day3 kepergian hikari

939 32 2
                                    

Saat hinata terbangun dia sudah berada dikamarnya, dimana rumahnya sudah sangat ramai dikunjungi banyak orang yang ingin nyelawat jenazah hikari, " hinata akhirnya, kau sadar juga "  didalan kamar hinata sangat ramai ada ino, sai, itachi dan juga sasuke yang sedang duduk, hinata mengubah posisinya menjadi duduk dia ingat tadi malam dia baru saja kehilangan sang ibunda " ITACHI!  Dimana kaa-san? Apa kaa-san baik baik saja? Aku...hiks...aku sudah kehilangan diaa! " hinata mulai menangis lagi, sasuke yang tidak ingin kehilangan kesempatan langsung berlari kearah hinata dan langsung memeluknya, itachi hanya tersenyum kecut " keluarkan semuanya hinata " sasuke duduk disamping hinata, hinata membalas pelukan sasuke dan menangis sejadi jadinya sambil bergumam " ini semua salahku, seharusnya aku tidak membiarkan kaa-san ku menangis didepan kamarku! " dan terus seperti itu, sasuke yang hanya bisa membantu hinata seperti itu, sasuke ikut bersedih juga rasanya, semua rasa yang hinata rasakan menular padanya " hinata cobalah lebih kuat " dan itu jawaban dari sasuke, itachi, ino dan sai menatap hinata dengan perasaan iba, hinata menyudahi tangisannya dan langsung keluar dari kamarnya yang diikuti kawanannya yang lain, hinata berlari kebawah " hinata, pelan pelan " sasuke mencoba untuk menarik hinata agar bisa berlari lebih santai lagi tapi percuma saja hinata menolak pegangan tangan sasuke, hinata bisa melihat hiashi dan neji yang sedang menatapi kepergian hikari, hinata langsung menuju hiashi dan langsung memeluknya, hiashi memeluk erat hinata, kali ini dia berjanji tidak akan membiarkan semua ini terjadi lagi, hikari sangat berharga dan berarti untuknya " hinata " gumam neji, hinata mengambil ponselnya dan mengasih rekaman kata kata hikari tadi malam. Hiashi dan neji mendengar kan nya dengan seksama " hinata, bilang ya pada tou-san mu, kau harus menjaga anak kita dengan baik, jangan biarkan mereka bersedih, aku sangat menyayangi kalian semua hiashi aku sangat mencintaimu, dan untuk neji, neji tolong jaga hinata dan tou-sanmu, jaga mereka jangan biarkan mereka bersedih, dan untukmu hinata " terdengar hikari sedang menarik nafasnya panjang di hp hinata lalu " hinata kaa-san akan bahagia jika kau bahagia, maafkan kami karena sudah merahasiakan segalanya darimu, aku sangat senang bisa memiliki anak secantik dan sebaik dirimu, kaa-san sayaaang sekali padamu, pesanku jangan menyerah padahal apapun itu, karena jika kau memiliki sebuah masalah maka ada seribu pintu untuk keluar dari masalah itu " hinata menatap kedua orang yang dia sayangi " tou-san, nee-chan setelah kepergian kaa-san, aku ingin kalian berjanji padaku akan terus bersamaku " hinata mengacungkan kelingkingnya dengan senyuman yang sangat indah, hinata mencoba kuat untuk kepergian sang bunda dan itu membuat hinata sedikit sakit, hiashi dan neji tersenyum dalam hati mereka, mereka berjanji akan menjaga hinata sebaik mungkin lalu mereka menyatukan kelingking mereka, hinata tersenyum lembut lalu membalikkan badannya kearah hikari yang sudah tidak bernyawa lalu mendekatkan wajahnya dikuping hikari dan membisikkan sesuatu " kaa-san, apa kaa-san tenang dialam sana? Aku menyayangimu aku akan selalu mengingatmu aiu menyayangimu melebihi siapapun, terimakasih untuk segalanya " dan setelah itu hinata bangkit menuju kamarnya melewati teman temannya lalu bergegas mandi dan mengganti pakaiannya serba hitam ingin ikut menyaksikan hikari dikuburkan. Hari berganti hari, bulan berganti bula  sifat hinata