8

2K 187 6
                                    

Dunia hitam milik Samudera dan Antoni adalah segala hal politik yang licik dan kotor

Persaingan yang melibatkan nyawa juga keluarga..

Tentang bagaimana untuk mempengaruhi setiap akal sehat manusia untuk berpihak pada mereka.

Uang yang berbicara

Atau

Ancaman yang bernyanyi merdu.

Tentang ganasnya dunia peminjam saham dan tetek bengek yang bunyinya miliaran

Mengejar para peminjam dana dan menyuruh mereka melunasinya

Atau mereka yang akab mengejar kita

Membunuh kita agar hutang mereka lunas dengan sendirinya..

Senja tahu,  dan dia menghitung... Berapa keluarga yang dihancurkan ayahnya dan Samudera hanya dewa yang mereka sebut uang...

Mafia halus adalah sebutan yang pantas diberikan untuk mereka...

Dan dengan demikian.  Kutukan apa pun yang diterima oleh Senja dia ikhlas menjalaninya.

"ada apa? Apa yang mau kamu bicarakan?  Atau apa ada lagi yang perlu kita bicarakan? " pertanyaan Senja membuat Cakra diam mematung.

"anu..  Itu.. "

"hheemm?  Itu apa? "

"yang tadi,  maaf.. "

"maaf? "

"hmmm..  Soal ciuman tadi"

"ciuman? " Ari meninggikan suaranya.

"kalian ciuman???"tanya Ari kemudian.

"..."

"kenapa? Memangnya gak boleh?  Lagipula lo siapanya dia? "

"saya calon suaminya Senja"

"..." kini gadis itu menatap Ari dengan pandangan sinis.

"sejak kapan?!!!!  Kayaknya aku gk pernah ngomong gitu deh"

"bukan.. Bukan seperti itu Kra..seriusss"

"..." pria itu menatap Jingga dengan takjub.  Dan Ari menaruk tangan Senja keluar.

Entah kenapa dan bagaimana sejahat apa pun aku padamu kamu tetap bisa menerimanya.

###

"ada kemajuan? " Jingga roommate Senja berdiri sembari mencomot kue yang dibuat sahabatnya itu.

"gue dikatain murahan"

"heee?? Terus lo diem aja gitu? "

"terus harus gimana lagi Ngga?? Gue udah cinta banget sama dia"

"cinta sih cinta.. Tapi kita harus punya harga diri"

"kalau versi gue cinta itu gak bisa diukur dengan harga diri"

Dan kini Senja kembali terisak.  Jingga berdiri dan menepuk pundak sahabatnya itu.

"sabar...yang namanya Cakra yang mana sih???  Pengen gue patahin hidungnya! "

"hwwwaaaaaaa"

"nah loh.  Kok makin kencenf nangisnya? "

"jangan dipatahin dong Jingga.  Ntar gue nangis seharian.  Tega banget lo sama gue"

"maksud gue idungnya Cakra bukan idung lo"

"kan dia cintanya gue" ujar Senja yang masig sesenggukan.

Cakra dan SenjaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang