- I hate acting like i don't care when it's really tearing me up inside-
**Lagu Cinta dan Rahasia mengalun indah disemua penjuru Wizard High Shool. Oh, siapa saja yg mendengarkan lagu Yura Yunita akan terbawa suasana dan merasa tersentuh.
"Kok lagu nya gitu ya?" Tanya Grees.
Kita berempat kini berada dikantin dengan jus strawberry dan fried chicken.
Oke kita belum kenalan.
Nama ku Caramel Wess. Anak dari Johny Wess dan Cintia Wess. Tidak penting siapa nama orang tua. Karna disini kisah percintaan aku, bukan orang tua ku.
Micha Herlay. Perempuan dengan mulut asal ceplas-ceplos tapi dia tempat curhat terbaik. Kalau tidak percaya cobalah sekali-kali bercurhat dengan nya. Micha lah orang yg aku cari ketika butuh saran. Dia sudah tau semua cerita percintaan tentang ku.
Geum Shin hae. Perempuan dengan muka mirip seperti orang korea. Ayolah, nama nya saja seperti orang korea. Kulit yg sangat nyaruh dengan tembok berwarna putih. Tinggi yg rata-rata. Jangan ditanya berapa berat badan nya.
Grees Unchila. Dia lah yg sangat sempurna dari kita semua. Muka berbentuk oval. Mata belo. Bulu mata lentik. Bola mata berwarna abu-abu. Pipi tembem. Bentuk bibir yg kecil terlihat sangat imut.
"Lagu nya keren kok." Sahut Geum.
Aku pun mencoba mengerti makna dari lagu tersebut.
"Sangat pas untuk perempuan yg mencintai sahabat pacar nya." Ucap Micha, menyindir.
Aku menyenggol lengan Micha yg kebetulan ia duduk disamping ku.
"Apa sih!" Kata Micha setengah berbisik.
"Jangan coba-coba buka rahasia aku Cha!" Ucap ku.
Micha hanya diam tidak menjawab.
"Maka nya kalau cinta bilang aja. Emang enak dipendem terus." Balas Micha dengan nada santai.
"Kalian berdua ngomongin apa?" Tanya Geum, penasaran.
Aku hanya diam tidak berani menjawab pertanyaan Geum.
"Itu gue punya temen, nah dia suka sama cowo. Karna gengsi dia gak berani bilang. Eh pas mau bilang, udah keduluan sama sahabat nya." Balas Micha tidak perduli dengan tatapan mata ku.
"Siapa?" Tanya Grees menatap aku dan Micha bergantian.
Oh, Grees tidak boleh tau apa yg terjadi.
**
Detik ini. Menit ini. Hari ini. Minggu ini. Bulan ini. Tahun ini. Aku masih mencintai Rafael Zaiden Cristiy. Oh apa aku terlalu pengecut untuk bilang kepada nya bahwa aku mencintai nya? Aku tidak tahu. Ada rasa ingin mengatakan tapi terlalu gengsi.
Apa dengan aku bilang bahwa aku mencintai nya ia akan perduli?
Apa aku terlalu pengecut untuk mendekati nya?
Apa munafik bahwa aku bilang keteman-teman tidak mencintai nya?
Apa kata gengsi adalah alasan masuk akal? Right, aku perempuan. Aku masih mempunyai rasa malu untuk menyatakan bahwa aku mencintai nya.