Malam yang Tak Terduga

7.5K 134 2
                                    

Ketemu si bapak ganteng bikin inspirasi jadi pada bermunculan..

Tapi UAS buat yang bermunculan jadi tenggelam lagi, oaalaah baru sempet update sekarang deh..

Sorry reader, kuy ah langsung ke cerita aja ya ;)
.
.
.

Setelah membuat kesepakatan yang mereka buat, Geandara menjadi semakin sering menemui Riasi ditempat kosnya. Satu minggu hampir 3 kali, baik itu hanya untuk sekedar mengirimkan makanan atau buah, mengobrol dimalam minggu, atau memang sengaja datang atas undangan Riasi untuk mengajarinya materi yang akan diujiankan.

Namun berbeda dengan malam ini, Geandara lebih memilih untuk mengajak Riasi makan keluar.

From: EFD Lecturer
Ri.. Besok kan hari minggu, kalau sekarang kita makan keluar gak keberatan kan? Aku bosen ngobrol di kosan kamu terus, nanti pulangnya kita nginep rumah Ibu. Udah lama juga kan gak kesana... Mau ya...

To: EFD Lecturer
Okke.. Tapi Ri ada presentasi hari seninnya, materinya biologi lagih yang gak Ri suka, ajarin ya... Hehe

Akhirnya mereka berduapun pergi kesebuah restoran yang suasananya romantis setelah Geandara menjemput Riasi ketempat kosnya.

Mereka berdua duduk disalah satu kursi yang berada dipojok ruangan. Suasana semakin romantis dengan diiringi alunan lagu "mine" yang membuat Riasi semakin salah tingkah kala Geandara menggombal kepadanya.

"Lagu ini buat kamu dari aku Ri, my little wife" ucap Geandara tersenyum menawan sambil menggenggam tangan Riasi.

"Eum.. apaan sih bapak ini, gombal aja deh" jawab Riasi gugup. Wajahnya sudah sangat merah seperti tomat.

"Kenapa? gak suka ya aku ngomong romantis gini... pipi kamu panas ya.." balas Geandara sambil terkekeh.

"Hih.. gak usah ngejek gitu deh, ini pipi aku merah bukan karena tersanjung ucapan bapak kok, PD banget. Ini mah emang aku aja yang kegerahan" jawab Riasi dengan ketus karena kesal, sambil ia menarik tangannya dari genggaman Geandara.

"Jangan marah gitu dong, tuh kan jadi berkurang cantiknya. Aku kan cuma becanda aja" ucap Geandara sambil kembali memegang kedua tangan Riasi.

Tapi yang dipegang tangannya malah diam saja, melihat keluar jendela yang menampakan rintik-rintik gerimis air hujan.

"Masih kesel ya.. Maafin ih. Jangan cuekin aku kayak gini, atau kita pulang aja ya..." sengaja Geandara mengajak Riasi pulang segera setelah melihat muka Riasi yang terus-terusan BT, karena saat berada dirumahnya Riasi hanya bisa berpura-pura baik saja pada suaminya, dan berakhir dengan baikan beneran. Walaaah pinter sekali ya bapak Dosen ini wkwkwkwk

"Hmm.. makanya jangan nyebelin kalau gak mau dicuekin! Ayo kita pulang" Riasi menjawab tawaran Geandara dengan nada yang masih ketus.

"Iya iya maaf deh" balas Geandara sambil berjalan mengikuti Riasi yang sudah berjalan duluan menuju keluar restoran. Tapi Geandara berhenti terlebih dahulu didepan kasir untuk membayar makanan pesanan mereka, karena tidak sempat memanggil pelayan untuk membayar ditempat duduk tempat mereka makan tadi.

"Makasih mba, kembaliannya ambil aja" ucap Geandara pada pelayan itu. Alhasil lihat apa yang terjadi? Mbak kasir jadi cengo kan liat senyum menawannya bapak Dosen wkwkwk

~~~

Selama didalam mobil mereka berdua diam dalam keheningan, Riasi yang asyik sendiri dengan HP nya membuat Geandara juga hanya fokus pada setir mobil dan jalanan yang dilaluinya.

My Lecturer is My Husband [Slow Update]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang