"Buuunnn,,, Senja berangkat ya" ujar Senja menyambar tasnya dan sepotong roti.
"Selamat pagi nona" uar beberapa orang yang berseragam lengkap.
"Bun..harus ya pakai orang ginian?" Ucap Senja menunjuk para bodyguard berbadan tegap tersebut.
"Hahahahahahaha" tawa Antonio menggema hingga Kanadia meliriknya tajam.
"Ayo" ucap Ari yang muncul dari belakang
"Kemana?" Tanya Senja melirik Ari.
"Ngantar kamu sekolah"
"Gak perlu diantar, aku biasa naik angkot kak"
"Senja... hari ini biarin Ari yang ngantar kamu nak"
"Tapi buun.." ucap Senja yang berhenti dilirik oleh Kanadia.
***
Seluruh perhatian tertuju pada Senja yang turun dari mobil hammer hitam milik Ari. Pria yang memakai kaos hitam dan celana jeans santai turun dari mobil kemudian membukakan pintu untuk Senja.
"makasih" ucap Senja tersenyum manis.
"..."
"Salim dulu" ujar Ari terkekeh mengulurkan tangannya.
Dengan kerutan malas Senja menyambut tangan pria berparas manis itu.
Tangan Senja yang kecil kini berada di genggaman Ari, dngan cepat Pria itu mengecup pipi Senja.
"Belajar yang rajin, biar cepat lulus" ujarnya sembari mengelus rambut Senja.
"Ngapain sih?" Ucap Senja mencubit pinggang Ari lalu lari dengan terbirit-birit.
Langkahnya berhenti ketika sepasang mata tajam yang biasanya sinis kini bertambah sinis menatap Senja dari atas hingga ke bawah.
Senja mengejar Cakra yang kini berjalan menuju kelas.
"Seriusss! Dia bukan siapa2nya aku Kra! Sumpahhh!"
"..."
Senja menarik nafas, mencoba menghirup oksigen, sehabis berlari mengejar langkah kaki Cakra yang cepat.
"Cakra pleaseee,, jangan marah2 sama gue ya? Pleaseee..." kini Senja menatap Cakra yang sibuk membolak balikkan buku dan membiarkan headset terpasang di kedua telinganya.
"Cakraaa... pleaseee" ujar Senja, yang tak digubris, bahkan menoleh saja pria itu enggan. Hanya beberapa anggota genk beauty yang menatap Senja sinis.
Senja pergi meninggalkan tasnya di kaki Cakra kemudian keluar dari kelas. Gadis itu memutuskan pergi ke toilet
"Duccchhhh... beneran kan,, dapet,, udah gak bawa pembalut lagi!" Ujar Senja.
Rasa kram yang tidak biasa membuat Senja mengharuskan menunda permintaan maaf dan penjelasan pada Cakra untuk mengecek jadwal bulanannya yang tidak teratur itu.
Gimana nih?! Ponsel di tas pula!
KLIIIKKK
Terdengar suara pintu dikunci. Senja mencoba untuk keluar dari toilet, tapi seperti yang di duga. Dia terkunci di dalam toilet.
Pasti genk sok kecantikan!
"Ada orang di luar?! HALLOOOO!"
"..."
"HAAALLLOOOOO SAYA TERKUNCI DI DALAM SINI, HELLOOOO"
"Bisa tembus nih kalau lama2"
"TOOOOLLOONNNGGGG!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Cakra dan Senja
RomanceMenyimpan identitasnya dan hidup sebagai gadis biasa yang jatuh cinta pada seorang Cakra... "Lo gak punya malu?" Tanya Cakra mengangkat alisnya menatap Senja yang mengejar pria tersebut, dan sibuk menjejalkan kalimat cinta seakan kalimat tersebut se...