☀️
Setelah kepergian Harris yang diusir secara halus oleh Regan, akhirnya pria itu pergi. Padahal Harris ingin mengajak Syakeel untuk lari pagi mengelilingi komplek, tapi karena keberadaan Regan membuat rencananya itu gagal.
Regan yang saat ini sedang duduk di depan Syakeel menatap Syakeel dengan wajah datar, sedangkan orang yang ditatapnya hanya menunduk malu. Sebetulnya Syakeel sangat merindukan lelaki yang di depannya ini, namun rasa ini Syakeel tahan terlebih dahulu karena orang yang sedang di rindukannya ini bersikap aneh sedari tadi.
"Ngapain sih dia kesini. Kamu mau balikan lagi sama dia?"
Regan akhirnya membuka pembicaan setelah dari tadi diam saja seperti patung. Syakeel yang masih asik dengan pikirannya tidak mendengar apa yang di katakan Regan pada Syakeel.
"Syakeel sayang, kamu denger aku kan. Diem berarti iya?"
"Hah, apanya yang iya. Aku denger kamu ngomong aja nggak."
Ucap Syakeel yang baru saja tersadar dari lamunannya."Kamu ini mikirin apa sih? Aku kan ada disini sayang. Tadi dia kenapa kesini pagi-pagi begitu"
Ucapan Regan yang begitu halus dan lembut membuat Syakeel langsung terfokus kepada Regan yang saat ini nyata ada di hadapannya.
"Ng--gak kok, aku cuman terlalu terkejut kamu ada di sini setelah sekian lama menghilang, padahal rumah kita gak jauh, sekolah sama, tapi kita bahkan gak pernah ketemu akhir akhir ini. Aku bingung kemana kamu selama ini Gan?"
Regan hanya tersenyum manis mananggapi ucapan Syakeel barusan. Regan berusaha mengumpulkan segala alasannya untuk meyakinkan Syakeel bahwa ia pergi bukan tanpa alasan namun karena urusan yang sangat mendesak. Yaitu urusan percintaannya sendiri.
Regan mulai berperang dengan pikirannya sendiri apakah ia harus jujur dengan Syakeel bahwa selama ini Regan harus bulak balik rumah sakit untuk menjenguk dan mengurus
kekasihnya yang lain yaitu, Vanya.Akhir akhir ini Regan sangatlah sibuk bulak balik rumah sakit karena harus mengurus segala sesuatu yang Vanya butuhkan dan Regan pun harus memberikan semangat untuk Vanya agar ia tetap berjuang untuk hidupnya. Setelah beberapa tahun Vanya menyembungikan penyakitnya dari orang lain termasuk Regan bahwa Vanya mengidap kanker darah atau leukimia, akhirnya Vanya berani mengutarakan kepada Regan perihal penyakitnya itu. Regan harus selalu mengantar Vanya kemoterapi karena jika tidak dengan Regan Vanya tidak akan mau melakukan kemo.
"Aku mau jujur sama kamu Sya, tapi aku mau kamu janji kalo kamu gak memotong ucapan aku sebelum aku selesai bicara."
"Iya aku janji kok, aku gak bakalan ngomong. Mulut aku aku kunci nih"
Syakeel menggerakan tangannya di depan mulutnya seolah olah sedang mengunci sesuatu. Dan itu membuat Regan gemas melihatnya.
"Jadi gini sebenarnya aku akhir akhir ini jarang di rumah atau kelihatan di sekolah itu karena aku sibuk, aku sibuk ngurusin Vanya yang harus bulak balik rumah sakit--"
"Tunggu tunggu Vanya itu sia--"
Belum sempat Syakeel menuntaskan ucapannya menanyakan siapa Vanya, sebuah kecupan mendarat di bibirnya.
Cup..
"Woi pada mesum mesum bae lo pada, ajak ajak gue napa"
Tiba tiba Chalo dan Raska datang menghampiri Regan dan Syakeel yang masih asik dengan dunianya sendiri.
"Emmm--hh eh abang, kumpul nih"
Ucap Regan gugup dan langsung berdiri tegap di hadapan temannya itu. Jelas, mereka adalah satu geng bersama Regan dan Harris. Sebelumnya geng nya itu hanya berisi Raska, Regan dan Harris namun Chalo akhirnya bergabung dengan geng tersebut, walaupun geng tersebut sudah di sebut geng abal abal kumpul aja sangat jarang, terlebih Regan dan Harris saat ini sedang perang, perang memperebutkan pujaan hatinya. Siapa lagi jika bukan Syakeel.
