- Malam akan gelap tanpa bulan, namun aku masih punya kau, bintang hatiku-
**Bintang duduk di ayunan dan menatap lurus kedepan. Dirinya sangat merasa kesepian. Mama nya sudah meninggal ketika ia baru lahir dan Papanya berada di London hidup bersama istri barunya.
Papanya sangat tidak perduli dengan Bintang. Padahal Bintang sangat membutukan kasih sayang dari Papanya.
"Hai!" Kata seorang cowo duduk disamping ayunan Bintang.
Bintang masih bingung dan tidak merespon sapaan cowo tersebut. Ia takut dengan orang baru. Kata Omnya jangan mudah bergaul dengan orang yg tidak dikenal.
"Namaku Vino." Kata cowo tersebut. Bintang hanya diam tidak membalas juga tidak menolak.
Vino pun meninggalkan Bintang. Bintang menatap punggung Vino yg mulai menjauh.
Bintang pun kembali mengingat penyakit yg ia derita selama tiga bulan belakangan.
Tiba-tiba ada es krim tepat berada didepan matanya. Bintang pun menjauhkan wajahnya dari es krim dan melihat siapa orang tersebut. Vino.
Vino membawa dua es krim rasa vanilla dan coklat untuk dirinya dan juga Bingtang. Bintang masih tidak menerima kehadiran Vino. Tapi Vino masih berusaha mendekati Bintang dan tidak ada kata menyerah untuk membuat Bintang tersenyum. Perlahan Bintang pun menerima pemberian Vino. Lama-lama mereka berdua berteman baik. Sudah satu tahun mereka bersahabtan, kemana-mana selalu berdua.
Dua tahun sudah Vino dan Bintang bersahabat baik.
Malam itu. Malam dimana Vino menyatakan perasaan kepada Bintang. Mengungkapkan semua isi hatinya kepada Bintang. Berjanji untuk tidak meninggalkan Bintang sendirian. Menjalin cinta dengan serius. Dan akan setia pada Bintang.
Bintang yg diperlakukan sangat romantis pun speechless, hanya bisa menahan air matanya yg sudah berada dipelupuk matanya.
Vino pun bertekuk lutut. Menggenggam tangan Bintang dan menciumnya penuh perasaan. Vino langsung berdiri dan mencium kening Bintang. Bintang memejamkan matanya dan langsung berhambur kepelukan Vino.
Vino menghirup dalam aroma shampo Bintang dan menyembunyikan wajahnya ditekuk leher Bintang.
"Vino," Ucap Bintang yg sedang berada dipelukan Vino.
"Maaf gue gak bisa nerima lo."
Vino langsung melepaskan pelukan Bintang dan menatap dalam dua bola mata milik Bintang. Terlihat jelas ada kebohongan yg Bintang sembunyikan.
Vino menggeleng kepala. "Lo cinta kan sama gue?"
Bintang membuang muka karna tidak sanggup menatap mata Vino yg berawarna abu-abu terang.
"Maaf gue gak bisa." Kata Bintang kemudian berlari meninggalkan Vino dengan luka yg sangat dalam.
Vino hanya diam terpaku tidak bisa melakukan apa-apa. Kakinya terasa lemas ketika mendengarkan jawaban dari Bintang. Bahkan untuk mengejar Bintang pun Vino sangat tidak kuat. Dengan sisa tenaga yg masih ada, Vino duduk dibangku taman dan menumpahkan segala kesedihannya.
"Maaf Vin, gue harus pergi sekarang."
Bintang pun langsung meninggalkan Vino dengan rasa bersalahnya.
Setelah kejadian itu, Bintang sama sekali tidak kelihatan. Bahkan Bintang tidak masuk sekolah. Sudah berkali-kali Vino mengujungi rumahnya, tapi hasilnya nihil, di rumah pun Bintang tidak ada.