Chapter 8

15 0 0
                                    

"Kita tidak akan selesai jika kau terus memandang keluar yuta, minggir minggir" kata eun ra kesal melihat yuta yang hanya berdiri di samping jendela
"Ah iya iya maaf maaf, hehe" kata yuta dan melanjutkan pel-annya
Mereka yuta, taeyong dan eun ra sedang membersihkan koridor di lantai 2
"Seharusnya aku bisa latihan hari ini" keluh yuta sambil menengok lagi ke arah jendela memandang anak anak klub basket yang berlatih, pada saat itu jam sekolah sudah berakhir
"Tapi gara gara hukuman sialan ini aku jadi tidak bisa latihan"lanjutnya sambil
Melirik ke arah taeyong
"Berhenti menyalahkan ku, yuta" balas taeyong sambil menatap tajam ke arah yuta
"Lalu bagaimana jika memang kau yang salah, heh ?" Kata yuta
Taeyong mendengus tertawa
"Benarkah ? Perbaiki ingatan mu bodoh ! Seingat ku kau yang memukulku duluan" kata taeyong dingin
"Dan kau perlu memperbaiki mulut mu sialan" balas yuta lagi
"SUDAH CUKUP" teriak eun ra. "Tidak ada kah yang bisa kalian lakukan selain bertengkar ?" Bentak eun ra, yang dari tadi menahan diri untuk masuk ke 'obrolan' mereka
"Cih" taeyong lalu berpindah tempat ke koridor yang berlawanan dengan mereka
Dan meneruskan mengepel di tempat yang agak jauh
"Kalau kau memang ingin latihan kenapa kau tidak bilang saja sama bong pal-ssaem yuta?" Kata eun ra jengkel pada yuta yang lagi lagi berdiri diam menatap ke lapangan basket
"Aku juga sudah memikirkannya eun ra, tapi yah kau tau posisi kita sekarang, kita harus bersama terus"Jawab yuta
"Dan intinya kami sebenarnya penghalang bagi mu kan " kata eun ra jengkel
"Bukan bukan, bukan begitu maksudnya , justru aku senang bisa bersama mu set..."
"Oh jadi kau senang aku ikut di hukum ya ?" Putus eun ra lagi, yuta hanya melongo mendengarnya
"Aduhh bukan begitu, aku senang bisa bersama mu setiap waktu eun ra tapi tidak dengan makhluk kutub itu"
"Tapi masalahnya aku yang tidak senang yuta" tandas eun ra, yuta memasang tampang sedih
"Eun raaa...." keluh yuta

"Wah wahh coba liat koridor ini benar benar bersih" kata bong pal yang tiba tiba muncul sepertinya dia baru mau pulang

Eun ra hanya mencibir "jelas saja bersih kalau ada 3 suka rela paksaan di sini"
Taeyong hanya cuek pada guru itu
Sedangkan yuta hanya menghela nafas
"Sepertinya sudah sangat bersih, kalian boleh menyelesaikan tugas kalian sekarang, coba kalian kemari dan bawa tas kalian" kata bong pal
Yuta menaikkan sebelah alisnya tanda bingung tapi menuruti saja perintah guru nya itu begitu juga eun ra
"Kau juga taeyong" lanjut bong pal melihat taeyong yang tidak menggubrisnya, taeyong langsung menghentikan pekerjaannya dan mengambil tasnya
"Ck, mau apa lagi dia" batin taeyong
"Kerja bagus anak anak" kata bong pal tersenyum yang di balas ekspresi datar oleh taeyong, ekspresi bingung yuta, ekspresi sebal eun ra
"Kalian sudah tidak bertengkar kan ?" Lanjut bong pal
"Apanya tidak bertengkar ?" Cibir eun ra
Bong pal hanya tersenyum
"Kalau begitu hari ini aku yang antar kalian pulang sampai rumah " kata bong pal lagi
Ke tiga muridnya itu hanya mengikuti gurunya itu
Di mobil sangat hening sampai bong pal buka suara
"Bagaimana hari hari kalian ?" Tanya bong pal
"Apanya yang bagaimana ?" Kata yuta
"Hari hari ku tidak pernah seburuk ini" lanjutnya
"Benar kah ? Memangnya apa pendapat mu tentang taeyong ?" Tanya bong pal lagi
"Taeyong ?" Tanya yuta
"Aku tidak pernah melihat manusia kutub seperti dia,Manusia paling menyebalkan yang pernah aku temui sepanjang hidup ku, aku kadang berpikir dia manusia atau bukan sih ?, di mana mana manusia punya hati dan kalo ngomong mikir dulu pake otak, lah yang kaya dia udah nggak punya hati ngomong asal keluar, atau jangan jangan dia manusia yang terlalu lama tinggal di kutub jadi otak hingga hatinya beku, kalau gitu ke laut aja sana supaya otak sama hati mu lebih cair" kata yuta panjang lebar sambil mendelik ke taeyong
" haha lalu kau pikir aku peduli dengan kata kata manusia idiot seperti mu !" Balas taeyong sinis
"Aku juga tidak berharap kau peduli , dasar manusia kutub" balas yuta sambil melotot
Dan di balas plototan juga oleh taeyong
"Diam lah kalian berdua ! Bisa nggak sih tenang sehari aja" bentak eun ra pada taeyong dan yuta yang saling membeliak masih saling jengkel satu sama lain, ngomong ngomong mereka memang selalu jengkel setiap detik

