'Apa apaan ini?! Ruangannya jauh lebih kotor dari ruang bawah tanah di markas!' Batin Sophia menatap ruangan di depannya dengan horor, karena demi apapun juga ruangan di depannya ini jauh dari kata layak untuk disebut sebuah kamar. Dengan debu dan tata ruangan yang sudah tak dapat lagi dideskripsikan dengan kata-kata.
"Kau yakin mau disini? Ruangan ini sudah sekali lama tidak kubersihkan." Tutur Kagami menggaruk tengkuknya dengan wajah tanpa dosa.
Sophia tersenyum terpaksa. Maklum, memang dialah yang ingin memisahkan diri dari sang sepupu.
"Tentu saja. Tenang, aku yang akan membersihkannya. Sekarang sana pergi, yang lain pasti sudah menunggumu." Balasnya mendorong Kagami keluar.
"O-oi!"
Blam.
Pintu tertutup seketika.
Sophia menghela nafas. Berat.
Sebulan sudah terlewat setelah Training Camp. Dan yah, banyak sekali hal yang terjadi dalam satu minggu itu. Mulai dari pemberian misi dari sang Captain dan pertemuannya dengan Takao Mizutani, membuat Sophia mau tidak mau harus ekstra waspada demi menjaga keselamatan mereka berdua, terutama sepupunya.
Meskipun caranya adalah memisahkan diri pelan pelan dari sang sepupu.
Beruntunglah apartemen mereka punya tiga kamar. Jadilah, ia bisa memilih di kamar pojok agar rahasianya lebih terjaga.
Sedikit paranoid memang, tapi lebih baik berjaga dibandingkan tidak sama sekali kan?
"Baiklah. Saatnya kita bersih bersih..." Gumamnya menggulung lengan bajunya.
~An Hours later~
"Selesai juga..."
Sophia merosot ke lantai, keringat bercucuran dari pelipisnya.
Gila, baru pertama kali ia selelah ini karena membersihkan sebuah ruangan. Entah berapa kali ia harus menyapu dan mengepel ulang saking kotornya. Ingatkan ia untuk mengomeli Taiga soal ini, tingkat kepekaannya rendah sekali.
Ting!
Satu helaan nafas panjang terbuang percuma kala suara pesan masuk terdengar merdu dari laptop yang terenggok di meja.
Dengan setengah niat, gadis itu membuka laptopnya.
Terlihat sebuah video call tersambung, menampilkan wajah si penelpon yang tersenyum riang di seberang.
"Long time no see, Sophia!" (T : Lama tak berjumpa, Sophia!) Sapanya ceria.
Sophia tersenyum melihat wanita berkacamata merah muda dihadapannya.
"Hello Alex, how's there?" (T : Halo Alex, bagaimana disana?)Jawabnya tersenyum.
"Great! Well, yeah not very great actually..." (T : Baik! Yah, tidak terlalu sebenarnya...) Jawabnya dengan suara yang dikecilkan dibagian akhir
Sophia mengerti apa maksudnya.
"Tatsuya, right?" (T : Tatsuya, benar?)
Wanita pirang itu mengangguk, iris kehijauannya menunjukkan kekhawatirannya saat itu.
"Today he will return to Japan.
I have bad feeling..." (T : Hari ini ia akan kembali ke Jepang. Perasaanku tidak enak...) Cicitnya. Ia pun mulai bercerita tentang segalanya, mulai dari perseteruan di lapangan, dan perilaku serta sikap Tatsuya yang mendadak berubah semenjak kepulangan si Harimau merah, sampai ke masalah inti soal kepulangan si surai hitam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Code Name : Sea! [SLOW-UPDATE]
DiversosSea. Itulah nama sandi seorang agen FBI berbakat. Ia tak terdeteksi dan mudah beradaptasi. Berada dalam team khusus yang disembunyikan membuat hampir tidak ada yang tahu siapa dirinya. Namun dibalik segala popularitas dan prestasinya, ia sebenarny...