**
Dibully, itu adalah hal biasa bagiku.
Entah lah aku yg kurang bergaul atau memang meraka semua yg memilih dalam berteman.
Pagi ini adalah jadwalku untuk piket.
"Heh! Kalo nyapu yg bener dong! Gak punya mata? Ini masih kotor tolol!" Yah begini lah aku, selalu dibully.
"Tau dasar upik abu!" Mereka pun langsung mengacak-acak sampah yg sedang aku sapu.
"Sabar pelangi sabar." Kataku sambil mengusap dada.
"Ini siapa sih yg piket? Gak bener banget nyapunya." Kata ketua kelas menatapku dengan tatapan marah. Sudah tau aku yg piket, masih saja bertanya. Dasar aneh.
Apa mereka tidak capek terus-menerus membully aku? Apa aku punya salah sama mereka semua? Aku gadis polos yg setiap hari mendapatkan bully. Aku disini hanya untuk belajar bukan mengajak mereka adu mulut. Ah sudahlah, biarkan itu urusan mereka.
"Pelangi. Kamu udah tugas bahasa?" Kata Putri. Hanya Putri temen yg mau bermain denganku.
"Sudah."
"Sudah kamu kumpulkan tugasnya?" Tanyanya.
Aku menggeleng. "Belum sempat. Masih kotor kelasnya." Kataku menatap lantai yg banyak sampah.
"Oh yasudah. Nanti saja kita kumpulkan bareng."
Aku hanya mengangguk.
Bel istirahat pun berbunyi. Aku dan Putri sedang memakan bekal kami masing-masing. Aku dan Putri memang membawa bekal ke sekolah, untuk mengirit duit. Kehidupan ekonomi aku dan Putri sama-sama rendah. Bedanya Putri tidak pernah dibully, sedangkan aku sudah kenyang sama kata bully.
"Kamu mau beli minum gak?" Tanya Putri menoleh kearahku.
Aku hanya geleng kepala.
"Aku gak bawa minum. Aku beli dulu ya." Aku hanya mengangguk. Putri pun keluar kelas dan ke kantin untuk membeli minum.
"Eh?! Nama lo kayanya kebagusan deh. Pelangi pelangi." Tiba-tiba Nafa datang bersama dayang-dayangnya. Nafa dan gengnya lah yg tidak bosan membully aku.
"Tau nama doang cakep."
Geng nafa beranggota lima orang. Dan Nafa lah sang ketuanya. Nafa yg kalo sekolah seperti mau kondangan. Otak tidak sejalan dengan penampilan.
"Dasar cupu!"
Sudah ribuan kali aku mendengarkan kata-kata "cupu, gak guna, sampah, parasit, upik abu." Mungkin itu adalah nama panggilan aku disekolah. Hanya Putri yg memanggilku Pelangi. Memang itu nama asliku Pelangi Aditramata.
Mereka memang belum tau siapa aku. Pelangi A. Itu yg mereka tau namaku. Aku adalah cucu dari sekolahan yg aku tempati. Putri pun tidak tau siapa aku sebenarnya. Putri teman real yg masuk di Internasional High School karna beasiswa.
Aku tidak memperkenalkan kepada mereka siapa aku. Karna aku mau mempunyai teman yg real tanpa mau berteman hanya karna harta.