- lima belas -

184 29 27
                                    

"Makasih, mbak." Ujar Seunghee pada pelayan yang telah mengantarkan dua piring pasta dan dua gelas jus jeruk ke mejanya. Siang ini ia menghabiskan jam makan siang bersama kekasihnya. Shinwon yang baru saja selesai menerima telpon dari rekan satu bandnya menghampiri meja Seunghee.

"Udah beres telponnya, pak bos?" Ledek Seunghee sambil  menyesap jus jeruk miliknya.

"Udah, bu bos," Balas lelaki berlesung pipi itu. "Yuk ah, santaaap. Laper banget."

Keduanya mulai menyentuh setiap lembar pasta beraroma sedap di piring masing-masing.

"Persiapan konser ya?"

"Iya. Jadwalnya mendadak banget. Besok full latihan seharian."

"Semangat!" Seunghee mengepalkan tangannya ke atas. "Terus kenapa nyempet-nyempetin makan kesini? Kan padet tuh jadwal kamu."

Shinwon berdecak. "Duh. Enggak boleh emang kangen sama kamu?"

Seunghee nyengir. "Apaan sih. Maksudku, pasti ada yang pengen kamu bicarain sama aku."

"Hehe. Iya sih, ada."

"Tuh, kan. Apa?"

"Hmm," Shinwon menyesap jus jeruk miliknya.

"Kemaren aku ketemu Om Seo, papanya Bang Eunkwang. Terus dia nanya sama aku tentang bang Eunkwang. Beliau khawatir," ia memelankan suaranya, "karena si abang belum bawa pacar ke rumahnya."

"Oooh,"

"Kasihan sih, bang Eunkwang. Sejak kejadian tiga tahun lalu, dia emang enggak pernah pacaran lagi. Jadi nyibukin diri di karir gitu, ngejar sekolah sampe S3, terus megang sekolah deh."

Seunghee manggut-manggut. "Jadi kamu minta aku cari jodoh buat abang kamu?"

Shinwon menggaruk kepalanya yang tak gatal. "Kamu cepet banget sih mikirnya. Suka bangga sekaligus iri aku. Oh iya.. terus aku kepikiran sih sama temen baru kamu itu siapa.. Yoori? Dia..single kan?"

Seunghee menelan ludah. "Yoori ya, hmm. Aku enggak yakin sih. Aku belom sedeket itu sama dia."

"Coba aja. Ajak ngobrol santai gitu. Ayolah, demi abangku dan calon abangmu."

Gadis itu berdecak. "Iya deh. Dicoba."

Shinwon tersenyum, tangan lebarnya menjawil gemas hidung ramping kekasihnya. Sedangkan Seunghee mulai memutar otaknya. Atas rasa respect-nya pada Eunkwang sebagai sepupu dari kekasihnya sekaligus atasannya, gadis itu merasa berkewajiban membantunya mencari pendamping hidup di usianya yang sudah matang.

Tapi, Yoori.. hmm.

***

"Suster Choi, Hyunsik dimana?"

"Loh.." Suster Choi tergagap-gagap. "tadi..tadi ada..ada yang ngaku Omnya dateng kesini, terus..terus katanya mau ajak main."

"Loh, kok maen dikasih aja sih, Sus? Hyunsik enggak punya Om yang tinggal disini."

Suster Choi terperanjat. Teringat sosok jangkung yang mengaku paman dari Hyunsik, memintanya untuk mengajak Hyunsik bermain di sekitar gedung sekolah. Pria itu mengenakan pakaian serba gelap, bertopi dan bermasker hitam.

"Ya udah, kita nyebar ya cari ke seluruh gedung. Tapi jangan ribut dulu ke ruang staff pengajar, Sus."

"Baik, Guru Song."

Yoori tergopoh-gopoh setengah berlari dengan high heels tujuh sentinya, menyusuri koridor untuk mencari Hyunsik. Matanya berkaca.

"Hyunsiiik, kamu dimana nak ?"

LOSTWhere stories live. Discover now