Mawar Yang Sempurna

331 15 8
                                    

Terdengar bunyi Delman berhenti di depan rumah mereka menandakan jemputan sudah datang.

"Kalian berangkatlah duluan aku akan bersiap-siap" ucap Firman, dan mendapat jawaban sebuah anggukan dari seluruh orang di ruangan itu.

Mereka semua keluar menyisakan Embun, Dea, Zahra dan Firman.

Menatap Embun yang masih enggan bergerak, mendekatinya dan menatap dua gadis di antara Embun seakan meminta mereka untuk meninggalkan mereka berdua saja.

"Ayo" ajak Dea ke Zahra yang mengerti akan isyarat dari adik sepupunya itu.

Diam tampa berkata hingga Firman menepuk pucuk kepala Embun dengan lembut lalu mendekat ke telinganya.

"Dan ini adalah bantuan nyata dariku" bisiknya lalu menjauh.

"Kakak tidak bercandakan?" Cicitnya dengan wajah tertunduk dan tangan meremas kebayanya.

"Akuserius" jawab Firman tegas sambil menatap gadis di depannya.

Kembali mengusak kepala Embun lalu mendekat lagi

"Jadi Ukhti Izinkanlah Aku menghalalkanmu" bisiknya lagi hingga membuat sang gadis bersemu merah.

Firman tersenyum melihat ekspresi yang di perlihatkan oleh Embun, begitu manis.

"Jadi apakah boleh?" Tanyanya lagi.

Embun hanya mengangguk dengan tetap menunduk karna malu.

"Baiklah kalau begitu tunggulah di delman aku akan bersiap-siap" melangkah melewati Embun.

Di sebuah masjid desa mereka menunggu pasangan pengantinnya, mereka begitu kagum dengan keadaan masjid yang begitu indah.

Masjid yang awalnya biasa saja kini berhias begitu indah dengan berbagai macam pita janur kuning dan bunga segar, semua sudah di persiapkan dengan sangat sempurna.

Bahkan para memuda dan pemudinya telah rapi dengan mengenakan seragam untuk menyambut para tamu.

Kereta terahir sampai di mana di sana duduk sepasang mempelai dan dua gadis cantik pendamping mempelai wanitanya.

Turun dengan di bantu oleh kedua kakaknya dan digandeng menapaki tiap anak tangga masjid.

Saat Firman berada di teras masjid kedua orang tuanya memeluk putra tunggal mereka dengan erat.

"Apa kamu yang mempersiapkan ini semua?" Tanya sang ayah.

"Ya dan di bantu oleh mereka" tunjuk Firman kesekelompok remaja.

Ayah Firman tersenyum lalu menepuk pundak anaknya itu dan menganggu.

Acara akad nikah berlangsung hidmat dan mengharukan.

Setelah acara akad selesai mereka saling bersalaman dan meminta restu.

"Maaf kami tidak bisa lama, kami harus segera kembali ke kota semoga kalian bahagia" pamit ayah Rafa.

"Ya dan Embun sekali lagi ku ucapkan selamat, maaf atas semua perbuatanku di masa lalu sampai saat ini" tutur Rafa bijak.

"Ya Raf terimakasih atas kehadirannya dan aku memaafkan semuanya" balasnya dengan senyum begi manis.

Keluarga Rafapun pergi meninggalkan masjid.

Semua menoleh ke Firman yang berdiri di samping Embun.

"Acaranya sudah selesaikan ayo kita pulang" ajak Raden.

"Ya kita pulang untuk istirahat sebelum acara respsinya" ucap Firman dengan tersenyum miring.

"Apaaa Resepsi?" Ucap mereka kompak.

Ukhty izinkan aku menghalalkan mu (Finis)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang