Kedatangan Regan kerumah Syakeel membuat Syakeel terkejut tak percaya. Bagaimana tidak, Regan tiba-tiba datang menemui Syakeel yang sedang asik berbaring bahkan hampir terlelap di kasur Queen size nya karena rasa lelah menghampirinya selepas mengantar Raska berkumpul dengan teman-temannya yang menyita banyak waktu bagi Syakeel.
Bagi Syakeel teman-teman Raska memiliki sifat yang unik yang terbilang aneh. Namun itu merupakan ciri khas dari mereka masing-masing. Sekumpulan pria-pria tampan mempunyai sikap bad boy yang merupakan most wanted di sekolah nya masing-masing. Walaupun berbeda-beda sekolah tetapi itu tidak memutuskan persahabatan mereka yang terbilang sudah kuat.
Regan masih dengan pakaian yang di kenakan saat acara kumpul bersama teman-temannya. Wajah tampan, kulit putih bersih, hidung mancung, bibir yang sexy, alis tebal membuat Syakeel secara tidak sadar meneguk air liur nya dengan susah payah.
'Tampan' gumam Syakeel tak sadar
"Ehem" ucap Regan menyadarkan Syakeel dari lamunannya.
Syakeel yang tertangkap basah oleh Regan karena memperhatikannya bahkan memuji ketampanan nya, merasa malu akibat perbuatannya yang tidak di sadari nya.
"Kamu ada keperluan apa datang kemari?"
Syakeel langsung menormalkan suasana agar tidak terasa canggung. Ya walaupun kenyataan nya memang canggung.
"Jadi pacar gue ya!" Regan mengatakan kalimat itu dengan raut wajah yang santai seolah-olah tidak terjadi sesuatu. Sedangkan Syakeel yang terkejut akibat perkataan Regan membuat jantung nya berpacu lebih cepat.
"Hah"
"Lo pacar gue sekarang, gak ada penolakan"
Ucap Regan dengan wajah yang masih sangat santai tanpa ekspresi."Hah"
Lagi-lagi yang dikatakan Syakeel hanya kata "hah" karena rasa keterkejutan Syakeel akibat perkataan Regan.
Aneh , itulah yang berada di pikiran Syakeel saat ini. Sikap Regan yang aneh membuat Syakeel heran ada apa dengan Regan yang tiba-tiba berbicara seperti itu dengan tampang yang biasa-biasa saja.
"Lo tuli? Lo jadi pacar gue se.ka.rang." ucap Regan dengan mengeja kata sekarang dengan penuh penekanan.
"Taa-pii kenapa?"
Dengan gugup Syakeel menjawab perkataan Regan. Jantungnya sedari tadi masih berpacu dengan sangat cepat. Syakeel takut ia bisa-bisa terkena serangan jantung secara cepat jika tekanan jantung Syakeel secepat ini.
Sorot mata Regan yang teduh membuat Syakeel gemetar. Tangannya mulai berkeringat hanya dengan menatap mata teduh itu. Rasa gugup itu semakin menguasai Syakeel ketika Regan maju dengan perlahan menuju Syakeel.
"Jangan maju-maju"
Ucap Syakeel takut. Takut jika Regan melakukan hal-hal yang tidak di inginkan Syakeel. Bukannya berhenti akibat perkataan Syakeel justru Regan malah mempersempit jarak di antara keduanya.
"Gak ada tapi-tapian"
Perkataan Regan barusan membuat nafasnya berhembus mengenai wajah Syakeel yang hanya berjarak 5 cm. Syakeel hanya bisa menahan nafasnya karena rasa gugup, Syakeel mencoba memejamkan matanya karena biasa nya dalam novel yang seperti ini akan ada adegan kiss. Pipi Syakeel memanas hanya dengan memikirkan itu.
"Gak ada penolakan"
Harum mint , nafas Regan seharum mint membuat Syakeel memberanikan diri menghirup nafas itu. Syakeel menyukai harum itu, seperti harum itu sudah amat sangat Syakeel sukai sedari dulu.
"Gue pulang. Lo jadi pacar gue mulai sekarang"
Regan meninggalkan Syakeel yang sudah berpikir bahkan sudah berharap Regan akan menciumnya. Nyatanya itu hanya dalam kisah klise sebuah novel. Shit! ini kisah nyata Syakeel jadi jangan berharap yang tidak mungkin terjadi. Ya seperti itulah yang ada di pikiran Syakeel saat ini.
Regan berlalu meninggalkan Syakeel yang sudah menegang di tempatnya. Sedangkan Syakeel hanya dapat memandang punggung Regan yang sudah menghilang di balik pagar rumah Syakeel.
"Hah, aku jadi pacar Regan. Kok bisa"
Ucap Syakeel pada dirinya sendiri."Ini bukan mimpi"
"Serius, lalu bagaimana dengan Haris"
Lagi-lagi Syakeel hanya berbicara pada dirinya sendiri seolah-olah ada seseorang yang menjadi lawan bicaranya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Because Of You
Teen Fiction"Aku mau kamu, bukan dia ataupun yang lainnya. Hanya kamu dan cukup kamu!" "Kamu gak butuh aku, yang kamu butuhkan itu dia bukan aku. Untuk apa aku bertahan. Apakah hanya untuk menyakiti hatiku saja. Tidak!!!" "Aku mencintaimu, SANGAT. Jadi please j...