Hahhh aku lapar" kata yuta setelah pelajaran berakhir
"Ya sudah ayo kita ke kantin" kata eun ra langsung berdiri dan berjalan menuju kantin di ikutin oleh yuta dan taeyong
Seperti biasa berpasang pasang mata melihat ke arah mereka, mereka yang awalnya risih tapi harus mencoba untuk terbiasa malah terkadang yuta menyapa orang orang yang memperhatikan mereka lalu dia akan di sebut gila oleh taeyong.Taeyong langsung duduk di bangku kantin sedangkan yuta dan eun ra mengambil makanan, taeyong memang tidak pernah terlihat makan di kantin, terkadang yuta heran dan berpikir "mungkin perutnya terbuat dari mesin pabrik"
Eun ra berjalan menunggu antrian untuk mengambil makan
"Hei hei lihat itu taeyong" kata suara cewe cewe tidak jauh dari eun ra
"Matanya itu astaga, cara menatap intens sekali"kata cewe yang lain
"Jangan kan menatap, melirik sekilas saja sudah buat lemas" kata cewe yang satunya
"Kalau aku tertarik sama bibirnya, tipis menggoda gitu" kata cewe yang kurus dan di ikuti godaan oleh cewe yang lain
Eun ra hanya memutar bola matanya mendengar cewek cewek itu
"Ngomong ngomong beruntung sekali si eun ra itu ya" lanjut cewek cewek itu lagi
"Iya, ahh jika itu aku, aku akan gunakan kesempatan itu mendekati taeyong"
"Kalau saja boleh aku bertukar tempat dengan eun ra aku mau kok, sangat mau" cewek cewek itu kemudian mengangguk dan tertawa mengejek satu sama lain memperdebatkan siapa yang paling cocok dengan taeyong
"Dasar gila" kata eun ra
"Halo jelek, ku dengar kau di hukum ya ? Di kelas ku rame sekali membicara kan mu. Aku tidak bisa membayangkan si idiot, si jelek, dan si pecundang kalau di satukan" kata suara yang ada di belakang eun ra dan ternyata itu winwin yang menyebut yuta idiot, taeyong pecundang, dan eun ra jelek
"Urus saja urusan mu dan tutup mulut mu, sialan" kata eun ra tajam sambil menuding winwin di depan mukanya
"Nama ku winwin, jelek, bukan sialan" kata winwin sambil senyum, senyum yang di paksakan dan senyum yang paling di benci eun ra
"Oh ya"kata eun ra masih jengkel
"Kalau begitu aku juga penasaran dengan mu yang tanpa teman yang selalu sendiri dengan senyum jelek mu itu, bukan kah itu menyedihkan ? Lebih menyedihkan dari si jelek, si idiot dan di pecundang yang di kumpulkan bersama" kata eun ra tajam lalu berbalik meninggalkan winwin yang tercengangYuta kembali duluan ke meja dan langsung menyantap makanannya, baru beberapa suap matanya jatuh pada meja yang paling ribut di kantin itu, saling melempar olokan,makan dengan suara keras,menggoda cewek cewek dan berdiri di kursi lalu joget joget, kemudian matanya jatuh pada taeyong yang tenggelam pada bukunya, yuta membayangkan bagaimana taeyong jika seperti anak anak yang ribut itu dan kemudian dia cengir cengir sendiri
Sambil memandang taeyong"Apa ?" Kata taeyong tajam yang menyadari di pandang oleh yuta
"Tidak apa apa" sahut yuta menahan tawa, "kau ini beneran dari kutub ya?" Ejek yuta
"Diam atau ku jejalkan buku ini ke mulut mu yuta" ancam taeyong
"Ow, aku takut" ejek yuta lagi, taeyong hanya melotot ke arahnya "taeyong itu," kata yuta sambil menunjuk wajah taeyong, taeyong hanya menaikkan sebelah alisnya "awas bola matamu keluar" ejek yuta lagi kali ini dengan cengiran lebar, taeyong baru saja hendak membalas yuta tapi eun ra tiba tiba datang
"Aku harap tidak ada yang ingin melakukan adu tinju lagi di sini" kata eun ra sambil membanting nampan nya dan langsung duduk, Taeyong hanya mendecih dan kembali berkonsentrasi ke buku nya
"Ada apa eun ra?" Tanya yuta yang heran dengan wajah sebal eun ra
"Ada orang sinting, sialan, brengsek, keparat, stress, gila, kurang kerjaan, yang mulutnya tidak pernah di ajarin ngomong dan bisanya cuma ngomong rendahan" kata eun ra geram, yuta melongo bahkan taeyong sampai menatap eun ra sekilas lalu menggelengkan kepala pelan
"Tunggu dulu eun ra, orang yang kamu bilang sinting, sialan, brengsek, blablabla itu bukan kami berdua kan ?" Tanya yuta hati hati
"Ya jelas saja bukan" kata eun ra emosi
"Oh baiklah" kata yuta tidak bertanya lebih jauh melihat eun ra yang emosi
Baru saja eun ra mau menenangkan diri tiba tiba winwin melewati meja mereka dengan tidak bersalahnya dia menyapa mereka bertiga
"Haloo" sapa winwin sambil tersenyum melewati meja mereka lalu duduk ke mejanya, eun ra menggeram jengkel melihatnya ingin rasanya ia melemparkan makan siangnya ke muka cowok itu
"Dia kenapa ?" Tanya yuta heran, tapi tidak ada yang menggubrisnyaSetelah pelajaran berakhir yuta,taeyong dan eun ra tidak lagi mengepel koridor tapi seperti perubahan kemarin yuta latihan taeyong dan eun ra menemaninya.
Yuta terlihat melakukan pemanasan di lapangan bersama pemain yang lain keringat bercucuran dari pelipisnya, sedangkan taeyong dan eun ra duduk di bangku penonton,"Membosankan" kata taeyong
"Yahhh" sahut eun ra sambil memperhatikan yuta dan yang lain di lapangan
"Taeyong"panggil eun ra, taeyong menengok ke eun ra
"Sebenarnya apa masalah mu dengan yuta ?" Tanya eun ra
"Bukan urusan mu" jawab taeyong
"Jelas sekali urusan ku taeyong, melihat kalian selalu berkelahi membuat kepala ku hampir pecah, kau tau ?" Jelas eun ra
"Kau hanya tidak perlu memikirnya dan tutup mulut mu, kau banyak bicara" sahut taeyong kasar
"Hahh kumat dah emosian" geram eun ra"Aku hanya membutuhkan mu sebagai penengah mereka eun ra"
Kata kata bong pal kembali teringat oleh eun ra
"Penengah ya ? Sepertinya yang bermasalah di sini taeyong, jelas sekali dia bermasalah, selalu memandang rendah orang lain, bicara sembarangan, selalu dingin pada orang lain...huft, aku sebenarnya tidak ingin peduli tapi aku sudah masuk di sini dan sekarang aku tidak bisa tidak peduli, mungkin aku harus menuruti kata bong pal ssaem" batin eun ra"Taeyong tidak bisakah kau berbaikan saja dengan yuta" kata eun ra lagi
"Aku tidak ingin bicara terutama tentang masalah ini" kata taeyong datar
"Kau harus mau taeyong, berbaikan saja dengan yuta, tidak bicara kasar dan tidak cepat emosian, bisa kan ? Apa susah nya sih" kata eun ra tegas
"Ayolah , jangan seperti anak anak, menuruti emosi mu hanya akan mempersulit kondisi kita sekarang, cobalah bertindak dengan kepala dingin, aku rasa itu tidak susah taeyong" lanjutnya lagi
"Apa kau sekarang berusaha menasehati ku?" Kata taeyong
"Terserah apa menurut mu taeyong, bersikap lah baik pada yuta, tahan mulut mu untuk tidak bicara kasar, kalau kau bicara baik baik tidak akan membuat mu rugi kan ?" Kata eun ra, taeyong hanya mengalihkan muka kelapanganYang jadi permasalahannya dia belum bisa menerima yuta dan bersikap baik dengan yuta, hatinya masih di penuhi kemarahan dan rasa cemburu pada yuta
"Pikir kan baik baik apa yang ku katakan taeyong, aku yakin kau tidak akan rugi dan malah berdampak positif pada kita tentu saja selama kita di hukum" kata eun ra lalu mengeluarkan buku dari tasnya
Setelah beberapa lama akhirnya yuta selesai dan langsung mendatangi taeyong dan eun ra ke bangku penonton
"Ayo pulang sekarang" ajak yuta pada taeyong dan eun ra
"Wahh ternyata si jelek dan si pecundang menonton juga"sebuah suara muncul dari belakang mereka, mereka menengok
"Kau..." tuding eun ra
"Halo jelek" kata winwin sambil tersenyum
"Siapa yang kau bilang pecundang,sialan" kata taeyong
"Siapa lagi selain kamu" kata winwin sambil menunjuk taeyong dan tetap tersenyum, rahang taeyong mengeras
"Tadinya aku juga ingin menonton di sini tapi ternyata sudah selesai ya, aku tidak tau kalau ada si idiot itu main di sini" lanjutnya dengan melihat ke yuta, yuta mengerutkan keningnya agak tersinggung dengan kata kata winwin
"Apa kami ada masalah dengan mu?" Tanya yuta geram
"Tidak, hanya lucu saja membayangkan si pecundang, si jelek, dan si idiot ini menjadi satu" kata winwin lagi
"Kau tidak tau apa apa di sini, dan lebih baik tutup mulut mu sialan" kali ini taeyong maju sambil mengepalkan tangannya
"Ah, iya nama ku winwin, pecundang,bukan sialan, sepertinya kemaren aku sudah memberi tahu mu, jelek. Apa kau tidak memberi tahu mereka ?" Kata winwin lagi sambil melihat ke eun ra
"Kau....!!" Kali ini taeyong menunjuk wajah winwin yang masih tersenyum
"Tidak ada yang peduli dengan nama mu manusia aneh" geram eun ra
"Sudah lah taeyong kita akan menambah masalah jika lebih lama di sini" kata eun ra dan berjalan lebih dulu keluar lapangan di ikuti yuta dan taeyong dengan muka sebalSedangan kan winwin hanya menatap mereka, melihat mereka dengan pandangan sedih, lalu menundukkan kepalanya
"Salah lagi ya ?" Batinnya sedih

KAMU SEDANG MEMBACA
Musuh, Sahabat dan Cinta
Fanfictioncast : Lee taeyong,winwin,yuta,eun ra,jae hee,hansol (sebagai kakak taeyong),Hyo ra,ten,yee ra Lee taeyong seorang remaja laki laki yang bermasalah kemudian tinggal bersama kakaknya, menemukan sahabat dan cintanya di sekolah yang baru. #NCT#LeeTaeyo...