Senja bergeliat di bawah selimut.
Menggesekkan kulitnya yang mulus di ranjang yang empuk.
Ahhh gue udah di surga..
Seluruh badannya terasa pegal dan sakit di berbagai tempat.
"morning" Cakra membuat gadis itu tersadar..
Tidak...
Dia belum berada di surga
Karena yang pastinya iblis yang songong
Dan yang dia cintai kini berada tepat di hadapannya.
Pria itu bertelanjang dada dengan celana joger abu2. tampak begitu tampan.
"pagi dear. Hari ini kita akan ke catatan sipil"
"..." Senja tak dapat berbicara. Gadis itu meneteskan air matanya.
"kecewa?" tanya Cakra menatap Senja.
"aku bersyukur ternyata aku masih hidup"
"sssshhhttt.. Tenanglah Senja" Cakra mendekap dan mengelus lembut rambut wanita itu.
"tempat itu mengerikan Kra. Aku takut, aku sendirian. Dan banyak lagi yang mereka lakukan ke aku"
Senja menelungkupkan kepalanya dan memeluk Cakra dengan erat.
"..."
"jangan tinggalin aku Kra. Aku takut"
Senja mengalami trauma yang tak bisa ia sembuhkan dengan mudah.
Gadis itu masih tetap terisak sambil gemetaran.
Sedangkan Cakra menahan nafsu untuk membunuh pria yang sudah tak waras itu.
"aku ada disini sekarang Senja. Rumah pakai pengaman juga cctv. Gak ada yang bisa ngelukai kamu"
"aku gak mau harta itu Kra. Aku gak mau..."
Harta dosa yang hanya akan menjadikan dosa.
Sayangnya ia melengket pada manusia seperti bayangab gelap.
Dan harus diterima jika tidak hanya akan menjadikan pertumpahan darah lainnya.
"Nja.. Ngomong2 kita sepertinya menikah secara sederhana saja"
"..." gadis itu sesenggukan sambil menatap Cakra dengan kening berkerut.
"kenapa?"
"soalnya uang tebusan kamu mahal neng" pria itu melihat wajah cemberut Senja dan mencubit kedua pipi gadis itu dengan gemas.
Cakra berhati2 mencium bibir gadis itu dan melumatnya.
Mencoba melepaskan rasa sesak yabg sudah lama dia tahan demi norma kesopanan dan kepantasan.
"tidak apa2. Asalkan aku bisa bersamamu Cakra. Walau sebenarnya aku cukup kecewa"
Pria itu menyeka lembut pucuk payudara Senja.
"kalau kali ini berhasil, mama pasti akan setuju jika pestanya tidak terlalu sederhana"
"berhasil apa?"
"berhasil ngasih dia cucu"
Cakra melahap kedua bibir mungil Senja dan mencoba membawa gadis itu ke langit ke tujuh.
Sentuhan lembutnya membangunkan rasa lapar Senja untuk bersatu bersama Cakra.
Gadis itu memegang erat tangan Cakra yang mencoba membuka kancing bajunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cakra dan Senja
RomanceMenyimpan identitasnya dan hidup sebagai gadis biasa yang jatuh cinta pada seorang Cakra... "Lo gak punya malu?" Tanya Cakra mengangkat alisnya menatap Senja yang mengejar pria tersebut, dan sibuk menjejalkan kalimat cinta seakan kalimat tersebut se...