Perasaan apakah ini?

20 2 0
                                    




Jam 10 pun tiba, ternyata taufan sudah menunggu rain di teras depan, akhirnya rain pun turun kebawah untuk menemui taufan

"kak opaan" sapa rain dengan ceria

"hai rain, kamu cantik banget, sumpah kamu cantik banget" jawab taufan dengan wajah kagum

"enggak sih kak akumah biasa aja, kan Cuma mau beli tiket doang, yuk kak keburu tutup loketnya" ajak rain

"Oh...oh iya iya, ayok cepet. Kita mau kemana? Bandara? Terminal? Stasiun? Pelabuhan?" Tanya taufan

"kita ke.... Ke terminal aja kak, aku mau naik bus aja biar dekat hehe" jawab rain

"kamu enggak naik pesawat aja rain?" Tanya taufan lagi

"enggak kak, aku trauma naik pesawat. Udah ah gausah ngomongin pesawat ya, mending kita cepet ke terminal, masalahnya pasti banyak yang pesan tiket kan ini liburan" kata rain

"sip, naik kemotor. Kita ngebut hehe, enggak kok bercanda, kita pelan-pelan aja yang penting nanti sampe dan kebeli tiketnya, oke" kata taufan lagi dan aku menjawab dengan senyuman.

***

Sepanjanjang perjalanan, rain merasa tidak percaya bahwa yang memboncenginya ini orang yang dulu perna ia kagumi. Orang yang dulu sangat amat jutek dan cuek padanya, sekarang ada didepan matanya.

"rain, kok diem aja?" Tanya taufan pada rain

"eh iya kak, kenapa?" jawab rain sedikit gugup dan grogi

"kamu kenapa dari tadi diam aja. Kamu sakit?" Tanya taufan kembali

"enggak kak. Aku gak sakit kok. Emang kak opan mau nanya apa?" jawab rain kembali

"emangnya, kamu mau ambil prodi apa rain?" Tanya taufan.

Hati rain masih saja berdegup, merasa tidak percaya dengan apa yang dilaluinya hari ini, apalagi didepan dirinya ada seseorang yang dulu sangat ia kagumi

"Rain, kamu kenapa sih kok diam aja? Aku Tanya kamu diam aja. Kita nepi dulu ya, kita cari restoran dulu"

***

Rain dan taufan pun menepi disebuah retoran, melanjutkan percakapan tadi dijalan.

"rain kamu kenapa? Kamu sakit? Dari tadi aku ajak ngobrol tapi kamu enggak jawab, aku lihat dari spion kamu malah bengong. Kamu kenapa? Cerita coba sama aku, siapa tau aku bisa bantu"

"emmm... enggak kok kak aku gak apa-apa. Aku cuma sedikit kepikiran sama hasil sbm kemarin itu. Enggak mikirin apa-apa kok hehehe"

"Yaudah kalau gitu. Kita makan dulu aja ya, kamu pilih aja makanan apa yg mau kamu makan" kata taufan

Setelah taufan dan rain selesai menghabiskan makanan mereka, mereka pun melanjutkan perjalanan menuju terminal

"rain, kamu yakin mau pergi sendiri?" Tanya taufan pada rain

"kakak khawatir ya sama aku? hehehe" jawab rain sedikit meledek

"aku serius rain. Kamu serius berani pergi sendiri? Ini jauh loh dari Jakarta ke semarang, enggak deket" kata taufan kembali meyakinkan.

"tenang aja kak, aku kan wanita yang kuat tahan banting hehehe. Aku biasa kok kak pergi kemana-mana sendiri. Biasanya sih ito yang nemenin, tapi kan enggak mungkin juga aku minta temenin ito ke semarang. Tenang aja kak. Aku berani kok ke semarang sendiri, gausah khawatir" jawab rain berusaha meyakinkan taufan

"perlu aku antar enggak? Perlu aku temenin?" kata taufan menawarkan

"Hah? Enggak perlu lah kak. lagipula sesampainya aku disana aku langsung pergi lagi ke magelang, aku udah ditungguin sama kakak sepupu dan budeku dirumah nenek. Hehehe tenang aja sih, aku udah biasa urus semuanya sendiri" kata rain meyakinkan taufan lagi

"kalau kamu perlu bantuan aku, aku bisa kok bantu kamu. Kapanpun aku bisa bantu kamu, kamu gausah sungkan ataupun malu minta bantuan ke aku"

Rain hanya menjawab dengan senyuman.

***

Setelah mereka mendapatkan tiket, merekapun bergegas untuk pulang, karena hari sudah sore, menunjukan pukul 5. Tapi, sebelum pulang, taufan kembali mengajak rain untuk mampir kesebuah toko, iya, toko boneka. Disana, taufan membebaskan rain untuk memilih boneka yang dia suka.

"Rain, kamu pilih aja boneka mana yang kamu suka" kata taufan sembari tersenyum memandang rain.

Rain bingung, tidak berkutik. Jantungnya semakin berdegup kencang. Dia salah tingkah. Bingung harus bersikap bagaimana dengan taufan.

"Hah, kak, iya. Tapi gausah kak, aku ga mau repotin kakak. Kakak mau antar aku aja udah syukur." jawab rain lagi sedikit gugup.

"Oke, kalau gitu, aku yang pilihin. Hmmmm....yang ini  bagus juga, lucu, imut, kaya kamu" taufan pun menyodorkan bonek teddy bear ukuran sedang untuk rain. Rainpun tidak bisa menutupi perasaan bahagianya atas perlakuan yang taufan tunjukan padanya. Rain tersipu malu.

"Kamu suka kan? kalau gitu, ini aja ya kita beli." kata taufan lagi

Rainpunmenjawab dengan senyuman.

***

Sesampainya dirumah, taufan pun bergegas langsung pulang.

"Rain, aku langsung pulang ya. Good night, rain" pamit taufan kepada rain

"Makasih banyak ya kak, udah mau antar aku jauh2, belikan aku boneka juga. makasih banyak kak, hati-hati dijalan" jawab rain

Dalam hati rain bergumam, apa iya, ini perasaan lama yang dulu pernah aku rasa, kembali bersemi dengan orang yang sama juga? Apa mungkin, rasa terabaikan yang dulu pernah aku rasa akan kembali terulang? Atau dia juga merasakan apa yang aku rasa? Kenapa dia memberikan perhatian yang sangat istimewa? Kenapa aku merasa nyaman dan bahagia dengan perlakuan dia kepadaku ini?


Rain (Ketika semuanya berawal dari hujan)Where stories live. Discover now