[2][topeng]

59 11 10
                                    

Orang yang selalu ceria, biasanya
Adalah orang yang pandai menyimpan
Luka
----------{}{}{}{}{}------------

*BuG*

••{}{}••

Aresha menjatuhkan diri dikasur miliknya dan langsung memeluk boneka pemberian Sahabat-sahabatnya.

Ayah kenapa Ayah lebih mentingin perusahaan Ayah daripada hidup Aresha Yah. Kenapa dari dulu Ayah gapernah sayang Resha Yah, yang Ayah sayang cuman perusahaan, perusahaan, dan perusahaan yah. Kenapa Resha ga pernah disayang sama Ayah. Resha gabutuh uang yang banyak, kamar yang bagus, mobil, handphone yang canggih. Tapi yang Resha butuhin cuman kasih sayang keluarga ini Yah.

Tulis Aresha di buku diary nya yang berjudul "All my story Happy" tapi kata Happy dicoret oleh Aresha dan diganti oleh kata sad.

Sekarang dia menatap langit-langit kamar sambil meluaskan pandangannya ke seluruh sudut kamar. Aresha mulai mengeluarkan air matanya dan kemudian dia menenggelamkan wajahnya dibawah bantal.

"Haah memikirkan hal yang sama sekali tidak pernah memikirkan diriku itu sangatlah lelah" "Lebih baik aku pergi mandi lalu beristirahat karena besok harus kembali sekolah" Ucap Aresha menyemangati diri sendiri.

Setelah selesai mandi, Aresha merasa jauh lebih baik. "lebih baik aku membuat minum dulu didapur kemudian baru aku istirahat" Batin Aresha .

"Aww" pekik Aresha kesakitan sambil mengelus-elus telapak kakinya. Ternyata serpihan kaca kecil telah melukai kakinya, Aresha langsung bergegas pergi ke kamar orang tuanya untuk mengambil obat merah.

Saat membuka laci dia menemukan..... "Apaan ini?!! Kartu nama? Berylbine? Pekerja Seks Komersial? Ayah terlalu jahat" teriak Aresha. Tanpa memperdulikan kakinya yang sedang terluka Aresha langsung pergi ke kamarnya dan mengambil buku diary miliknya

Ayahhhh jahat, ayah kira Resha gatau apa maksud semua itu. Seperti itukah cara Ayah memakai uang hasil perusahaan Ayah? Resha sekarang ga merasa bersalah lagi karena udah ngancurin berkas penting punya temen ayah itu. Resha berharap perusahaan Ayah bangkrut. Resha gapeduli kalau kita miskin Yah. Resha gatahan lagi sama sikap ayah, Resha capek Yah.

*Tes* Aresha meneteskan air mata lagi tepat diatas buku diary nya itu. Sekarang waktu hampir malam hanya Aresha sendiri dirumah itu.

Boneka-boneka menjadi saksi bisu bahwa hari ini pun Aresha masih merasakan kesepian dan kesedihan.

Aresha terlelap dalam kesendiriannya, kesedihannya, dan segala kesepiannya.

••{}{}••

*teng-nong*

Bel sekolah berbunyi
"Ah mampus lo Rhes lo telat lagi" ucap Aresha sambil menepuk-nepuk jidatnya.

"Pak pak pliss pak bukain pak pintunya" teriak Aresha kepada satpam sambil menggedor gedor gerbang sekolah.

"Tidak bisa Tet" ucap pak satpam dengan ala logat medannya.

"Alah pak pliisss" Aresha mulai mengeluarkan jurus andalan, yup puppy eyes.

"Yasudahlah Tet sana masuk" ucap pa satpam pasrah.

"Waa makasih Pakk!!!" Ucap Aresha kegirangan sambil meloncat-loncat

"Enak aja gue asal dipanggil Tet Butet" Ucap Aresha kesal sambil merapihkan rambutnya yang berantakan karena loncat-loncat sambil menggedor gedor pagar tadi.

Dengan sangat santainya Aresha masuk kedalam kelas

"Areshaaa!!!! " teriak ibu Myla, karena melihat sikap Aresha yang biasa saja seperti orang tidak berbuat salah

"kenapa kamu telat lagi? Kemaren kamu udah gamasuk tanpa keterangan sekarang kamu malah telat lagi"

"sekarang kamu duduk dan keluarin buku kamu" ucap Bu Myla marah. Tapi Aresha hanya cengengesan sambil memasang muka watados nya.

"Bu tapi saya gabawa buku, saya cuman bawa ini " jawab Aresha sambil menunjukkan buku novel pemberian Larit itu.

"stop!!, sudah ibu kira pasti kamu tidak bawa buku sama sekali"ucap Bu Myla kesal

"Sekarang kamu keluar kelas dan lari keliling lapangan 12 kali" ucap bu Myla teriak

"Siap ibu Myla yang cantik nan baik hati" jawab Aresha dengan senyuman tanpa dosanya

"Bu, Saya, Lalisa, dan Sherin akan temenin Resha dihukum ya bu" ucap Larit sambil tersenyum sipit.

"KELUAARRRRR KALIAAN SEMUA!!!! "
"Makasih ibu Myla yang cantik"
"Mwuah" ledek Sherin

••{}{}••
TBC
semoga sukak part ini yuuppp 😁😁
Jangan lupa vomment nya kalian!

Can not RefuseTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang