Untuk yang pertama kalinya, aku memperhatikan seseorang. Dan untuk pertama kalinya aku menyesal telah jatuh hati padamu.
Sepulangnya bersama Hito, aku kembali beraktifitas seperti biasanya. Aku tahu mereka sedang menghiburku. Kuyakin pasti Hito telah menceritakan semuanya. Kularang pun Hito pasti tidak akan mendengarkanku.
"Ah Yumi kalah, sini mukamu harus diberi tepung"
"Ih kan barusan masih latihan, jangan dong"
"Baru tahu ular tangga ada latihan ya. Ah seribu alasan, ayo adikku yang manis sini"
"Nggak mau aaaa"
Mereka saling mengejar seperi tikus dan kucing saja. Permainan ini adalah permainan favoritku bersama Hito dan Yumi, tapi perasaanku sedang tidak karuan. Padahal kejadian tadi hanya kebetulan dan namanya saja yang sama.
Mengapa melupakan itu sangat sulit. Apakah benang merah ini tertuju padamu? Ataukah orang lain? Lalu siapa dia?"Ayo Yuka, aku tahu kok kau tergoda. Ayolah jangan jual mahal seperti itu"
"Apaan sih, siapa juga yang tergoda, kekanak-kanakkan"
"Jangan banyak bicara deh, ayo"
"Apaan sih Hito, aku tidak mau"
"Ayo sekarang giliran Yuka"
Akhirnya aku pun mengalah. Aku menuruti kemauan mereka. Kakak beradik ini selalu saja begitu. Sama-sama pemaksa. Walaupun Yumi ini terlihat seperti gadis pendiam, tapi sebenarnya dia sama saja seperti Hito, hanya tampak luarnya saja yang anggun.
Hari ini aku memilih jalan-jalan ke Taman Yoyogi.
Taman Yoyogi adalah sebuah taman kota terbesar keempat di Tokyo, Jepang, terletak berdekatan dengan Stasiun Harajuku dan Meiji Shrine di Shibuya . Taman ini dipisahkan oleh jalan menjadi dua bagian; Bagian A untuk Taman/Hutan, dan Bagian B untuk stadion, panggung terbuka, dan fasilitas lainnya.Ya, hari ini aku jalan sendiri tanpa kedua adik kakak itu. Awalnya mereka ingin menemaniku, tapi aku menolak mereka. Aku tahu mereka pasti sangat khawatir padaku, tapi aku akan baik-baik saja kok, aku kan hanya ingin berkeliling saja.
Aku mengagumi karya yang telah Tuhan ciptakan di Tokyo ini. Apalagi jika sakura sedang bermekaran, sangat sempurna karunianya.Pikiran ku terus melayang. Dimulai dari setibanya aku di Tokyo ini, hingga saat ini. Entah mengapa aku merasa gelisah. Aku tak tahu karena apa. Ma, aku rindu mama, aku ingin mama menemaniku. Terlalu banyak yang ku khawatirkan ma, walaupun Yumi sudah menemaniku.
Mungkin ini tentang Kazuhiko. Aku menyadarinya hari ini. Kalaupun aku menyadarinya lebih awal, apa yang harus aku lakukan? Aku hanyalah wanita biasa, aku tidak bisa melakukan apapun. Apa alasanku untuk menahannya? Yang bisa kulakukan hanyalah menunggunya, tanpa tahu apa yang akan terjadi dikemudian hari.
Karenanya, aku menyadari walaupun mama sudah tidak ada, aku masih memiliki orang-orang yang menyayangiku, memiliki orang yang kelak harus kubahagiakan. Darimu, kurasakan bagaimana menjadi orang yang bahagia." An act of love will thaw frozen heart" - Frozen
Akupun kembali ke rumah.
"Kok banyak belanjaan sih Yum? Seperti mau nikahan saja. Jangan-jangan Hito nikah ya? Siapa yang mau dengan dia?""Baru datang aja seperti tahu semuanya huh"
"Tapi kan di sini banyal sekali bahan-bahan kue"
"Tadi nenek menyuruh kami membuat kue yang banyak, katanya kita akan kedatangan tamu istimewa"
"Siapa ya? "
"Anak kecil mau tahu saja"
"Apa sih Hito"
Akupun mengejar Hito sampai ke lantai atas. Selalu saja memancingku untuk mengejarnya.
Tapi aku masih penasaran siapa sih tamu istimewa itu. Apakah pangeran tampan yang membawa sepatu kaca? Hah lebih baik aku mandi saja daripada berpikiran yang aneh-aneh, lagipula sudah sore, tamunya malam datang ke rumah kami.Bertahun-tahun lamanya, walau pertemuan kita sangat singkat tetapi membekas hingga kini.
Kudengar suara motor di luar sana. Ah mungkin tamu istimewa itu sudah datang, biar saja di bawah ada Yumi dan Hito, untuk apa aku repot-repot ke bawah.
"Yuka, turun"
"Apaan sih Hito"
Kulihat dia terengah-engah.
"Ayo ke bawah"
"Memangnya ada apa sih? Heboh sekali"
"Mungkin ini akan membuatmu bahagia sekaligus sedih. Tenang saja aku dan Yumi bersamamu"
"Apa sih Hito, jadi melankolis gini, yasudah kita ke bawah"Tidak seperti biasanya, Hito datang dengan serius sekali. Biasanya dia selalu saja bercanda, tapi kali ini berbeda, semoga saja bukan hal yang buruk.
"Yuka, sini dong kamu lama sekali"
"Baru selesai mandi, nek"Hari ini, doa yang kupanjatkan terkabul.
"Kamu masih ingatkan dengan dia?"
Bagaimana aku bisa lupa padanya?
Bagaimana caranya?"Dan ini adalah istri Kazi, dan ini anaknya"
Tiada yang membuatku sakit melebihi ini, tiada yang membuatku kecewa melainkan kenyataan pahit yang ku dengar hari ini. Yang harus kuterima hari ini, sungguh aku tak menyangka. Aku kira kita hanya akan terpisah oleh jarak, tetapi hari ini aku tahu bahwa kita terpisah untuk segalanya.
Tuhan, bantulah aku. Kuatkanlah aku menghadapi kenyataan hari ini.
Malam ini terasa sendu, bulan, bintang seolah merasakan bagaimana hancurnya hatiku."Oh iya nek, minumnya belum ada, biar aku dan Yuka buatkan ya"
"Yasudah, kalian ke dapur"
Hari yang tak pernah kubayangkan. Aku mengira akhir dari kita tidak akan seperti ini. Salahku yang terlalu berharap padamu. Maaf.
Yumi memelukku.
"Aku tahu sangat mengejutkan bagimu. Kamu mengenalnya lebih awal daripada aku, tapi akupun merasakan bagaimana sakitnya. Hito sudah bilang kan, bahwa Yuka memiliki Yumi dan Hito. Kami selalu bersamamu. Kami akan selalu menjagamu, mendampingimu. Kami sudah berjanji"
Hanya kalian yang kumiliiki hari ini.
Mencintai makhlukmu melebihi-Mu, hanya kepedihan yang kuterima. Memang kesalahanku terlalu berharap pada manusia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because You Are My Destiny
RomanceTakdir yang telah Tuhan tetapkan terkadang adalah hal yang menurut kita konyol. Orang yang selalu berada di sekitar kita yang tidak penting dalam hidup kita bisa jadi dia adalah takdir kita. Seperti yang terjadi pada Ayuka