Chapter 4

13 1 0
                                        

Hyora, ya dia Hyora. Cinta pertama ku.
"Baguslah kalau kalian sudah kenal, kalau begitu kamu bisa menemani taeyong sampai dia mengenal sekolah ini ya hyora "
Kata bong pal-ssaem
"Baiklah ssaem" kata hyora lembut dan dia menoleh pada ku sambil tersenyum lembut aku hanya menatap matanya

Kemudian kami melewati koridor untuk menuju ke kelas bersama aku berada di belakang mereka, tampaknya hyora cukup dekat dengan bong pal-ssaem.
Perhatian ku tidak lepas dari hyora , ada banyak pertanyaan yang ingin aku tanyakan padanya. Jika ini di sekolah ku yang lama aku kan langsung menariknya dan membawanya pergi tapi di sini aku sudah berjanji dengan hansol hyung untuk tidak buat onar.

Lalu kami tiba di kelas baru ku, hyora langsung duduk ke bangkunya dan aku berhenti di depan pintu kelas sampai bong pal-ssaem mempersilahkan ku masuk.

-normal POV-

Suasana kelas 11A begitu ribut, ada yang bergosip ada yang bermain adu panco ada yang bermain lempar lempar kertas yang normal hanya eun ra yang hanya diam membaca bukunya
Kemudian pintu kelas terbuka dan masuklah yuta dengan nafas tidak teratur dia memandang ke sekeliling kelas
"Heh syukurlah aku pikir si kepala listrik itu sudah datang" kata yuta lega yang di sambut gelak tawa dari anak anak
"Siapa yang kau bilang kepala listrik yuta ? " kata bong pal masuk sambil menahan geli bersama hyora, yang memang rambutnya seperti tersengat listrik, berdiri tegak ke atas,
Yuta yang kaget langsung melesat ke bangkunya
hyora yang melihat hanya tersenyum dan anak anak lain menahan tawa
"Selamat pagi anak anak" sapa bong pal
"Pagi ssaem" jawab murid serentak
"Baiklah hari ini kalian akan mendapat teman baru, taeyong masuklah" kata bong pal sambil memanggil taeyong
Kemudian taeyong masuk seketika itu kelas langsung ribut oleh suara cekikikan murid murid cewe di kelas itu

"Ya Ampun kau lihat itu dia tampan sekali"
"Aaaa dia benar benar tampan"
"Coba kau lihat matanya Ya Ampun"
"Tidak tidak rahangnya coba lihat, benar benar sexy"

Eun ra yang kebetulan ada di dekat cewek cewek itu memutar bola mata tidak habis pikir dengan cewek cewek itu
"Rahang seksi ? Apanya yang seksi ? Dia buka baju sekali pun tidak akan seksi" batin eun ra yang memang sudah kesal dengan sikapnya tadi pagi

"Taeyong. Lee taeyong" kata taeyong.
Bong pal mengangkat sebelah alisnya
"Itu saja ?" Tanyanya
"Hn" kata taeyong
"Baiklah, kau bisa duduk di sudut sana" kata bong pal, taeyong mengikuti kata bong pal dan duduk di sana
Mata cewek cewek di kelas itu mengikuti taeyong sampai ke bangkunya kecuali eun ra
"Aku pikir akan berbeda dengan sekolah lama ku , ternyata sama saja" batin taeyong bosan sambil berusaha tidak menggubris cewek cewek itu.

Setelah sejam berlalu,
Bong pal memperhatikan pekerjaan eun ra di papan tulis, ia mengamatinya dengan seksama
"Apa ada yang perlu di perbaiki dari jawaban eun ra ?" Tanya bong pal pada seisi kelas yang hanya diam
" coba perbaiki kesalahannya taeyong" kata bong pal kemudian, taeyong segera berdiri dan mengambil marker yang di berikan bong pal
Tidak lama taeyong kembali ke bangkunya dan bong pal kembali mengamati kerja taeyong lalu menganggukkan kepala
"Kau sudah tau di mana kesalahan mu eun ra ?" Tanya bong pal, eun ra hanya mengangguk
Kemudian bel istirahat berbunyi, bong pal mengakhiri pelajaran hari itu dan anak anak mulai beres beres lalu menuju ke kantin
Eun ra berbalik melihat ke arah taeyong yang ada di ujung, "sepertinya dia juga mau pergi" batin eun ra
Setelah kelas mulai sepi taeyong berdiri hendak keluar
"Tunggu" kata eun ra, taeyong berhenti dan melihat eun ra
"Apa kau ada waktu ? Aku ingin bicara, bagaimana kalau kita ke kantin bersama ?" Tawar eun ra dengan ramah
"Jika ada yang ingin kau bicarakan, bicarakan saja sekarang " kata taeyong datar tanpa bergeming dari tempatnya
"Tapi lebih enak di kantin, ayolah " kata eun ra membujuk sambil menarik baju taeyong entah kenapa dia lakukan itu dia pun tidak sadar
"Daripada kau merayu ku lebih baik kau belajar lagi tentang yang tadi, jawaban mu tadi benar benar bodoh !! " kata taeyong meremehkan,
Dan eun ra langsung terdiam kaget dengan yang ia dengar, matanya berkaca kaca
"Heh, anak baru ! Apa kau tidak pernah di ajari bicara sama wanita ? " kata yuta yang tiba tiba muncul di belakang eun ra, yuta maju dan dia kaget melihat mata eun ra berkaca kaca
"Heh, sialan ! Jangan sok kamu di sini yah, kau pikir kau siapa baru masuk sudah bikin nangis anak orang" kata yuta kali ini sambil mencengkram kerah taeyong, taeyong hanya diam
"Sudah lah yuta aku tidak apa apa kok" sahut eun ra sambil melepas tangan yuta dari kerah taeyong, taeyong memberi tatapan merendahkan pada yuta lalu langsung pergi
"Ck, si sialan itu " kata yuta menatap punggung taeyong
"Apa kau mau ke kantin, ayo sama aku, aku juga lapar" lanjut yuta lagi
"Tidak kau saja" jawab eun ra langsung pergi, kejadian dengan taeyong langsung membuatnya kenyang

"Hahhhhh, sendiri lagi deh" keluh yuta sambil berjalan ke kantin, sesampainya di kantin
"Oi, yuta" teriak doyoung teman satu klub yuta dari kelas 11B
"Sini sini" lanjutnya lagi
"Oke, aku ambil makanan ku dulu" jawab yuta, setelah selesai dia langsung ke meja doyoung yang sepertinya dia juga makan sendiri
"Sendiri saja, heh ?" Kata doyoung
"Iya " keluh yuta
" haha, kau selalu mengatakan suatu saat kau akan makan dengan eun ra, tapi sampai sekarang masih sendiri" ejek doyoung
"Diamlah" kata yuta sambil menyuap sesuap makanannya doyoung hanya tertawa
"Sepertinya kau sedang sebal, ada apa ?" Tanya doyoung kemudian
"Kau tau kan ada murid baru ? " kata yuta dan doyoung mengangguk
"Dia benar benar menjengkelkan, sombong sekali"
"Hah, kalau begitu terbalik dengan anak baru di kelas kami" kata doyoung
"Ada juga ?" Tanya yuta
"Hn, dan dia aneh" kata doyoung
"Aneh kenapa ?" Tanya yuta penasaran
"Entah dia sakit atau kenapa, dia sepanjang waktu selalu tersenyum di bangkunya tapi seperti senyum yang di paksakan, padahal dia di bangkunya hanya sendiri"
"Hah ? Serius ?" Kata yuta
" iya, aku juga sempat heran bahkan seisi kelas ku"kata doyoung
"Hahhh,Sepertinya anak baru di sekolah kita sakit jiwa semua"kata yuta, doyong hanya tertawa kecil mendengarnya
"Lalu anak baru di kelas mu, dia kenapa ?" Tanya doyoung
" tadi itu eun ra mau ngajakin dia ke kantin buat min-"
"Ahh jadi kau cemburu" putus doyoung dengan senyum mengejek
"Aku belum selesai bicara bodoh"
"Ah intinya kau cemburu"
"Aku ? Cemburu ? Tidak"
"Iya yuta itu namanya cemburu"
"Aku tidak cemburu apa lagi dengan dia"
"Sudahlah akui saja,kau cemburu"
"Tidak"
"Iya yuta kau cemburu"
"Tidak"
"Iya"
"Tidak"
"Iya"
"Tid-,ahh sudahlah sesukamu" kata yuta menyerah dan doyoung tertawa kemenangan dan yuta hanya menghela nafas
"Yang benar saja cemburu pada manusia kutub itu ? Aku hanya tidak suka caranya memperlakukan eun ra seakan akan dia paling pintar" kata yuta lagi
"Ya ya ya, aku paham kok gimana rasanya" kata doyoung mengejek
"Yahh dan sekarang aku menyesal bicara dengan mu, manusia wortel" tandas yuta, doyong hanya tertawa dan ya dia memang sangat suka makan wortel bahkan foto kelinci makan wortel banyak terpajang di kamarnya

Musuh, Sahabat dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang