7

2K 186 8
                                    

Kamar operasi terbuka. Tampak Cakra yang keluar dengan wajah lesu, dan terdengar bisikan para suster yang mengisyaratkan bahwa pasien tidak selamat.

Cakra tertunduk dengan lesu.

"ini" Senja memberikan kopi instan sembari tersenyum manis.

"..."

"gak usah nyalahin diri sendiri, toh kamu juga udah usaha"

"lo bilang apa?!"

"gue cuma mau menghibur"

"itu bukan kalimat penghiburan, itu artinya lo ngejek gue! "

"sabar Kra, kamu pasti lelah... Lagi pula hidup dan mati itu sudah di tangan Tuhan"

"diem lo!! Berisik tau gak! "

"Kra!! " Senja berlari mengejar Cakra yang berjalan cepat keluar diikuti Senja yang masib gigih mengejarnya.

"cakra... "

Pria itu masih tak hiraukan paanggilan Senja, hingga Senja memutuskan untuk menarik lengan Cakra.

Tapi pria itu justru menghempaskan Senja dan membuat gadis itu terhuyung ke belakang.

"diem!!! Lo gak punya malu?! Ngejar2 lakik, kayak lo gak laku aja!!"

"bukan gitu Kra, ini-"

"DIEM!!!! Pekak telinga gue dengerin lo manggil2 nama gue!! Jijik tau!! "

"Cakra! Gu-"

"MuRAhan!!! " teriak Cakra. Dan Senja mematung ditempatnya, ruangan UGD yang sedang ramai tiba2 hening mebdengar teriakan Cakra.

Senja menyerahkan ponsel Cakra.

"mama lo pesen ke gue. Lo disuruh pulang, Awan sekarat! " ujar Senja dengan nafas yang tercekat. Menunduk dan berjalan menghindari tatapan orang2

Dan Cakra hanya berjalan sambil menjambak rambutnyaa..

Tombol pause yang mengheningkan ruang UGD kini kembali ribut.

###

Senja mencuci mukanya beberapa kali.

Dia lagi terpuruk..

Niat nyelamatin orang, tapi justru si pasien meninggal..

Yup.. Dia cuma ngerasa-

Tapi aku malu...

Aku malu...

Senja terisak di kamar mandi seorang diri. Tak berani keluar. Seorang dokter yang terkenal memakinya di depan semua orang.

"mata lo sembab" ujar Jingga sahabat Senja di apartemen.

"gak apa2,"

"serius? Ada masalah? Siapa yang buat lo nangis? Bilang ke gue.. Biar gue potong2! Gue cincang!"

"gak apa2.." ujar Senja dengan nada malas dan meletakkan kepalanya di atas meja makan.

###

Pagi berikutnya. Tepat ketika pintu lift akan terbuka.

Cakra!!

Senja memalingkan wajahnya dan memutuskan untuk menaiki tangga.

TAK!!!!

Sial!! Hak patah lagi. Pagi2 udah apes gini!!

Tanpa mencopot sepatunya Senja menaiki tangga dengan terseok-seok.

"knapa sepatu lo" ujar Beka sesampainya dia di ruangan adminiatrasi

"menurut ngana? "

"duhhh.. Mirip cinder lu.."

Cakra dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang