Eun ra berjalan menuju perpus dengan langkah emosi. "Apa apaan dia itu ? Dia pikir dia siapa ? Apa dia orang paling hebat ! Menyebalkan !" Rutuk eun ra dalam hati
Ia mengambil asal saja buku untuk di baca. Tapi ia mendengar sesuatu
"Memangnya siapa yang bisa min ah-yaa, mereka memang bisa dance tapi mereka tidak bisa mengontrol suara mereka ketika bernyanyi"
"Itu suara ten sunbae" batin eun ra, pelan pelan eun ra mengintip di sela sela rak sambil menguping pembicaraan mereka
"Bukan kah banyak anak baru yang belum kita lihat, aku benar benar tidak bisa ten, banyak yang harus ku lakukan, aku harus fokus pada teater ku, ayolah sudah 2 tahun ini selalu aku yang tampil bersama mu, aku hanya ingin sekali ini fokus ke teater" kata cewek yang namanya min ah yang sekaligus mantan ten.
Memang hati eun ra sedikit cemburu melihat itu
"Kau belum pernah melihat anak 11 latihan kan, mereka banyak berkualitas menurut ku" lanjut min ah
"Baiklah baiklah akan ku pikir kan lagi nanti" sahut ten dengan nada sedikit kecewaEun ra langsung kembali duduk ketika mereka ber2 berdiri dan menutup muka nya dengan buku yang dia baca
"Oh jadi mereka membicarakan siapa yang akan menggantikan min ah-sunbae"kata eun ra pada dirinya sendiri , "bukan kah ini kesempatan ?" Batin eun ra mengingat dia kemaren ikut latihan ketika min ah menonton
Memang sih, untuk 2 bulan ke depan bakal ada acara pertujukan seni mahasiswa SOPA, yang bisa di tonton dari mana saja bukan dari siswa SOPA saja
Kemudian eun ra keluar perpus karna bosan
"Hahh coba saja ada jae hee" keluh eun ra
Jae hee adalah sahabat eun ra sejak kecil dan sekaligus seorang model dan sekarang dia izin untuk pemotretan di jepang
"Permisi" sebuah suara muncul dari belang eun ra
"Iya ?" Heran melihat cowok yang sepertinya baru di sekolah itu
"Boleh kah aku minta tolong ? Tolong tunjukkan aku di mana kantin di sini"
Kata cowok itu
"Ah ya, tentu" sahut eun ra
"Apa kau murid baru ?" Tanya eun ra ketika mereka sambil berjalan
" iya aku baru" jawabnya
"Nama mu siapa ?" Tanya eun ra "sepertinya dia baik tidak seperti si taeyong itu" batin eun ra
"Aku winwin"katanya sambil tersenyum
"Aku eun ra" balas eun ra dengan sedikit heran melihat winwin selalu tersenyum
"Kau pindahan dari mana ?" Tanya eun ra berusaha mengabaikan keheranannya
"Aku dari cina" jawabnya
"Wow, kenapa kau pindah kesini ? Bagaimana di cina ?" Tanya ku yang memang dari dulu ingin sekali ke cina
"Aku pikir itu bukan urusan mu, cewek jelek" jawab winwin sambil senyum
Eun ra langsung diam dan memalingkan muka ke depan dengan sebal
"Kita sudah sampai" balas eun ra dengan menghentakkan kaki
"Ah ya terim-" belum winwin menyelesaikan kalimatnya eun ra sudah pergi, winwin hanya bingung melihat eun ra
"Hufftt" winwin hanya menghela nafas"Hah Ya Tuhan , sebenarnya ada apa dengan sekolah ini, kenapa anak baru yang masuk menyebalkan semua sih" rutuk eun ra
-lee taeyong-
"Bagaimana rasanya ? Apa itu enak ?" Tanya hyora pada taeyong, mereka berdua sedang di atap sekolah
"Enak kok" jawab taeyong sambil tersenyum, ya senyum yg hanya di perlihatkannya pada hyora, hyora balas tersenyum
"Maaf aku cuma bawa sedikit aku tidak tau kau akan pindah kesini, besok besok akan ku bawa lebih banyak" kata hyora sambil menatap taeyong yang makan
"Apa kau tidak mau makan ?" Tanya taeyong pada hyora
"Tidak aku masih kenyang"
Setelah habis taeyong membuang kotaknya ke tong sampah
"Kau tidak berubah taeyong" kata hyora
"Apa ?" Tanya taeyong menatap hyora
"Bersikap lah lebih hangat sedikit pada orang lain" lanjutnya taeyong hanya memalingkan muka ke depan
"Aku ingin menanyakan sesuatu pada mu" kata taeyong
"Apa ?" Tanya hyora
"Apa kau masih belum bisa menerima ku ?" Tanya taeyong sambil menatap hyora dalam dalam, kini hyora yang memalingkan muka
" bisa kah kita membicarakan yang lain ?" Kata hyora
"Aku hanya ingin tau" kata taeyong sambil menatap eun ra
"Maaf kan aku taeyong" jawab hyora sambil menunduk
"Apa ada orang yang kau suka ?" Tanya taeyong lagi
"Ya, dan masih orang yang sama " jawab hyora kini sambil menatap taeyong
"Siapa ? " kini suara taeyong sedikit tercekat
"Kau akan tau nanti taeyong" jawab hyora tersenyum, taeyong hanya menatap hyora
"Sebentar lagi masuk, yuk ke kelas" lanjut hyora yang sebenarnya dia tidak mau berlama lama dalam pembicaraan ituMereka berjalan ke kelas dalam diam, dan mereka bertemu dengan yuta
"Hai hyora" sapa yuta dan mengacuhkan taeyong
"Ha-hai yu-yuta" balas hyora gugup dan malu malu, taeyong mengernyit kan dahi melihat gelagat hyora
"Mau ke kelas ?" Tanya yuta
" iya , sebentar lagi masuk" balas hyora dengan kepala menunduk
"Hey hyora aku tidak makan orang kok, lihat lah aku kalo ngomong haha" gurau yuta sambil tertawa hyora masih tidak menatap yuta
"I-iya yuta" balas hyora lembut, Taeyong semakin heran
"Ya sudah aku duluan ya" lanjut yuta dan masih tidak memperdulikan taeyong
Hyora menatap punggung yuta dengan tatapan yang berbeda dari biasanya, tatapan yang begitu lembut berbeda dengan tatapan pada taeyong, sekarang taeyong mengerti, rahang nya serasa mengeras dan yah dia cemburu pada yutaKe esokan harinya hujan deras mengguyur seoul, jadi beberapa anak yang biasanya naik sepeda harus naik bus untuk ke sekolah.
"Bagaimana sekolah baru mu taeyong ?" Tanya hansol di mobil ketika mengantar taeyong
"Biasa saja" jawab taeyong
"Masih di kelilingi dengan gadis gadis,eh?" Kata hansol
"Yahh bukan kah sama seperti dirimu ?" Kata taeyong, hansol hanya mendengus tertawa
"Setidaknya ini bisa lebih bagus dari sekolah mu di sana" kata hansol, taeyong hanya diam dan akhirnya mereka sampai.
Taeyong berlari lari kecil melewati gerbang sekolahnya dan berbalik untuk melihat mobil kakaknya yang baru saja pergi, dan bus yang mengantar anak anak sekolah baru saja sampai awalnya taeyong cuek tapi kemudian matanya menyipit melihat pemandangan itu,
Yuta dan hyora keluar dari bus dengan satu payung dan hyora dengan ekspresi malu malu nya
"Cih" kata taeyong cemburu, nafasnya seketika memburu, dadanya sesak oleh rasa cemburu kemudian dia berbalik pergi ke toilet, sesampainya di toilet dia langsung membasahi kepalanya mendingin kan otaknya sambil mencengkram sisi westafel
"Tenangkan dirimu sialan!" Batinnya berkata, dia melirik pintu toilet itu dan sepertinya itu menarik untuk jadi pelampiasan "tidak tidak taeyong ingat janji mu pada kakak mu" taeyong memejamkan matanya erat erat sambil mencengkram sisi westafel lebih kuat, setelah cukup tenang taeyong keluar dan menuju loker, tapi rasa marah dan cemburunya kembali lagi saat melihat yuta berdiri depan lokernya sambil bersiul.
Baiklah sekarang emosi taeyong benar benar tidak tertahan, langkahnya menuju loker semakin cepat dan....

KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh, Sahabat dan Cinta
Фанфикcast : Lee taeyong,winwin,yuta,eun ra,jae hee,hansol (sebagai kakak taeyong),Hyo ra,ten,yee ra Lee taeyong seorang remaja laki laki yang bermasalah kemudian tinggal bersama kakaknya, menemukan sahabat dan cintanya di sekolah yang baru. #NCT#LeeTaeyo...