"Lo ya Gan malah enak enakan kecup kecup adik gue, senak jidat lo aja. Gue aja belum kecup kecup di bagian situ. Dek cium abang dong dek, abang gak tahan ah"
Raska menampar bibir Chalo yang sedikit maju ke arah Syakeel sehabis perkataan ngaco Chalo barusan.
Regan hanya tersenyum canggung dan menggaruk tengkuknya yang tidak gatal.
Sedangkan Syakeel hanya tertunduk malu dengan pipi yang merah merona bak tomat yang sudah siap di petik.
Kecanggungan itu tidak berlangsung lama karena Raska dan Chalo sudah berbuat yang aneh aneh seperti bernyanyi karoke sesekali Regan ikut bernyanyi walaupun tetap menjaga agar tetap terlihat cool di depan Syakeel, padahal Syakeel tahu bahwa jika tidak ada dirinya pasti Regan akan bertingkah gila seperti Chalo kakaknya dan Raska sepupunya. Syakeel juga sama sesekali ikuti bernyanyi namun karena ia kurang fokus akibat perkataan Regan membuat pikirannya gundah gulana sendiri memikirkan siapa itu Vanya, hingga Regan harus repot-repot bulak balik rumah sakit.
Setelah pukul 20:14 Regan berpamitan untuk pulang setelah melewati berbagai rintangan dan halangan yang di berikan Chalo dan Raska. Mereka memang aneh padahal Syakeel sudah sedari dulu berpacaran dengan Regan namun baru sekarang keduanya mengetahuinya dan memberikan restu setelah kejadian barusan yang di lalui Regan a. Regan disuruh mengepel, cuci piring, siram tanaman, berjoget ala badut, dan lain sebagainya yang membuat mamah dan papah Syakeel geleng geleng kepala akibat ulah Chalo dan Raska tersebut.
"Obrolan yang sempat terputus tadi nanti aku jelasin lagi ya. Aku pulang dulu badan aku lengket banget, bau lagi. Bye sayang"
Syakeel mengantar Regan sampai depan gerbang rumahnya karena memang itu sudah kebiasaan Syakeel sedari dulu ketika ia juga berpacaran dengan Harris.
"Oiya aku hampir lupa,"
Cup..
"Nah udah lebih dari 10 detik, waktu tadi cuman 4 detik gara gara di ganggu. Aku pulang dulu ya. Selamat malam sayang, nanti aku telpon ya. Bye"
"Hati-hati jangan ngebut kalo ngebut aku sumpahin remnya blong"
Regan yang mendengar perkataan Syakeel barusan justru tertawa gemas dan langsung membawa Syakeel kedalam dekapannya.
"Aku gak bakaln ngebut sayang, demi kamu. Udah ah kalo kelamaan bareng kamu aku gak mau pulang nih, badan aku bau kan?"
Ucap Regan langsung melepaskan dekapannya itu dan mengacak ngacak rambut Syakeel yang membuat Syakeel cemberut.
"Nggak kok, kamu wangi aku suka. "
Regan tersenyum dan terbesit ide jahil di kepalanya. Regan segera mengangkat tangannya tinggi dan mengarahkan ketiaknya pada wajah Syakeel dan itu membuat Syakeel kelagapan menahan nafas.
"Bau asem ih, Regan awas ketek kamu aku gak kuat pengen nafas"
Syakeel menutup hidungnya menghindari bau ketiak Regan padahal ketiak Regan tidak bau hanya kurang wangi saja.
Regan masih asik menjahili Syakeel yang langsung mendekap Syakeel dengan erat membuat Syakeel kelimpungan mencari oksigen.
"Nafas aja sayang, kan kata kamu aku wangi. Lagian aku selalu mandi kok jadi gak akan bau juga, kalo kamu kayak gini terus aku jadi gemas gak mau pulang pengen sama kamu terus."
Akhirnya dengan susah payah mereka berdua berpisah, berpisah ke rumah masing masing untuk mengistirahatkan diri. Dan rasa rindu yang mereka rasakan terobati. Walaupun masih ada banyak rindu yang akan mereka hadapi.
☀️
Yeaay aku kembali. Ada yang kangen? *huhuhu pasti gak ada*. Btw minal aidzin wal faidzin mohon maaf lahir dan batin.
☀️istrikimtaehyung
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Teen Fiction"Aku mau kamu, bukan dia ataupun yang lainnya. Hanya kamu dan cukup kamu!" "Kamu gak butuh aku, yang kamu butuhkan itu dia bukan aku. Untuk apa aku bertahan. Apakah hanya untuk menyakiti hatiku saja. Tidak!!!" "Aku mencintaimu, SANGAT. Jadi please j...