Chapter 6

13 0 0
                                        

"BRAK" taeyong membuka lokernya dengan kasar, yuta dan eun ra yang kebetulan ada di sana kaget
"Hati hati taeyong, kau bisa merusak loker" tegur yuta
"Aku tidak tau kalau kau yang punya loker ini, heh !" Balas taeyong kasar, yuta mengerutkan kening mendengar jawaban taeyong
"Heh, tolong perbaiki bicara mu anak baru atau kau perlu ku ajar kan bagaimana cara bicara yang benar ?" Jawab yuta tidak kalah kasar
"Cih, urus saja dirimu sialan !" balas taeyong sambil mendorong yuta, eun ra yang ada di dekat sana yang memang kebetulan loker mereka berdekatan mencium bau perkelahian
"Sudah sudah, kalian ini kenapa sih ?" Kata eun ra "jangan ada yang berkelahi di sini" lanjutnya tegas
"Ini tidak ada urusannya dengan mu, wanita jalang" kata taeyong kasar, Eun ra terlihat sangat kaget dan marah dengan kata kata taeyong baru saja dia ingin membalas perkataan taeyong tapi,
"Heh, aku tidak tau aku punya masalah apa dengan mu tapi jangan pernah bicara kasar pada eun ra! " kata yuta emosi sambil menarik kerah baju taeyong
" cih, apa ini cara mu menarik perhatian wanita ? Setelah 'dia' sekarang eun ra ? Besok siapa lagi ? " kata taeyong meremehkan
"Apa maksud mu ?" Jawab yuta tidak mengerti , "dia siapa ?" Lanjutnya, eun ra yang mendengar juga ikut mengernyit mendengar taeyong sementara anak anak sudah ramai memperhatikan mereka.
Taeyong hanya mendengus tertawa
"Jangan pura pura bodoh yuta, ah ya aku baru sadar dari wajah mu saja sudah terlihat kalau kau orang bodoh" kata taeyong dan
"BUG !!" Yuta meninju taeyong hingga taeyong terjatuh
"Sebenarnya apa masalahku dengan mu sialan ?" Kali ini yuta maju lagi dan menarik kerah taeyong lagi tapi taeyong menendang perut yuta hinggu yuta jatuh dan terjadi adu perkelahian di antara mereka, Sedangkan anak anak di koridor sudah rame berkumpul mengelilingi mereka
"Hajar dia taeyong"
"Patah kan kakinya yuta"
"Ayo yuta hajar"
"Jangan kalah taeyong terus hajar"
Teriak anak anak di koridor
Eun ra yang ada paling dekat dengan mereka berusaha menahan mereka
"Seseorang tolong tahan mereka" teriak eun ra tapi tidak ada yang menggubris akhirnya dia nekat menarik kerah belakang yuta tapi bukan malah berhasil menahan, hidungnya malah terkena siku yuta ketika hendak meninju taeyong alhasil dia malah terjatuh dan kepala sedikit menghantam loker , yuta yang menyadarinya mendorong taeyong dan mendatangi eun ra tapi belum sempat,taeyong kembali berdiri dan melayang kan tinjuannya kemudian di balas lagi oleh yuta dan tepat saat itu 3 guru datang menerobos kerumunan itu,
"ADA APA INI ?" Teriak salah satu guru di sana yang terkenal killer, gook hwan ssaem bersama bong pal dan kang chul, taeyong dan yuta langsung terhenti tapi masih saling melayangkan tatapan emosi dan anak anak yang menonton langsung diam
"KALIAN PIKIR INI ARENA TINJU,HAH ?PAGI PAGI SUDAH BIKIN RIBUT " Teriak gook hwan lagi, bong pal dan kang chul maju memisahkan taeyong dan yuta
"Dia yang memulai duluan pak..." kata yuta emosi sambil mendelik taeyong
"Tidak, kau yang memukulku duluan..." balas taeyong tidak kalah sengit
"DIAM DIAM DIAM!!!" Teriak gook hwan lagi, anak anak yang ada di sana bahkan langsung diam tidak bergeming sedangkan yuta dan taeyong masih menatap emosi satu sama lain
"Setelah ini kalian ikut aku ke kantor" kata bong pal pada yuta dan taeyong yang masih saling menatap, kang chul melirik eun ra,
"Yeo jin, tolong antar eun ra ke uks" kata kang chul pada siswi terdekat dari eun ra
"Setelah dari uks kau juga harus ke ruangan ku eun ra" kata bong pal, eun ra hanya mengangguk kepalanya sudah sangat pusing mungkin terbentur ke loker tadi, hidung nya sampai mimisan
"APA YANG KALIAN LIHAT ? SEMUANYA BUBAR !!" Teriak gook hwan
Anak anak yang menonton langsung bubar dan secepat mungkin masuk kelas.
"Ssaem tolong secepatnya urus anak anak berandal ini" kata gook hwan
"Baik ssaem" kata bong pal

Setelah beberapa saat mereka bertiga sudah berada di ruangan bongpal dengan posisi taeyong di kanan sambil menatap keluar jendela dan melipat tangannya di dada , eun ra di tengah memijat pelipisnya, dan yuta di kiri menatap hiasan bunga yang ada di sampingnya dengan tatapan jengkel seakan akan hiasan itu bersalah padanya
"Baiklah, ada yang bisa jelaskan pada ku ada apa sebenarnya ?" Tanya bong pal
"Dia terus saja berkata kasar ssaem, mulutnya perlu di perbaiki, dia menyebut eun ra wanita jalang " kata yuta
"Oh, kau yang memukul ku duluan kalau kau lupa" kata taeyong tidak kalah sengit
"Aku tidak akan memukul mu kalau kau bisa menjaga bicara mu sialan" sahut yuta
Dengan nada meninggi
"CUKUP !!" kata bong pal dengan nada tidak kalah tinggi
"Yuta, apa benar kau memukul taeyong duluan ?" Lanjutnya
"Iya ssaem" kata yuta tanpa melihat bong pal
"Taeyong, apa benar kau menyebut eun ra wanita jalan ?" Tanya bong pal lagi
"Hnn" jawab taeyong yang juga tidak melihat bong pal
"Baiklah aku kira kalian sudah tau apa yang terjadi kalau kalian berkelahi di sekolah" kata bong pal dan mereka hanya diam
"Taeyong, kami sudah mendengar bagaimana kelakuan mu di sekolah lama mu, dan kami tidak akan memberikan keringanan pada mu meski kau murid baru" kata bong pal tegaa
"Aku akan menghukum kalian, mulai hari ini aku ingin kalian selalu bertiga entah itu ke kantin, mengerjakan tugas, ke perpus atau kemana saja kecuali toilet dan aku ingin kalian melakukan itu selama satu bulan di hitung mulai besok " kata bong pal, mata yuta dan taeyong mengernyit kaget dan langsung menatap bong pal sedangkan eun ra memasang wajah tidak percaya dan membulat kan matanya kaget
"Ahh satu lagi tiap pulang sekolah kalian harus mengepel koridor sekolah, aku akan mengawasi kalian" kata bong pal santai
"Tunggu dulu ssaem, kalian maksudnya bertiga ? Termasuk aku ?" Kata eunra yang dari tadi tidak bersuara
"Iya kalian bertiga" kata bong pal
"Ssaem, apa kau waras, kepala mu tidak bermasalah kan ?" Kata yuta
"Ssaem aku cuma korban di sini !" Kata eun ra protes
"Hukuman macam apa itu ?" Kata taeyong sinis
"Aku tidak menerima protes dan sekarang silahkan keluar, dan ingat jika kalian buat masalah lagi aku akan menambah hukuman kalian" kata bong pal
"Ssaem tapi-" kata eun ra terputus
"Satu protes hukuman kalian bertambah satu minggu" kata bong pal tenang, taeyong langsung berdiri menendang kursi  dan dia keluar, yuta langsung memukul meja dan keluar dari ruangan itu sedangkan eun ra hanya memasang wajah sebal dan cepat pergi dari ruangan itu dalam hati dia ingin menangis, apa salahnya ? Dia hanya korban ? Batinnya berkata, mereka menuju kelas dalam keadaan diam dan muka yang bermacam macam ekspresi emosi campur aduk tergambar di wajah mereka
"Tok tok" eun ra mengetuk pintu kelas lalu masuk di ikuti dengan taeyong dan yuta
"Maaf kami terlambat ssaem" kata eun ra
"Tak apa, aku sudah mendengar hukuman kalian dan kalian bertiga bisa duduk di sudut sana" kata guru sejarah yang mengajar pagi itu
"Apa apaan ini ? Bahkan tempat duduk kami saja harus berdekatan" batin eun ra berteriak, taeyong berjalan mendahului ku begitu juga yuta dan aku hanya menghela nafas "ayolah, aku hanya korban" sekali lagi batinnya protes

Musuh, Sahabat dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang