"Yoongi-ah"yoongi menoleh ketika seseorang memanggilnya. Di lihatnya seorang namja kecil berumur 10 tahun yang seumuran dengannya tengah berlari kecil untuk mengejarnya.
"Jimin"yoongi tersenyum melihat sahabatnya sekaligus teman sekelasnya. Jimin.
"Akhir pekan appa dan eommaku berencana untuk pergi berlibur"ucap jimin sambil merangkul pundaknya.
"Kemana?"
"Entahlah. Aku belum menanyakannya"ucap jimin lalu melihat yoongi sekilas.
"Kau mau ikutkan?"yoongi tersenyum lalu mengangguk pelan.
Baginya itu sudah menjadi kebiasaanya ketika jimin mengajaknya liburan.
Jimin merasa kesepian jika tidak ada yoongi. Sahabat sekaligus anak dari sahabat ibunya dan ayahnya.
Ayah yoongi dan jimin sudah bersahabat sejak mereka di bangku sekolah. Mereka di pertemukan kembali ketika mereka bekerja sama dalam sebuah proyek perusahaan mereka. Bahkan sekarang apartemen yang mereka tempati bersebelahan. Tak jarang yoongi sering sekali bermain di rumah jimin di waktu luangnya. Bahkan yoongi sering menginap ketika orang tuanya pergi keluar kota.
Jimin ikut tersenyum ketika yoongi mengangguk. Dari arah kejauhan terdengar bunyi bel masuk. Jimin langsung menarik tangannya dan berlari ke arah gerbang sekolah sebelum di tutup oleh penjaga.
Jimin dan yoongi berhenti berlari ketika melewati gerbang sekolah. Mereka saling mengatur nafas masing-masing.
"Kajja kekelas"ajak jimin ketika melihat nafas yoongi yang sudah beraturan. Yoongi mengangguk lalu berjalan memasuki kelasnya bersama jimin.
.................................
"Anak-anak kalian sudah mengerjakan tugas yang ibu berikan? Sekarang keluarkan tugas itu kemeja kalian"ucap guru song.
Jimin yang mendengarnya langsung memasang wajah khawatir. Ia belum mengerjakan tugas dari gurunya. Ia orang yang cukup malas ketika mengerjakan tugas. Apalagi tugas matematika.
Terlebih yang ia takutkan saat ini. Guru song. Dia orang yang cukup tegas dan kejam ketika ada murid yang tidak mengerjakan tugasnya.
Dia akan menghukum siapa saja yang tidak mengerjakan tugas darinya. Terlebih hukumannya sangat tidak mengenakkan. Minggu lalu saja ada seorang murid yang tidak mengerjakan tugas lalu mereka di hukum untuk membersihkan toilet plus lari keliling lapangan.
Bukankah itu sangat melelahkan? Dan mana mungkin ada murid yang tidak mengerjakan tugas kecuali dirinya. Murid-murid itu rela mengerjakan tugasnya agar tidak di hukum oleh sang guru.
"Jimin mana tugasmu?"jimin tersentak dan tersadar dari lamunannya ketika guru song menghampiri mejanya.
"I..it..itu.. eu.m a..aku.."guru itu memutar bola matanya malas.
Yoongi yang melihat tingkah jimin. Ia sudah menduga jimin tidak mengerjakan tugasnya.
"Mana?"ucapnya tegas.
"Aku lupa mengerjakannya"ucap jimin sambil menutup matanya sekilas menghindari kegagapannya. Terlihat raut wajah marah terlintas dari gurunya.
"Berdiri di depan!"jimin hanya menurut ketika di perintah oleh gurunya.
"Yoongi mana punyamu?"tanya guru song.
"Aku juga lupa mengerjakannya"ucap yoongi santai.
"Mwo? Kau kan murid pandai mana mungkin kau tidak mengerjakan tugas?"ucap guru song tak percaya. Yoongi bukanlah orang yang akan lupa dengan tugas yang di berikan gurunya. Dia orang yang selalu mengumpulkan tugasnya. Bahkan nilai sekolahnya sangat bagus.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN: I Hate U But I Love U [Grudge And Love]
FanfictionRasa suka pada teman dekatnya itu sudah berakar dari kecil. Namun rasa suka itu berakhir ketika ia tahu yang sebenarnya hingga membuatnya selalu membenci dan berusaha untuk menyakitinya. Namun di balik rasa benci dan juga rasa dendamnya beriringan d...