Bong pal hanya tersenyum melihat kelakuan tiga muridnya itu
"Nanti kalian pasti akan berubah" kata bong pal dan di balas dengan kerutan kening oleh muridnya itu sedangkan taeyong hanya cuek

"Ssaem" panggil yuta
"Ya, yuta" balas bong pal
"Apa ssaem tau tentang pertandingan 2 bulan ke depan?" Tanya yuta, bong pal hanya mengangguk
"Mmm, bolehkan aku minta izin sepulang sekolah untuk latihan ssaem ? Aku terpilih menjadi pemain inti dan sudah berapa hari ini aku tidak latihan" lanjut yuta, bong pal tampak berpikir
"Baiklah, sepulang sekolah kau bisa ikut latihan nanti aku akan bilang pada cleaning service kalau kalian tidak akan membersihkan koridor lagi" kata bong pal
"YEAAAYYY.... berarti kami bisa langsung pulang kan ssaem ?" Tanya eun ra bahagia
"Ohh sepertinya tidak eun ra" kata bong pal, tawa eun ra langsung merosot bahkan taeyong langsung melihat ke arah bong pal sambil mengernyit
" kalian harus menemani yuta latihan sampai selesai, ingat kalian masih dalam hukuman" lanjut bong pal
"Astagaa lebih baik aku membersihkan koridor" keluh eun ra dan taeyong menghela nafas sekeras yang dia bisa
"Yess kalo begini aku bisa memperlihatkan permainan ku di depan eun ra" batin yuta gembira, bong pal hanya tersenyum melihat mereka

Perjalanan kembali hening dengan muka masam taeyong dan eun ra dan wajah gembira yuta sampai akhirnya sampai di rumah yuta
"Tidak ingin mampir dulu ssaem ?" Tawar yuta
"Tidak yuta, terima kasih titip salam saja dengan ayah mu"tolak bong pal halus yuta mengangguk
"Kalau begitu terimakasih ssaem, sampai jumpa besok eun ra" kata yuta dan mengabaikan taeyong

Perjalanan kembali hening lebih hening dari sebelumnya malah, dan sampai di rumah taeyong
Tanpa terima kasih taeyong langsung keluar mobil dan membanting pintu mobil
"Ohh sopan sekali !" kata eun ra sinis sambil memandang punggung taeyong sebal
"Dia akan berubah eun ra" kata bong pal lagi
"Apanya yang berubah ? Ayolah ssaem, kenapa aku harus ikut di hukum , aku hanya korban di sini"
"Aku hanya membutuhkan mu sebagai penengah mereka eun ra"kata bong pal lagi
"Penengah apanya ? Sehari saja sudah membuat kepala ku terasa pecah" rutuk eun ra
"Pasti akan berubah eun ra, sabar lah" balas bong pal pelan
"Ya ya ya" sahut eun ra malas

Sampai akhirnya tiba di rumah eun ra
"Ssaem mau mampir dulu tidak ?"Tawar eun basa basi padahal sebenarnya ia malas menawari gurunya itu, masih sebal sih
"Tidak ini sudah malam, aku langsung saja , aku akan mampir kapan kapan" kata bong pal sambil tersenyum
"Baiklah ssaem, terima kasih banyak dan sampai jumpa besok" kata eun ra sambil menutup pintu mobil dan mobil bong pal pergi meninggalkan rumah eun ra

Eun ra hanya menghela nafas
"Benar benar melelahkan" batinnya

Musuh, Sahabat dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang