SOY : Part 13

31 4 1
                                    

Langit yang semula biru kini berubah menjadi gelap, yang menandakan malam telah tiba. Saat ini Harris sedang duduk di balkon apartement nya sambil sesekali bernyanyi memetik gitar yang saat ini di tangannya menikmati semilir angin malam yang membelai pipinya.

Seketika kenangan bersama Syakeel muncul begitu saja. Rasanya hati ini masih berpihak pada Syakeel, jelas-jelas dia lah yang memutuskan hubungannya.
Harris memang bodoh memutuskan Syakeel karena hal spele. Justru jika Syakeel peduli atau over protektiv pada Harris, seharunya dia senang karena Syakeel takut kehilangan dirinya. Namun dengan bodohnya dia memutuskan hubungannya dengan Syakeel pada saat sedang bahagianya. Entahlah apa yang meracuni pikiran Harris untuk melalukan itu.

Rasanya otaknya selalu memikirkan Syakeel, Syakeel, dan Syakeel. Syakeel pujaan hatinya.

Namun yang Harris takutkan saat ini adalah apakah Syakeel masih mempunyai perasaan yang sama terhadap dirinya atau hatinya sudah terpaku pada lelaki yang sering ia lihat bersama Syakeel yaitu Regan.

Harris mulai berpikir apakah ia harus kembali pada Syakeel atau menghindarimya agar hatinya tidak terluka ketika melihat Syakeel dan Regan bersama. Dan Harris sudah memutuskan bahwa ini adalah keputusan yang mutlak untuk kebaikan hatinya.

🌈

Suara klakson terdengar nyaring dari luar rumah Syakeel. Membuat Syakeel segera bergegas keluar menemui Regan yang pasti menjemputnya pagi ini. Yang pasti setelah ia pamit kepada orang tuanya untuk sekolah.

Syakeel tersenyum senang melihat sebuah mobil berwarna biru tua di depan gerbang rumahnya. Namun senyum itu seketika luntur ketika pemilik mobil itu keluar dari dalam mobil biru itu.

Harris

Kenapa Harris datang menemui dirinya? itulah pertanyaan yang berada di pikirannya. Setelah melihat Harris menghampirinya Syakeel kembali tersenyum karena bagaimana pun tetap saja hatinya berbunga-bunga walaupun tebakannya tentang yang menjemputnya bukanlah Regan, tetap saja Harris juga adalah salah satu pemilik separuh hatinya.

"Harris kok tumben jemput aku? Gak kesambet kan?" Tanya Syakeel pada Harris yang sedang membukakan pintu penumpang untuk Syakeel. Dan Syakeel mengikuti perintah yang di arah Harris melalui matanya.

Harris mulai mengendarai mobil menuju sekolah dengan kecepatan sedang. Hening, itulah suasana yang tergambarkan pada saat ini. Bukannya Harris tidak mau berbicara dengan Syakeel, namun dirinya hanya gugup bercampur malu. Karena ia telah menjilat air omongannya sendiri bahwa ia tidak akan kembali pada Syakeel. Namun kenyataannya saat ini Harris telah memutuskan akan kembali pada sang pemilik hatinya, Syakeel.

"Kamu tadi tanya kenapa aku jemput kamu? Itu karena aku peduli sama kamu."

Harris mengatakan itu dengan senyum yang manis di bibirnya, membuat Syakeel rasanya ingin membungkus bibirnya itu lalu ia pajang di kamarnya.

"Kamu gak keberatan kan kalo aku jemput dan antar kamu setiap hari, sayang"

Ucap Harris sekali lagi dan tangan kirinya megenggam tangan Syakeel. Awalnya Syakeel terkejut,  tapi Syakeel menikmatinya karena ia rindu di perlakukan seperti ini.

"Gimana ya, enggak deh kayaknya. Euumm gak kenapa kok." Jawab Syakeel gugup.

Syakeel hanya bingung bercampur senang, bagaimana jika nanti Regan menjemput dan mengantarkan nya pulang. Akankah dia marah tau tidak. Syakeel harus bagaimana, apakah Syakeel harus jujur, bahwa dirinya sudah berpacaran atau tidak. Tapi jika bicara bahwa dia memiliki kekasih apa yang akan Syakeel jawab jika Harris bertanya siapa lelakinya. Akhirnya Syakeel tidak memberitahu bahwa dia pacar Regan, lagi pula janji bahwa akan merahasiakan hubungannya dengan Regan dari siapapun masih terus berlangsung hingga saat ini.

Because Of YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang