2 minggu sebelumnya ....
Saat itu, tanggal pernikahan RaMon sudah ditentukan. Dan Mondy ingin melakukan foto pre-wedding dengan Raya, meski sempat protes karena waktu yang bisa dibilang mepet tapi akhirnya keduanya sepakat, abah, mama Anis, dangdingdung juga mba Nadia pun setuju.
Konsep pernikahan diserahkan pada Raya Mondy dan disetujui lainnya termasuk konsep Pre-wedding mereka.
Abah memberi waktu kebebasan bagi Raya dan Mondy menentukan konsep, ia hanya tinggal menerima hasil saja.
Pagi itu, adalah jadwal foto pre-wed RaMon. Konsep foto prewed lebih didominasi Mondy. Maksudnya dari pemikiran konsep, lokasi, waktu, rata-rata Mondy yang menentukan. Raya tak tahu lagi harus bagaimana, karena calon suaminya itu ngotot untuk membuat beda, dengan alasan pernikahan hanya sekali seumur hidup apalagi dengan seseorang yang dicintai. Raya hanya iya-iya saja.
Berangkat ke studio yang sudah ditentukan. Mereka sengaja memilih lokasi simple karena jika pergi ke luar kota atau, pantai, bali yang terkenal indah itu akan memakan waktu.
Ada campuran unsur sensual pada foto prewed. Romantis dan sensual. Ada tiga gaun yang akan Raya kenakan. Pertama, Raya mengenakan modern gaun berwarna putih panjang hingga bawahnya berada di lantai, ada belahan ditengahnya, dan bagian atas yang lumayan terbuka dengan aksen belahan dada. Dengan tatanan rambut digelung dengan meninggalkan bagian disisi kanan dan kiri. Mondy mengenakan tuxedo hitam, kemeja sengaja di buat kekecilan hingga dada bidangnya tercetak dibalik sana, dengan tujuan untuk menambah kesan hot.
Pose pertama, saling memeluk pinggang dan menyatukan hidung. Kedua, Saling berpelukan, Mondy mengangkat tubuh Raya dan sama-sama tertawa lepas. Ketiga, Raya bersandar ditembok dan Mondy mengurung dengan wajah berada diceruk leher Raya, Raya menengadahkan kepala, seolah Mondy sedang mencumbunya. Keempat, dengan pakaian berbeda Raya dengan gaun merah yang lebih seksi dan Mondy dengan tuxedo abu-abunya, saling berciuman yang lebih intim. Kelima, Mondy memeluk Raya dari belakang dengan romantisnya. Dan berbagai pose lain dengan arahan sang photographer.
______
Malam ini, Mondy menatap langit-langit kamarnya. Bayang-bayang esok hari sudah memenuhi pikirannya. Bagaimana prosesi ijab kabul, adat pernikahan, menjamu tamu, resepsi dan juga Malam Pertamanya.
"Damn!"
Batinnya. Otak nakalnya kembali bekerja. Hanya membayangkannya saja sudah membuatnya turn on. Tubuh Raya yang akan menjadi miliknya, Raya miliknya! Memang sering melihat Raya hanya dengan menggunakan hotpants dan kaos bahkan hanya thanktop. Tapi, saat hanya menggunakan thanktop tentu itu tak lama. Waktu itu beberapa kali? Saat ia tak sengaja melihat pintu kamar Raya terbuka, saat Raya keluar dari kamarnya untuk sekedar mengambil sesuatu.
Tinggal dalam satu atap, masih dalam status pacaran, adalah ujian bagi RaMon. Antara enak dan Tidak. Enak karena bisa setiap saat bertemu dan Tidak, karena harus menahan napsu yang tak jarang muncul. .
2 minggu lalu Mondy masih ingat bagaimana berjalannya foto pre-weddingnya dengan Raya. Sengaja ingin kesan sensual. entah, batinnya menyuruhnya seperti itu. Bagaimana penampilan Raya, yang sangat cantik dan seksi dimatanya.
"Mon..." .
Panggilan itu membuat Mondy tersadar dan menoleh ke asal suara, di ambang pintu ada Raya berdiri disana seraya tersenyum kepadanya.
"Ray?!" Panggil Mondy, Raya hanya tersenyum, langkahnya mendekat ke ranjang Mondy.
"Kamu---"
"Stttt..."
Mondy melongo, ini mimipi atau bukan? Raya berbeda dari biasanya. Mondy menelan salivanya kala Raya sudah ada didepannya, hanya dengan hotpants dan thanktop?? .
YOU ARE READING
True Love
FanfictionMelanjutkan sebuah drama di layar kaca fav yang tiba-tiba Tamat begitu saja. Ending yang tidak memuaskan membuat otak saya kembali berimajinasi dan akhirnya menuangkannya kedalam sebuah cerita versi saya. Mohon maaf bila alur cerita tidak sesuai den...