"Disya"
Chalo yang baru saja mengantarkan Syakeel ke sekolah melihat sosok wanita yang dikenalnya. Seharusnya Syakeel berangkat dengan pacarnya namun karena ada dua lelaki siapa lagi jika bukan Regan dan Harris yang menjemput Syakeel jadi Syakeel bingung harus berangkat dengan siapa karena salah satunya tidak mau mengalah. Akhirnya Syakeel memutuskan berangkat bersama Chalo kakaknya.
"Kak Chalo, loh kok bareng Syakeel. Hei Sya"
Disya tersenyum bingung karena melihat Chalo dan Syakeel berduaan. Tangan Syakeel langsung di tarik oleh Revan yang sedari tadi hanya diam memperhatikan antara Disya, Chalo dan Syakeel. Revan tau apa hubungan Disya dan Chalo waktu dulu hingga sekarang seperti apa jadi dia memberikan ruang untuk mereka berdua berbicara.
"Kamu sekolah di sini juga? Aku kira kamu bakalan ikut keluarga mamah kamu di Osaka"
Chalo mengajak berbicara Disya di pinggir gerbang sekolah yang terhalang oleh pos satpam sekolah jadi tidak terlalu banyak yang memperhatikannya karena Chalo membutuhkan ketenangan untuk berbicara dengan mantan gebetannya ini.
Disya pernah mengisi hati Chalo sewaktu dia duduk di SMA dulu dan ketika itu Disya masih duduk di bangku SMP. Dulu ketika mamah Disya masih ada, Disya tinggal dengan mamahnya dan saat itulah mereka sering bertemu karena Chalo sering berkunjung kerumah Raska yang dulunya bersebelahan dengan rumah Disya dan mamahnya.
"Eh, apa kabar kak? Aku dengan papah aku kak sekarang, jadi aku tetap di Indonesia"
Disya masih gugup bertemu dengan seseorang yang pernah mengisi hari harinya ketika dulu. Chalo lelaki yang telah merebut separuh hatinya setelah Raska.
"Aku baik, jadi kamu berteman dengan adikku ya?"
"Adik?"
Dahi Disya mengkerut mendengar perkataan Chalo barusan. Jadi Syakeel adalah adik dari Chalo dan Disya baru mengetahuinya sekarang.
"Iya Syakeel itu adik aku, jadi apa kabar hati kamu Di?"
Chalo menatap mata Disya yang selalu bersinar menurut Chalo, Disya tidak berubah sama sekali sedari dulu bahkan saat ini tambah cantik sekali.
"Eu--mm, hati aku ya masi--h..."
Kriingggg....
"Aku ke kelas dulu ya, udah bel. Bye kak"
Disya meninggalkan Chalo yang masih terpaku. Chalo memperhatikan punggung Disya yang mulai menghilang dari pandangannya. Sedikit lagi saja Chalo bisa tahu jawaban Disya, sedikit lagi saja Chalo akan mengetahui bagaimana perasaan Disya saat ini.
☀️
Getaran di saku Syakeel membuat aktifitas makan baksonya bersama Disya, Revan dan Regan terganggu karena sebuah pesan dari ponselnya.
Syakeel mengabaikannya karena ia masih fokus dengan aktifitasnya namun ponselnya kembali bergetar dan itu sangat menganggunya. Akhirnya Syakeel membuka pesan itu.
+628594235589
Kamu Syakeel kan? Aku Vanya, aku tunggu kamu di taman belakang sekolah setelah KBM selesai. Aku ingin membicarakan sesuatu perihal hubungan kita bertiga.
Dahi Syakeel berkerut melihat nomor asing yang tertera di layar ponselnya mengirim pesan tersebut. Syakeel semakin bingung dengan nama Vanya dan hubungan kita bertiga. Syakeel semakin penasaran dan bingung apa maksud dari pesan tersebut.
"Lo kenapa? Kesurupan"
Ucap Regan ketus, padahal dalam hatinya Regan sangatlah penasaran dengan apa yang di lihat Syakeel barusan di ponselnya Sehingga dahi Syakeel berkerut seperti itu.
"Ah engga, itu barusan ada orang iseng aja ngirim aku pesan."
Syakeel langsung mengembalikan ponselnya ke dalam sakunya kembali, agar Regan tidak lebih curiga terhadapnya.
