SOY : Part 6

84 5 1
                                    

Biarkan waktu berputar seiring waktu berjalan, sampai saat nanti tiba waktu merestui untuk kita berdua.

✴️


"Kamu kemana aja? Aku cari dari tadi gak ada"

Sosok laki-laki berbadan tegap menghampiri Syakeel yang duduk termenung dengan menatap danau yang berada di hadapannya.

Laki-laki itu duduk di samping Syakeel dan langsung menggenggam tangan Syakeel erat. Bibirnya yang sexy merah alami menggulum senyum ke arah Syakeel lalu tangan nya berpindah pada pundak Syakeel mencari posisi tangan ternyaman di pundak Syakeel. Tidak merasa terganggu atau risih di perlakukan seperti itu justru Syakeel menyandarkan kepalanya di dada bidang laki-laki itu.

Rasa nyaman itu secepat arus listrik yang mengalir tersebar dalam hati Syakeel. Rasanya Syakeel selalu ingin berdekatan dengan laki-laki ini untuk menciptakan rasa nyaman ini terus menerus setelah laki-laki yang dulu pernah mengisi hari-harinya.

Bahkan Syakeel sangat mencintai laki-laki itu dengan segenap hatinya. Meskipun rasa itu sudah menjadi abu namun kenangan yang mereka lakukan selalau terngiang di pikiran Syakeel.

"Aku cinta kamu keel"

"Aku juga cinta kamu gan"

Entah bagaimana Syakeel dan Regan saat ini dapat melakukan-nya yang pasti saat ini mereka berdua saling melumat satu sama lain. Ciuman mereka yang terbilang cukup lama yaitu 7 menit dengan napas terengah-engah mereka melepaskan pangutan bibir mereka namun ketika mata Syakeel terbuka yang terlihat di hadapannya bukanlah Regan yang beberapa menit lalu, melainkan wajah Raska saudara laki-lakinya yang dapat di kategorikan laki-laki Tampan.

"Eh buset ngapa muka lo tadi monyong-monyong. Ngimpi jorok ya lo"

Tuduh Raska pada Syakeel yang seketika Syakeel langsung terbangun dari tidurnya. Membuat Raska terhuyun kebelakang karena posisinya yang semula berada di hadapan wajah Syakeel yang tertidur. Hampir saja Raska tidak dapat menahan bobot tubuhnya agar tetap seimbang untuk tidak jatuh.

"Jadi tadi itu mimpi.  Aku kira beneran, aku udah panas dingin gini"

Ucap Syakeel yang mengabaikan pertanyaan Raska saudara laki-lakinya yang pasti ujung-ujungnya akan merepotkan Syakeel untuk menemani Raska pergi ke bengkel tempat dia nongkrong dengan teman-temannya.

"Dih ngarep banget idup lo dek, buruan mandi temenin gue ke tempat biasa.  Ce.pe.tan"

Syakeel langsung berlari ke kamar mandi, untuk menghindari amukan saudara-nya itu dan menghindari pertanyaan-pertanyaan konyol bin anehnya itu.

"Buruan gue tunggu 5 menit di mobil"

Syakeel hanya cuci muka, sikat gigi untuk menghemat waktu. Bahaya jika amukan saudaranya itu keluar. Bisa-bisa kena omelan mamahnya karena Raska yang gagah nan tampan seperti itu jika sudah mengamuk melebihi amukan seorang perempuan. Dia akan melemparkan benda-benda Plastik yang berada di sekitarnya. Sedangkan rumahnya lebih banyak pajangan-pajangan yang berhubungan dengan plastik karena mamahnya itu lebih menyukai pajangan yang berbahan plastik. Menurut mamahnya pajangan yang terbuat dari plastik itu adalah salah satu cara menyelamatkan bumi untuk terhindar dari pencemaran tanah akibat sampah-sampah plastik yang sulit di daur ulang. Dengan begitu sampah yang awalnya dapat merusak lingkungan bisa mendapatkan nilai jual yang lumayan mahal dari hasil karya Pajangan tersebut.

Setelah rapih dengan pakaian-nya Syakeel segera bergegas menuju mobil Rasyka yang hari ini akan di tumpangi nya dan Raska. Sedangkan Raska yang menunggu Syakeel sudah dongkol menunggu Syakeel yang menurutnya sangat lama.

"Lemot,nih makan belum sarapan. Tadi gue bikinin Roti sandwich. Mamah lo tadi buru-buru jadi gak sempet buat sarapan"

Tanpa babibu Syakeel segera melahap Roti sandwich yang di buat Raska sampai tak tersisa.

"Kak bawa minum gak? Aku seret banget butuh air."

Syakeel menatap Raska yang sedang fokus menyetir mobil menolehkan pandangannya sekilas menatap Syakeel yang berada di sampingnya.

"Kalo gak salah di tas gue di belakang ada minum bekas gue"

"Dih masa bekas kamu sih kak, kan jorok"

"Gak papa, jadikan kita secara gak langsung ciuman. Supaya lo gak usah mimpi ciuman di dalam mimpi lagi. Apalagi dengan oranglain"

"Mesum ih. Gak jadi deh jorok itu bekas kakak"

Ucap Syakeel yang langsung mendapatkan pelototan dari Raska.

"Gak usah melotot ih, lagian aku gak bakalan takut. Wleeee"

Syakeel menjulurkan lidah ke hadapan Raska yang membuat-nya gagal fokus untuk menyetir karena melihat tingkah laku Syakeel yang menurut Raska menggemaskan.

Raska memakirkan mobilnya di parkiran bengkel tempat nongkrong terbarunya bersama teman-temannya.

"Buruan turun, katanya haus gue bikinin minum di sini"

Raska segera membukakan pintu samping untuk Syakeel yang mendapatkan tatapan dari pengunjung bengkel yang tertuju pada Syakeel.  Bukan hal yang aneh jika Syakeel si gadis cantik yang selalu menjadi sorotan semua orang karena parasnya yang cantik dan sikapnya yang manis membuat para mata laki-laki selalu tertuju pada nya sedangkan bagi perempuan justru membuat iri sekaligus mengagumi sosok Syakeel.

Raska dan Syakeel melangkah menuju base camp yang berada di dalam bengkel tersebut tempat dimana teman- teman Raska berkumpul.

"Widih asik bener kayaknya obrolan kalian berdua sampe gue datang aja pada gak nyadar"

Ucap Raska pada 2 sosok laki-laki yang sedang duduk di sofa sedang berbincang-bincang membelakangi Raska dan Syakeel. Seketika 2 laki-laki itu menoleh ke arah belakang karena merasa ada yang berbicara di belakang mereka berdua.

Deg..

Pandangan mata 2 laki-laki tersebut langsung bertumpu pada mata Syakeel yang masih mematung di hadapan 2 laki-laki tersebut.

"Woy bengong aja lo pada, gue tau dia itu cantik tapi bentar lagi ada yang punya"

Tersadar dari keterkejutan-nya Syakeel dan 2 laki-laki itu langsung mengalihkan pandanganya ke arah Raska.

"Apaan sih kak. Bohong mulu"

Ucap Syakeel malu yang di tanggapin senyuman oleh Raska.

"Kenalin ini Syakeel. Dan Syakeel kenalin yang pake kaos biru dongker ini, namanya Haris.  Dedangkan yang pake kaos abu-abu ini, namanya Regan. Kita ini satu geng lebih tepatnya sahabatan ya walupun di sini gue paling tampan dan keren"

"Udah tahu kok"

Ucap Syakeel, Haris, Regan berbarengan. Raska merasa heran dan terkejut karena mereka mengatakan kalimat itu dengan tidak sengaja secara berbarengan.

"Maksud kalian udah tau kalo gue paling tampan hm?"

Ucap Raska menaik turunkan alis-nya bergaya sok cool.

"Gue udah tahu Syakeel"

Ucap Haris dan Regan berbarengan.

"Aku udah tahu Haris dan Regan kak"

"Ya bagus kalo begitu jadi gue gak ngerasa gak enak karena bawa Syakeel kumpul bareng kalian yang menurut gue awalnya asing bagi Syakeel, karena lo bedua jarang kumpul di tempat ini. Sedangkan gue sering ngajak Syakeel kumpul bareng, ketika ke tempat ini aja dan lo bedua gak pernah mau di ajak kumpul di sini terkecuali hari ini."

Mata Syakeel menatap Haris yang berada di hadapannya membuat hati Syakeel seketika bergetar kembali merasakan perasaan yang masih sangat membekas di dalam hatinya. Sedangkan pikiran Syakeel saat ini berkelana pada mimpi yang di alami pagi hari ini ketika Regan mengungkapkan isi hatinya dan mereka berciuman. Membuat hatinya di ambang ke dilemaan antara Haris atau Regan yang hanya dalam mimpi.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang