SOY : Part 3

133 5 0
                                    

"Melupakan tidak semudah ketika kita mengenal"

✴️

"Ah masa, kalian kembar atau bagaimana? Kok mirip banget"

Tiga orang yang saat ini berada di hadapan Syakeel saling tatap satu sama lain setelah perkataan Syakeel.

"Aku jelasin, bahwa di sini yang kembar itu cuma ada 2 nih, yang ini upin dan ipin kampret. Tapi mereka bukan kembar identik sih, jadi dari fisiknya ada perbedaan gak seperti kembar pada biasanya."

Disya, salah satu teman yang baru saja Syakeel kenal setelah kejadian terkena bola yang secara tidak sengaja mengenai kepala Syakeel. Dan kepala Syakeel setelah dipijat sedikit oleh Syakeel, sakit itu mulai mereda. Toh sakitnya juga tidak parah-parah banget, gak bakaln gagar otak.

Disya menjelaskan atau lebih tepatnya menjawab pertanyaan yang sedari tadi berkeliaran di otak Syakeel. Semua orang pasti penasaran bukan hanya Syakeel, karena mereka bertiga memiliki raut wajah yang tidak jauh berbeda. Walaupun tadi Disya sudah memberi tahu bahwa yang kembar hanya dua orang saja.

"Gue dan Disya saudara tapi beda ibu. Kita satu ayah, jadi ya wajar jika banyak orang menganggap kita bertiga kembar. Tapi yang paling ganteng ya pasti, gue "

Timpal Revan dengan tampang sok coolnya.

Memang benar apa yang di katakan
Revan bahwa mereka beda ibu, karena ayah mereka membuat kesalahan pada saat Upin dan Ipin senior masih di dalam kandungan. Ayah mereka ternyata secara tidak sengaja menanam benihnya di dalam rahim ibunya Disya. Lebih tepatnya ini merupakan suatu kesalahan yang berujung manis. Entah bagaimana awalnya intinya terciptalah Disya saat ini. Dan mereka akur-akur saja sampai saat ini.

"Kalian hebat ya, bisa bersatu dalam perbedaan seperti ini. Ah aku jadi senang bisa berteman dengan kalian. Eh tapi tunggu kok Regan tadi tadi mukanya ketus gitu, kenapa?"


Syakeel memperhatikan Regan yang pandangan matanya entah mengarah kemana. Disya menepuk pundak Regan, sehingga Regan menoleh kearah Disya.

"Lo di tanya Syakeel ogeb, sariawan lo diem aja"

Ucap Disya ketus, membuat Regan melotot kepadanya. Merasa ada yang memperhatikan Regan menoleh ke arah Syakeel. Seketika pandangan mata mereka bertemu dan seakan terkunci pada titik itu saja. Namun moment itu seketika rusak karena Revan langsung melempar bola pada Regan.

"Selain sariawan lo juga kayaknya kesurupan ya,  bengong mulu. Waduh gue harus waspada takut ngamuk tiba-tiba, kan berabe. Mana tau gue disini ada dukun apa enggak"

Regan mendengus mendengar ucapan Revan. Membuat moodnya makin buruk.  Entahlah mengapa mood Regan sangat buruk. Apa karena pengaruh wanita yang saat ini sedang menatapnya atau karena lelucon Revan yang kurang menyenangkan.

"Lo nanya apa?"

Ucap Regan dengan nada dingin namun pandangannya ngawur kemana-mana.

"Lo nanya ke siapa? Setan hah?

Disya yang merasa sudah jengkel terhadap Regan rasanya ingin sekali mengulek cabe sampe jadi sambal terus aduk-aduk di wajah Regan supaya jadi orang gak terlalu cuek bebek kayak begini. Untung saudara kalo enggak ya pasti udah di pites oleh Disya. 

" Ya sama si kikil"
Jawab Regan ketus

"Van kakak lo kok jadi nyebelin gini. Gue jadi pengen tendang dia ke planet uranus, dia itu Syakeel bukan Kikil abang Reganku sayang."

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang