Handphone Flip berwarna hitam itu ditutup dengan agak kasar oleh pemiliknya. Sophia menghela nafas, entah kenapa sepupunya itu bisa menjadi orang paling bodoh yang pernah dikenalnya (selain Green dan Fire), tapi bisa juga menjadi orang yang paling di kaguminya.
"Hhhh..." Desahnya pasrah.
Gadis bersurai biru keunguan itu perlahan menarik kopernya, berniat untuk mencari taxi atau kendaraan umum lainnya. Namun niatnya terpaksa terhenti saat melihat seorang gadis kecil yang berada di zebra cross. Namun ada yang aneh, gadis kecil itu kelihatan agak... linglung?
Entah kenapa perasaan sang Masayoshi mengatakan ada sesuatu yang tidak bagus tentang hal ini.
'Tunggu dulu, kemana orang tua anak ini?'
Tak lama gadis itu memberanikan diri untuk menyeberang, namun sebuah mobil disaat yang bersamaan sedang melaju kencang, dan tanpa perhitungan pun semua orang juga tahu, dengan kecepatannya sekarang, mobil itu tidak bisa menghentikan lajunya tepat waktu.
Sophia membulatkan matanya.
Namun sebelum otaknya berhasil mengolah pemandangan di depannya dengan sempurna, reflek khas seorang agen mata mata miliknya lebih dulu bekerja. Dengan sigap ia berlari, mencengkeram kerah si bocah, menggendongnya dan berlari menyeberangi jalan dengan cepat, mobil tadi melaju dengan kencang, melewati mereka beberapa detik kemudian.
Nyaris.
Sang agen muda terengah engah sebentar sebelum menghela nafas lega, kemudian menurunkan si gadis kecil.
"Kau tidak apa apa? "
Gadis kecil itu menatapnya dengan iris ruby yang mulai berkaca kaca. Ia mengangguk kecil.
"Tidak usah takut, aku tidak akan menyakitimu. Oke? Jadi siapa namamu?" Tanyanya dengan nada lembut.
"Sakamaki... Shiroe..."
Sophia tersenyum, kemudian mengusap kepala gadis kecil itu dengan lembut.
"Shiroe-chan, ne? Kalau begitu boleh kakak bertanya?"
"Nani...?" Gadis kecil itu mendongkak, memperlihatkan wajah polosnya. Sophia sendiri hanya bisa menahan diri untuk tidak berteriak dan memeluk gadis kecil ini.
'Te-terlalu imut... ugh.' Batinnya lemas, tidak tahan akan wajah polos gadis itu.
"...chan? Nee-chan?"
Sophia tersadar dari lamunan absrudnya barusan, ia pun kembali menatap ke arah gadis kecil berambut perak di depannya ini.
"Ah, gomen gomen. Nee-chan hanya ingin bertanya, ayah dan ibumu mana?"
"Tidak tau, aku tersesat..." Ucapnya, kali ini gadis kecil itu menunduk.
Sesaat Sophia bimbang. Ia memang harus cepat cepat ke SMA Seirin untuk menjemput Taiga, tapi ia juga tidak bisa meninggalkan gadis kecil ini sendirian. Salah salah ia bisa tersambar mobil yang lewat atau malah diculik.
Tapi sepertinya dewi fortuna masih berada dipihaknya.
"SHIROE!"
Seorang anak laki laki berambut merah darah berlari ke arah mereka berada, iris giok miliknya memiliki relief yang cukup unik; agak lancip seperti kucing. Sementara dibelakangnya ada seorang anak laki laki lagi, bedanya ia memiliki warna mata dan surai yang sama seperti Shiroe (yang disimpulkannya adalah kembaran gadis kecil itu)
"Ayato-nii? Subaru-nii?"
Kedua anak laki laki itu berhenti tepat di depan Shiroe, keduanya nampak terengah engah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Code Name : Sea! [SLOW-UPDATE]
AléatoireSea. Itulah nama sandi seorang agen FBI berbakat. Ia tak terdeteksi dan mudah beradaptasi. Berada dalam team khusus yang disembunyikan membuat hampir tidak ada yang tahu siapa dirinya. Namun dibalik segala popularitas dan prestasinya, ia sebenarny...