Entah kapan sampainya mahkluk yang dikutuk manis oleh sang dewata ini.
"Kamu gak sekolah Senja?"
Terlihat wajah cakra yang kini datar menjadi sinis kembali.
"Kak Ari? Ngapain disini?"
" kamu yang ngapain di jam sekolahan gini?"
"Anu ada masalah di sekolahan"
"..."
Wajah Ari berubah menjadi datar, menatap Cakra, mahkluk tampan yang kupuja.
"Ayo pulang" ucap Ari membuat jantugku berhenti berdetak, rasa kecewa untuk cepatnya berakhir kebersamaan kami. Ari menarikku pelan
Tapi sebuah pegangan di tangan satunya membuatku tercengang. Tangan Cakra meremas jemari mungilku erat.
"Kamu siapanya Senja?"
"..."
Jeda sesaat membuat cedera pada hari ini. Tak sempurna, seharusnya setelah ini kami membeli es krim dan tertawa bersama
"Saya-"
"..."
"Kakak aku, dia kakak aku... aku hanya menyukaimu seorang Kra, aku hanya cinta sama kamu"
"..."
Kali ini ucapan itu terlontar seperti air terjun yang terus mengalir kebawah, dia tidak sempat ainggah di bbatuan kecil
Sedangkan Ari menatap Senja dengan pandangan aneh.
"Senja akan pulang bersama saya" ujar Cakra tegas. Dari suaranya seperti sedang memperjuangkan yang dia cinta. Dan aku berharap semoga itu benar.
"Memangnya kamu tahu dimana rumahnya?"
Aissshhh,, jangan sampai Cakra tahu siapa aku,!
"Emmmm. Aku pulang sama kak Ari aja deh, maaf Cakra, kita pisah disini ya, kamunya gak apa2 kan?" Ucapku penuh rasa bersalah, dan menggurat garis2 keruh diwajah, pertanda penyesalan yang mendalam.
"Baiklah, kalau itu maumu" ucapan Cakra seperti seruan penyesalan bagiku.
Kenapa kau tidak mempertahankanku Cakra?! Ya sudahlah, walau kau menahanku aku tetap akan pulang dengan kak Ari, ini bukan pilihanku.
Ini sebuah keharusan...
***
"Jadi dia orangnya?"
"Heh?"
"Dia yang buat kamu sulit ngelihat aku sebagai seorang pria?"
"Apaan sih kak Ari?"
"Kita langsung ke resto, ayah sama bunda udah nungguin kamu"
💟💟💟
Cakra itu dear future husbandnya aku...
Wekekekekekekeke
Makan malam ala2 bunda dan ayah yang swring buat aku jenuh dan males banget... tapi entah siapa kali ini yang mereka ajak untuk dinner bareng... yang pastinya teramat penting sampai aku diajak, dan pakai gaun segala.
Gaun putih selutut yang menampakkan bahu putih mulus ku membuat kata seksi tersemat anggun, dan kuputuskan untuk dipadukan dengan sepatu flat bewarna biru navy.
"Sudah sampai putri kesayangan bunda" ucap Kanadia mengecup Senja manja.
"Ari mana?" Tanya Kanadia mencari sosok pria yang selalu setia menemani Kanadia.
"Ada panggilan mendadak dari rumah sakit ma"
"Duduk sini nak" ucap Kanadia memeluk putri sulungnya dan kini dia diapit oleh Antonio dan juga istrinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Cakra dan Senja
RomanceMenyimpan identitasnya dan hidup sebagai gadis biasa yang jatuh cinta pada seorang Cakra... "Lo gak punya malu?" Tanya Cakra mengangkat alisnya menatap Senja yang mengejar pria tersebut, dan sibuk menjejalkan kalimat cinta seakan kalimat tersebut se...