Regan justru terus menatap Syakeel di depannya itu bingung, menilai apakah apa yang di ucapkan Syakeel itu benar atau tidak.
"Serius? Gak ada yang lo sembunyiin kan. Gak aneh aneh kan?"
Regan tetap menatap Syakeel dengan tatapan tajamnya. Agar Syakeel takut dan jujur kepadanya apa yang sedang terjadi pada dirinya.
"Cieee lo cemburu ya. Mangkanya kalo cinta itu bilang jangan di pendem, nanti jadi nya kentut lo bau"
Ucap Revan ceplas ceplos dan mendapat jitakan di kepalanya dari tangan Disya.
"Apaan sih lo Van jayus banget, hubungannya apa coba sama kentut bau. Lo juga Gan kalo penasaran itu ya tanya baik baik lah jangan kayak orang malak begitu, kasian lah si Syakeel nya sawan duluan lo tanya kek begitu"
"Yaiya lah kan kalo di tahan biasanya suka bau Didiku sayang. Btw gue mau ke toilet dulu, ngomongin kentut gue jadi pengen boker"
Setelah mengucapkan itu Revan langsung ngacir ke toilet untuk membuang sesuatu yang keras dan berbau.
Disya hanya bisa geleng geleng kepala melihat prilaku Revan tersebut. Syakeel hanya tersenyum dan Regan mencibir jijik.
Senyum Syakeel seketika luntur ketika tatapan matanya beradu dengan tatapan Regan. Syakeel langsung menunduk takut di tatap tajam seperti itu oleh kekasihnya itu.
"Woi Regan mata lo copot tuh kalo lo natap Syakeel kek begitu. Ayo ah Sya kita pergi, lagian bentar lagi juga bel masuk"
Disya langsung menarik tangan Syakeel menuju kelas nya, walaupun kelasnya berbeda tetapi tetap satu arah dengan nya. Regan hanya bisa mengangkat bahunya acuh sambil terus menikmati bakso nya. Padahal dalam otaknya semua pikirannya terus menjurus kepada tingkah aneh Syakeel barusan.
Disya dan Syakeel sesekali membicarakan tingkah konyol si kembar ya walaupun kadang akur kadang tidak tapi semua itu selalu menghibur.
"Oiya Di kamu kenal sama kakak aku?"
Ucapan Syakeel tersebut membuat langkah Disya terhenti mengigat Chalo kembali, setelah obrolan tadi pagi Disya kembali mengingat kenangannya bersama Chalo lagi setelah sekian lama Disya melupakan nya.
"Eheem, euuh jadi aku sama dia itu pernah deket Sya pas aku masih SMP, tapi pas aku pindah rumah kita jadi lost contact gitu deh."
"Oh jadi begitu pantesan tadi kak Chalo langsung panggil nama kamu. Oiya aku mau tanya kamu kenal Vanya gak?"
Disya hanya tersenyum menanggapi ucapan Syakeel perihal kedekatannya dengan Chalo, namun Disya sedikit berfikir tentang pertanyaan Syakeel itu.
"Oh Vanya aku tau, dia masih seangkatan kok sama kita. Cantik sih kadang dia juga suka senyum sama aku tapi pas ada Regan doang itu juga. Tau deh kenapa tuh anak. Suka kali sama Regan. Udah ah ngapain ngomongin orang lain udah nyampe nih di kelas kamu. Masuk gih, bye"
Ucapan Disya barusan membuat Syakeel bingung mencerna perkataan Disya barusan. Teka teki ini semakin membuat Syakeel pusing hanya dengan memikirkannya.
Syakeel harus tahu apa yang sebenarnya Vanya ingin bicarakan perihal hubungan mereka bertiga. Sedangkan Syakeel bingung siapa mereka bertiga itu, siapa yang di maksud apakah Syakeel temasuk kedalamnya.
☀️
Pada bingung gak? Aku sih bingung aku ngetik apaan ya ini😂 intinya terus ikuti alur cerita ini ya bagaimana kedepannya tentang semua teka teki ini.
☀Istrikimtaehyung
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Teen Fiction"Aku mau kamu, bukan dia ataupun yang lainnya. Hanya kamu dan cukup kamu!" "Kamu gak butuh aku, yang kamu butuhkan itu dia bukan aku. Untuk apa aku bertahan. Apakah hanya untuk menyakiti hatiku saja. Tidak!!!" "Aku mencintaimu, SANGAT. Jadi please j...