Sore menjelang malam, ketika matahari telah tenggelam di ufuk barat, barulah Kagami bisa melangkah pulang.
Hari ini tubuhnya luar biasa remuk karena latihan dari yang tak tanggung tanggung dari Sang pelatih.
Meraih kunci dan membuka pintu, si harimau melangkah dan menyapa sang sepupu.
"Tadai-"
Kagami menghentikan ucapannya ketika melihat rumahnya dalam keadaan kosong.
Tak ada tanda tanda siapapun disini, bahkan lampunya pun mati. Meninggalkan kesan bahwa tak ada yang menempati rumah ini sejak pagi
Ia menelan ludah.
"SOPHIA!"
~CNS~
"Aku membenci kalian dari lubuk hatiku yang terdalam, Kyuugo-san, Mizutani-san."
Ditengah hiruk-pikuk club malam yang mulai ramai, kedua remaja itu masuk kedalam bersama seorang pria. Keduanya memasang hoodie jaket masing masing agar identitas diri tetap aman.
"Salahkan kaptenmu, Sea. Aku hanya ikut saja." Keluh Kyuugo, menolak untuk dipersalahkan kali ini.
Dipojok ruangan sana, sosok Hitachi Jiyūho duduk dengan tenang, menghiraukan beberapa wanita yang mencoba menggodanya dengan pakaian seronok.
"Kalian lama." Komentarnya ketika tiga orang yang ditunggu telah masuk jarak pandang.
"Jangan tanya." Kyuugo memutar mata.
Ketiganya mengambil kursi masing-masing. Kyuugo bersama dengan Jiyūho, sementara Mizutani bersebelahan dengan Sophia.
"Jadi apa yang kita tunggu disini?" Mizutani membuka pembicaraan.
"Seorang kawan lama. Kau pasti kenal."
Suasana hening kembali. Seorang pelayan wanita datang dan menanyakan pesanan, Jiyūho akhirnya memesan Wine bersama Kyuugo, sementara Mizutani memesan Cocktail.
"Kau masih dibawah umur, Mizutani-san." Si gadis berkomentar, menegur sang pemilik Mata Elang dari Shuutoku.
"Ayolah. Kita ini agen mata-mata! Itu wajar bukan?" Protes si rambut belah tengah.
Gadis itu hanya memutar bola mata, menyerah menghadapi sifat keras kepala Takao tertua ini.
"Aku pesan Cappuchino saja." Tambah Sophia. Si pelayan mencatat pesanannya lalu melenggang pergi.
"Kau tidak seru, Masayoshi-san." Mizutani geleng-geleng kepala. Menunggu minumannya tiba, ia memutuskan membuka pembicaraan ringan dengan agen muda bersurai biru keunguan itu.
"Aku masih taat peraturan, mau seperti apapun juga." Gadis itu menyilangkan tangannya di depan dada.
"Tapi bukankah wajar? Kita terkadang harus menyamar kan?"
"Tolong jangan jadikan penyamaran sebagai alasan. Aku tidak bisa menerimanya."
"Kau ini..."
Mizutani tertawa ringan, mengacak surak keunguan kawan sebelahnya dengan santai, sementara Sophia menggerutu kecil dan menyingkirkan tangan pemilik marga Takao dengan wajah cemberut.
Scene manis memang, beberapa orang juga berpendapat demikian jika saja tidak diikuti dengan aura mistis yang menguar di meja yang sama.
'Menarik juga.' Si kapten tim khusus CIA menyerigai tipis, dalam hati terbahak luar biasa melihat kakak kembarnya yang tetap saja menjaga gengsi, padahal jelas sekali ia cemburu dengan kedekatan dua permata agensi itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
Code Name : Sea! [SLOW-UPDATE]
RandomSea. Itulah nama sandi seorang agen FBI berbakat. Ia tak terdeteksi dan mudah beradaptasi. Berada dalam team khusus yang disembunyikan membuat hampir tidak ada yang tahu siapa dirinya. Namun dibalik segala popularitas dan prestasinya, ia sebenarny...