The Saviour

2.1K 166 25
                                    

Sophia membuka matanya perlahan. Kepalanya terasa berdenyut-denyut ngilu.

"Sudah bangun, Sophia?"

Memalingkan wajah ke sumber suara, gadis itu mendapati sang sepupu menatapnya dengan wajah khawatir

"Aku baik, Taiga. Hanya agak pusing saja."

Kagami mengguncang bahu gadis itu tiba-tiba, membuatnya terlonjak dan hampir meninju sepupunya.

"Taiga?!"

"Kemana saja kau kemarin dengan Homuro-san?! Menghilang sampai malam, kemudian pulang dalam keadaan tak sadar!"

"Huh?"

Flashback

"Tidak, tidak, tidak."

"Mizutani, ini perintah."

"Aku menolak! Lagipula kenapa harus aku?!"

Mizutani jelas menolak perintah ketua tim Khusus FBI itu mentah-mentah. Tidak terima kasih, membayangkan si Harimau Merah mengamuk kepadanya cukup membuatnya merinding.

Melawan juga percuma, yang ada ia dijadikan daging giling oleh sang Masayoshi kalau sampai sepupunya kenapa-napa.

"Lagipula, anda yang punya kewajiban untuk memulangkannya. Anda kan kaptennya."

Jiyūho berdehem pelan, saling tukar pandang dengan Kyuugo dan Homuro mendengarkan dalam diam sementara ia memapah si gadis bersurai biru-keunguan.

"Oh, aku bisa mengerti hal itu." Kyuugo menyeletuk, membuat perhatian dua manusia di sebelahnya.

Bertatapan lagi, Kyuugo kembali berkomentar.

"Nope. She's your agent."

Jiyūho mengirim deathglare, tapi si adik masih tenang tenang saja.

"Bukankah lebih wajar dia dibawa anak muda? Setidaknya masalah ini cepat selesai."

Lawan bicaranya sontak menggeleng, lalu melirik Mizutani sekilas.

"Kita harus tetap ikut."

Jiyūho menarik nafas panjang. Membetulkan posisi si gadis yang masih meracau di belakangnya.

"Baiklah, terserahmu saja."

Sementara mereka berdua berbicara, Mizutani dan Homuro sudah mengambil jarak dan saling berbisik.

"Bagaimana bisa mengerti hanya dengan bertatapan?"

"Entahlah. Mungkin karena mereka kembar?"

"Mungkin juga."

Jiyūho mendelik kemudian, hampir menceramahi mereka kalau saja racauan gadis yang dipapahnya ini tidak semakin buruk seperti...

"Hic... Captain~ kapan... Kau membelah diri lagi~? Kau mau menculikku ya~ hic..."

Atau...

"Hahaha~ hic... Captain~ kau masih... hic... menyimpan~ apron pink hic... itu kan~?"

(Jiyūho memang punya apron berwarna pink dirumahnya. Itu hadiah ulang tahun dari Sang senpai.)

Kurangkah penderitaan Jiyūho? Entahlah. Yang jelas ketiga makhluk tambahan disampingnya hanya bisa menahan tawa, terutama Mizutani yang baru dengar rahasia gelap kapten tim khusus FBI itu.

' Awas saja kau nanti, Sea.' Jiyūho menebar aura penuh dendam disekitarnya.

Skip time~

Code Name : Sea! [SLOW-UPDATE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang