Chapter 14

7 0 0
                                    

Malam itu mereka berencana mengerjakan tugas di cafe,dan mereka satu kelompok yah karna hukuman itu lagi lagi, tapi kali ini mereka tidak hanya bertiga, yeon ji juga masuk dalam kelompok mereka.
Eun ra dan yeon ji sudah lebih dulu datang ke cafe itu
"Eun ra, apa kau sudah menyiapkan lagu untuk audisi nanti ? Audisinya tinggal 3 hari loh,tidak terhitung hari libur besok ya" kata yeon ji yang kebetulan satu klub dance dengan eun ra
"Sudah,aku hanya tinggal memantapkan gerakan ku saja"
"Owww, aku tidak akan kalah eun ra, haha" kata yeon ji "aku akan buat kalian semua tercengang melihat ku"
Eun ra hanya tertawa sambil menggelengkan kepala mendengar temannya itu,kemudian ia melihat yuta memasuki cafe,yuta terlihat mengedarkan pandangannya mencari eun ra "Sini sini" kata eun ra pelan sambil melambaikan tangan
"Sudah lama ?" Tanya yuta setelah ia sampai
"Tidak juga" kata eun ra
"Taeyong belum datang?" Tanya nya lagi
"Yahh paling sebentar lagi"balas eun ra
"Ahh, aku lupa bawa pelembab bibir, aduhh bibir ku kering begini" kata yeon ji tiba tiba
"Tidak ada yang memperhatikan bibir mu, yeon ji" kata eun ra
"Ah, setidaknya aku harus tampil cantik di depan taeyong, tidak dengan bibir kering seperti ini"kata yeon ji lagi lalu membasahi bibirnya, yuta terheran heran melihat yeon ji sedangkan eun ra hanya mendengus tertawa
"Ngomong ngomong,kau beruntung sekali sih eun ra, bisa bersama taeyong sepanjang waktu,ahh aku ingin menggantikan mu,boleh?"
"Well yah, aku sudah mendengar kalimat itu berkali-kali yeon ji"kata eun ra bosan
"Dia juga seksi" kata yeon ji lagi
"Ha?"kali ini yuta yang benar benar melongo,dia akui taeyong memang tampan, tapi seksi..?? "Kurus sih iya" batinnya, eun ra pun sebenarnya tidak habis pikir apa yang di bilang seksi dari taeyong,meskipun dia sering mendengar cewek cewek membicarakan itu di perpus,kantin,toilet,dikelas,tapi tetap saja dia merasa aneh cowok dingin itu di katakan seksi.
"Eh itu taeyong" kata eun ra tiba tiba,
Terlihat sosok jangkung memasuki cafe dengan celana jeans hitam,hoodie hitam ,topi hitam dan kets hitam dengan tas tergantung di bahunya dan lagi lagi, hitam
"Taeyong sini" teriak yuta sambil melambaikan tangan, yeon ji buru buru merapikan rambut nya memperbaiki bajunya pokoknya apa saja yang membuatnya terlihat lebih baik.

Taeyong langsung duduk di kursi yang tersisa di meja itu,
"Kita mulai saja kalau begitu" kata taeyong, yuta mendengus
"Kau ini tidak bisa basa basi dulu gitu" kata yuta
"Buang buang waktu, yuta" balas taeyong dingin
"Untuk menghormati pemilik cafe sebaiknya kita pesan sesuatu dulu, tuan kutub" kata eun ra
"Hanya minum, tidak dengan makanan, kita tidak akan selesai jika ada makanan" kata taeyong yang sudah menduga kalau ada makanan,ujung ujungnya hanya dia dan eun ra yang menyelesaikan tugas itu
"Hahh, padahal aku berencana sekalian makan di sini" keluh yuta
"Kau bisa makan seluruh isi cafe ini setelah tugas kita selesai" kata taeyong datar, yuta hanya membeliak sebal padanya
"Sudah sudah kalian ini" kata eun ra sambil tertawa geli melihat mereka lalu memanggil pelayan di cafe tersebut, sedangkan yeon ji matanya seperti di tarik oleh magnet, bahkan bola matanya tidak bergerak dari taeyong.

"Tinggal kesimpulan saja kan?" Kata yuta ketika tugas mereka hampir selesai
"Aku pesan makan yah,laparrr"keluh yuta, taeyong baru mau membalasnya tapi di sela oleh eun ra
"Kalau dia sakit aku yakin para guru itu menyuruh kita merawatnya,taeyong" kata eun ra "pesanlah yuta,biar aku yang mengerjakan kesimpulan" kata eun ra sambil menarik laptop taeyong
"Ah, eun ra kau memang penyelamat" kata yuta senang dan melotot ke taeyong, taeyong hanya menghela nafas, tiba tiba hp yeon ji berbunyi menandakan ada chat yang masuk
"Ah, aku di panggil ibu ku, aku boleh pulang duluan kan?" Katanya meminta izin
"Iya lagi pula ini sudah hampir selesai kok" balas eun ra
"Ya sudah, aku duluan ya" pamitnya tidak lupa ia mengucapkan selamat malam pada taeyong dengan nada genitnya yang tidak di pedulikan oleh taeyong, tidak lama kemudian pesanan yuta datang dan dia langsung melahapnya tidak sampai 15 menit makananya tandas, sepertinya dia benar benar lapar
"Seperti ini ?" Tanya eun ra memperlihat kan hasil kerjanya pada taeyong
"Iya, sini biar aku edit" kata taeyong mengambil laptop nya
"Aku ke toilet sebentar" kata eun ra berdiri

"lagipula kenapa juga kau keluarkan buku mu, kan tugas kita di ketik" kata yuta sebal
"Bukan urusan mu" tukas taeyong lalu memasukkan bukunya ke dalam tas
Tidak lama eun ra kembali ke meja mereka
"Tidak sedang bertengkar lagi kan?" Tanya eun ra matanya menyipit curiga, taeyong hanya diam dan mematikan laptopnya sedangkan yuta cemberut memperhatikan taeyong, lalu dia melihat ke eun ra "nyebelin" kata yuta tanpa suara, eun ra tertawa
"Dia ngambek gara gara aku tidak sengaja menumpahkan sisa kuah ramen ku ke buku nya,dasar ngambekan" kata yuta sebal
"Berisik,aku tidak ngambek!" Kata taeyong mempelototi yuta, wajahnya agak merah, yuta hanya mencibirnya, sekali lagi eun ra tertawa, ia menggelengkan kepalanya "sudah sudah kalian ini, susah banget mau akur, kaya kucing sama tikus tau" kata eun ra masih tertawa
"Iya, lebih tepatnya dia tikus nya dan aku kucing nya" balas yuta nyengir, kali ini eun ra meledak tertawa, taeyong hanya memalingkan muka sudut bibirnya berkedut menahan tawa
"Hei taeyong, tadi yeon ji bilangin kamu seksi tuh" goda eun ra
"Tidak ada kah yang bisa cewek bicarakan selain cowok ?dasar cewek" Balas taeyong meremehkan seperti biasa
"Yahh sama halnya dengan cowok yang cemburu, tidak ada cara lain selain berkelahi-..."
"Diam kau" bentak taeyong, eun ra hanya tertawa kecil
"Apa sih ?" Tanya yuta tidak mengerti
"Tidak ada" balas taeyong dan eun ra serentak, mereka saling pandang lalu taeyong mendengus kesal dan eun ra mendengus tertawa "dari semua orang di seoul, kenapa harus gadis ini yang tau rahasianya sih?" Pikir taeyong kesal,hening tiba tiba di meja itu,pandangan taeyong jatuh pada keluarga yang duduk tidak jauh dari meja mereka "ayah,ayah,boneka itu lucu ya, foto aku di situ dong yah" kata anak kecil itu sambil menunjuk boneka di sudut cafe,ayahnya hanya tersenyum lalu menggendong anak itu membawanya mendekati boneka itu, lalu ayahnya mengambil foto anaknya dan tertawa melihat pose lucu yang di lakukan anak kecil itu.
"Ayah" betapa kenangan terakhir dengan si ayah menyakitkan hatinya, ia bahkan tidak ingat kapan terakhir kali ia tertawa bersama ayahnya. Untuk kesekian kalinya taeyong menghela nafas dan mengeluarkan hp nya, ia baru menyadari yuta dan eun ra hanya diam saja,aneh rasanya tidak mendengar eun ra dan yuta saling mengoceh dan malah diam seperti ini, malah taeyong merasa mereka memandangi dirinya, apa ini waktunya untuk membuka diri...tidak tidak, aku belum siap, batinnya.tidak tahan akhirnya ia menoleh ke eun ra dan yuta
"Apa sih?" Tanyanya risih
"Kau kenapa?" Tanya yuta
"Kau pendiam sekali akhir akhir ini"kata eun ra
"Kau juga terlihat seperti sedang memikirkan sesuatu, sedikit gelisah atau semacam itu lah" kata yuta lagi,Taeyong terkejut mendengar kata kata mereka yang menyadari perubahannya,sedikit banyaknya ia merasa...di perhatikan,hal yang tidak pernah dia dapatkan dari teman teman di sekolah lamanya yang hanya memandang kekayaannya

Taeyong tertawa kecil "Kalian bercanda",
"Ya sudah ayo beri tau kami" kata yuta lagi
"Apa ?" Tanya taeyong lagi, bingung
"Kan kamu janji mau menjelaskan kami tentang fisika yang tadi siang, taeyong" kata eun ra
"Iya, tenang saja, kalau kami tidak mengerti,kami sudah siap lahir batin kok dengan kata kata dingin binti datar mu plus cemoohanmu" kata yuta dengan wajah di buat buat, eun ra lagi lagi tertawa mendengar kata kata yuta lalu meninju lengan yuta main main
"Kata kata mu itu loh, ada ada saja" kata eun ra sambil tertawa,Taeyong memperhatikan mereka,keakraban mereka,sebenarnya ada rasa yang sangat kecil ingin masuk dalam keakraban itu,tapi lagi lagi dia mencoba mengilangkan rasa itu
"Besok sajalah" katanya berdiri
"Aku mau pulang" eun ra dan yuta memandang taeyong heran
"Taeyong kau tidak marah pada kami kan?" Tanya eun ra hati hati
"Tidak, aku hanya...sedikit lelah"
"Oh, baiklah, kalau begitu besok saja, kau pulang saja istirahat" kata eun ra tersenyum, lalu taeyong pulang, eun ra dan yuta mengawasi taeyong sampai masuk ke mobilnya
"Aku benar benar tidak mengerti dengannya, sebentar diam sebentar marah  lalu mencemooh" kata yuta
"Sudah,tidak usah di pikirkan bagaimana sifatnya, yuta" kata eun ra "yang penting sekarang dia sudah tidak memancing mancing emosi lagi"
"Yahh dia memang susah di tebak" kata yuta lagi
"Eh besok weekend kan, jogging yo,selesai jogging kita ke bioskop, lama sekali rasanya aku tidak nonton" ajak yuta tiba tiba, eun ra tampak berpikir
"Ayoo" kata eun ra
"Tapi taeyong ?" Kata yuta
"Kau punya kontaknya" tanyanya lagi, eun ra menggeleng
"Aku juga tidak, aku bahkan tidak yakin ada orang yang punya kontaknya" kata yuta lagi
"Ah,hyora,dia pasti punya, sebentar aku minta" kata eun ra lalu membuka hpnya, yuta mengamatinya eun ra
"Eun ra" panggil yuta, eun ra menengok
"Kenapa kau jadi baik padaku?" Tanya yuta
"Aku hanya merasa kau butuh dukungan" jawab eun ra
"Aahhh eun ra-ah kau baik sekali" kata yuta sambil membuka tangannya
"Ehhh....tidak pakai peluk peluk" kata eun ra, yuta hanya nyengir salah tingkah
Hyora langsung membalas chat eun ra dan memberi kontak taeyong, setelah berterimakasih eun ra langsung mengirim chat pada taeyong dan di balas oleh taeyong "aku tidak ikut jogging, nonton saja,beritahu saja nanti jam berapa nontonnya" eun ra membaca chat itu "hah dasar dia ini" keluh eun ra
"Ya sudah lah kita saja yang jogging, aku sudah duga dia tidak akan mau" kata yuta, eun ra hanya menghela nafas lalu melirik jam tangannya
"Wah sudah jam segini, pulang yoo" ajak eun ra, yuta mengangguk dan mengikuti eun ra berdiri

Musuh, Sahabat dan CintaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang