🌹 MANAQIB SAYYIDATUNA FATHIMAH AZ-ZAHRA AL-BATUUL 🌹
🌸 Perang Uhud 🌸
Peperangan Uhud telah di depan mata. Di peperangan kali ini, Sayyidatuna Fathimah juga turut ikut serta bersama sang ayah.
Dalam peperangan tersebut terjadi perpecahan di barisan muslimin. Keadaannya sangat memprihatinkan pertahanan muslimin menjadi kacau-bilau, semua orang kafir mula menujukan pandangan dan serangannya kepada Nabi ﷺ. Keadaan semakin gawat, Rasulullah ﷺ tetap bertahan, menepis serangan yang bertubi-tubi sehingga tanpa disedari Nabi ﷺ tergelincir ke dalam lubang. Tubuh beliau ﷺ luka-luka dan letih, tiba-tiba orang paling celaka Ibnu Gom'ah memanfaatkan kesempatan tersebut dan melemparnya dengan batu.
Lemparan batu tersebut menyebabkan kening baginda yang sangat mulia terluka. Kening yang telah menembus langit, pecah akibat kerasnya hentaman serta menyebabkan gigi geraham baginda patah. Topi perang baginda yang terbuat dari besi, menusuk pipi baginda yang menyebabkan darah keluar dengan derasnya dari wajah indah baginda. Melihat keadaan yang sangat memilukan tersebut, dengan segera Malik bin Sinan menghisap darah dari wajah Nabi ﷺ yang telah berlumuran darah. Akan tetapi, darah di wajah baginda tetap mengalir, maka para sahabat mengendong Rasulullah ﷺ naik ke gunung Uhud.
Sayyidatuna Fathimah yang juga ikut serta dalam peperangan kali ini, terkadang ikut serta dalam peperangan di jalan Allah beserta ayahnya, juga suaminya membantu dalam mengubati orang yang luka-luka, menyiapkan air, minuman dan makanan.
Ketika para sahabat membawa Rasulullah ﷺ ke tempat Fathimah dalam keadaan luka-luka dan wajah yang berlumuran darah.
Melihat keadaan sang ayah, Sayyidatuna Fathimah menangis. Cuba bayangkan darah yang mengalir dari wajah siapa? Keluar dari wajah yang paling bercahaya, wajah yang paling agung di sisi Allah, iaitu wajah yang telah Allah sebutkan dalam Al-Quran, "Sungguh Kami (sering) melihat mukamu mengadah ke langit, maka sungguh Kami akan memalingkan kamu ke kiblat yang kamu sukai."
[Al-Baqarah : 144]Wajah yang mulia inilah yang kerananya Allah menjadikan Ka'bah sebagai qiblat bagi kaum muslimin yang mana tidak ada wajah yang semulia dan seagung wajah baginda ﷺ. Wajah yang lebih indah dari bulan purnama, wajah yang sangat agung dan mulia. Wajah yang dapat menghilangkan segala keresahan bagi yang memandangnya. Yang mana memandangnya adalah sesuatu yang sangat amat nikmat dan indah bagi para sahabat. Kini, wajah yang sangat itu mengalirkan darah dari dahi, pipinya juga dari giginya. Ketika di bawa ke atas gunung yang merawat dan yang mengubati Nabi ﷺ adalah Sayyidatuna Fathimah.
Sayidatuna Fathimah dengan segera mencuci wajah sang ayah dengan air, akan tetapi setiap kali selesai mencucinya darah dari wajah Sang Nabi ﷺ tetap mengalir. Kemudian Sayyidatuna Fathimah mengambil sedikit potongan tikar lalu membakarnya, kemudian mengambil abunya dan meletakkan di tempat keluarnya darah. Abu tersebut menjadikan darah di wajah Rasulullah ﷺ sedikit demi sedikit berhenti.
Di samping itu, Sayyidatuna Fathimah tetap menangis kerana rasa kasih sayangnya terhadap sang ayah.
YOU ARE READING
Manaqib Sayyidatina Fatimah Az Zahra
Ficción históricaMari kita mengenali Sayyidatina Fatimah Puteri Bongsu Rasulullah SAW.Jadilah pencinta Sayyidatina Fatimah Az Zahra. #pencintasayyidatinafatimah #kalamulama #Islamikstory