tidak ada yang berubah dia tetap menjadi hinata yang semangat " ayolah ino-chan ikut aku, kan biasanya juga kau aku antarkan saat ingin membeli batik, masa giliran temanmu ini tidak siih? " hinata bergelayut manja ditangan ini, ino sewot sendiri ' orang ini, apa dia tidak bisa diam? Haah tidak apalah aku harus sedikit menghiburnya, kepergian seorang ibu itu menyakitkan ' batin ino, hinata masih saja memohon pada ino untuk mengantarinya membeli batik untuk keperluan neji ulang tahun, ino menghela nafasnya ada benarnya juga perkataan hinata " baik baik, tapi aku yang pilihkan batik untukmu, aku juga sekalian ingin membeli batik untuk datang kepesta ulang tahun kakakmu " mata hinata berbinar binar lalu berterimakasih pada ino dan mereka pergi kekelas nya, saat dikelas hinata melihat sakura, shion, dan juga karin sedang ngobrol dan tertawa. Ino berdecak kesal, entah mengapa sakura berubah pikir ino. Sakura yang menyadari kedatangan mantan sahabatnya itu langsumg menatap tajam kearah hinata dan ino, shion dan karinpun juga langsung nengok kearah hinata dan ino, hinata dan ino masih jalan santai kearah bangkunya, ino melempar tas sakura yang ada disamping tempat duduk hinata dengan menggantikannya  dengan tas miliknya, sakura langsung berdiri dan mendekat kearah ino " kaau, ambil tasku dan taruh di tempat yang seharusnya " sakura menunjuk kearah tas miliknya yang tergeletak dilantai, ino menatap tajam kearah sakura dan berdiri " punya hak apa kau hingga beraninya memerintahku? Kau tak sadar kalau kau hanya sampah dipersahabatan kami? " ino berbicara santai tapi sangat menusuk, sakura geram shion dan karinpun tak diam " heh pig sadarlah disini orang yang menjadi sampah itu kau, masih mau berteman dengan orang macam dia yang hanya bisa mengambil pujaan hati orang lain " cetus karin sambil menunjuk hinata, shion juga menambahkan kata kata karin " dan juga orang yang sudah kehilangan ibunya, ouuwh jangan jangan dia juga yang membunuh ibunya? " shion menunjuk hinata, hinata tersentak kaget mata hinata membulat saat shion bilang dia membunuh kaa-san nya ' apa? Perkataan itu benar, aku yang membunuh kaa-san ku ' batin hinata risih, ino melirik hinata ' huh sudah kuduga pasti dia akan berfikiran kalau dia yang membunuh ibunya, oh ayolah hinata jangan berfikiran seperti itu ' batin ino, ino melihat hinata yang menunduk, menyembunyi kan wajah menyesal, ino hanya menatap cemas kehinata dan langsung menatap sinis kepada sakura karin dan juga shion " lalu? Apakah sahabatnya yang meninggalkan sahabatnya sendiri tanpa alasan yang jelas bukan sampah? " ino menyeringai puas tidak sia sia dia membaca kata bijak dari uchiha obito, sakura hanya menyeringai gaje " tanpa alasan yang jelas katamu? Heh lalu sahabat yang mengambil pujaan hati tidak lebih buruk dari sampah? Seharusnya dia sadar dia bukan siapa siapa disini " cetus sakura sinis, ino menaiki alisnya " owh benarkah? Ka-" "sudahlah ino jangan seperti itu, kita harus bersabar saja, aku tak ingin beradu ambisi " ino melihat kearah hinata yang tersenyum 'palsu' menutupi rasa sedih dan menyesalnya, ino hanya berdecih " kau selamat sakura haruno! " ino langsung duduk santai disamping hinata, sakura berjalan kearah tasnya dan menaruhnya disamping karin. Tanpa mereka sadari ada sepasang mata  yang melihat kejadian itu ' khe sakura, aku tau yang kau maksud itu apa, kau menyukai sasuke bukan? Dan cemburu melihat hinata dan sasuke kemarin? ' sasori berjalan kembali ketempatnya dengan senyuman yang sangat asem.

Cinta Yang Salah (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang