***
Aku bagaikan hujan.
Keenan bagaikan pelangi.
Dan dia adalah guntur.Aku datang seperti hujan. Banyak yg membenci dan banyak yg menyukai. Tapi, dominan mereka membenci hujan. Karena alasan takut sakit, sama sepertiku.
Keenan adalah pelangi yg selalu dinantikan para jutaan manusia, termasuk aku dan hatiku. Membawa kesenangan dan kebahagiaan. Sama seperti diriku saat bersama Keenan, dahulu.
Dan dia seperti guntur. Menjadi penghalang hujan saat menantikan pelangi. Guntur jahat kepada hujan. Hujan datang tidak menganggu guntur. Tapi guntur datang tanpa panggilan hujan dan merusak kebahagiaan hujan kala dia reda dan datanglah pelangi.
Sama seperti kisah cinta Agnes, Ciza, dan Keenan.
***
-Keenan pov-
Aku menatap gadis yg sedang mendongakkan kepalanya. Membiarkan wajah pucatnya basah akibat air hujan.
"Hei! Kau sedang melihat apa?" Aku tersadar kalau sekarang ragaku sedang berada dengan Ciza. Tapi tidak dengan hatiku.
Aku menarik tangannya dan segera menarik kursi kayu.
"Kenapa kita duduk di tengah kafe? Bukankah kamu yg meminta agar duduk di pojok dekat jendela?" Ucapnya.
"Aku sudah memprediksikan kalau akan ada guntur yg datang dengan sangat besar."
Ciza membulatkan matanya dengan bibir yg sedikit terbuka. "Wah kau belajar dari mana ilmu hitam seperti ini?"
Aku memasang muka serius. "Dari kakekku."
"Kau lucu. Kakekmu sudah meninggal tiga bulan lalu."
Aku mengangguk. "Aku bisa berkomunikasi dengannya."
"Sepertinya kau lupa minum obat."
Aku menarik ujung bibirku.
"Obatku habis."
"Tidak apa-apa obat kamu habis. Asal jangan rasa cintamu kepadaku yg habis."
"Kalau cintaku habis untukmu, bagaimana?"
Ciza tampak berfikir. "Aku akan memaksa hatimu agar mencintaiku kembali."
"Tapi cintak tak bisa dipaksa."
"Bagaimana caranya, aku akan membuat dirimu mencintaiku selama-lamanya."
Aku hanya tersenyum pahit.
"Mengapa kau menanyakan itu?" Ucapnya, penasaran. "Apa kau masih mencintai Agnes?"
Kepalaku menggeleng dan hatiku berteriak iya.
Aku munafik.
***
-Agnes pov-
Aku melihat Keenan sedang tertawa bahagia dengan sahabatku. Iya Ciza adalah sahabatku. Sahabat yg tiba-tiba menjadi musuh.