak ada status atasan dan bawahan disini,mereka sama-sama berusaha sekuat tenaga menyelamatkan orang yang mereka kasihi.

Kemudian Louis Menyambar Selimut,membungkus tubuh Steve agar darah tidak menetesi tempat yang dilewati,mengangkatnya keluar apartment.
Laura sigap berlari mendahului Louis menahan Lift.

"Aku akan menyiapkan mobil!"
Ujar nya begitu sampai di besement tempat parkir apartement.

Louis memasukan Steve kedalam  Mobil yang sudah dinyalakan Laura.

Bergantian Louis yang masuk di kursi mengemudi,wanita yang biasa anggun itu berlari menutup pintu mobil dan masuk kekursi belakang memeluk Steve yang sudah tidak sadarkan diri,selimut yang membungkusnya mulai penuh bercak darah dari darah yang merembes.

"LOU!!CEPAT!"
Jeritan nya bersamaan itu Louis mengemudikan mobil melaju kesetanan keluar dari parkir,tanpa mempedulikan petugas pos penjagaan apartement.

Louis terus melaju menghantam putus palang pos penjagaan menyebabkan pihak keamanan Apartement berlari keluar post sembari mengumpat.
Dia berfikir itu bisa diurus belakangan.

Louis tidak akan pernah memaafkan dirinya sendiri jika sampai Steve tidak terselamatkan.
"Apa kau tau tujuan kita?"
Tanya Laura cemas melihat traffic yang padat.

"Yes ma'am ."
Jawab Louis terus memacu mobil.

                  ***********

Hotel Grand Emerald 1 jam sebelum pesta.

Berhati-hati walau setengah berlari Dave mengendong Regina yang masih tidak sadar dengan wajah makin pucat karena kembali pendarahan,dan nadinya masih tertancap jarum infus.

Tangan kanan menggenggam botol air infus menuju mobil Mercedes-Benz hitam milik Dr.Fedrick pintu belakang sudah dibuka Kepala keamanan Hotel.

Disana Dr.Fedrick sudah siap dibalik kemudi.
Jason menyusul dikursi penumpang,menggantikan Dave menopang Regina di pangkuan sambil memegang botol air infus.

"Aku percayakan pada kamu Jason,hubungi aku alamatnya,kalo urusan disini sudah selesai Aku akan menyusul ke Rumah sakit."
Ucap Dave kemudian mengalihkan tatapan ke Dr.Fedrick mengangguk berterimakasih dibalas anggukan dokter itu.

Tatapan Dave mengikuti arah Mobil itu melesat sampai menghilang dibelokkan parkir hotel mewah tersebut.
Kaca mobil pekat memungkinkan mereka terhindar dari incaran wartawan yang menyemut diluar hotel.

TWINS DEVIL'S (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang