Part 3

762 43 1
                                    

Sehun kini tengah menemani jimin yang tengah menangis sambil memeluk foto ibunya.

"Appa. apa eomma akan kembali? Kenapa eomma pergi? Apa dia tidak sayang lagi padaku"ucap jimin dengan suara sesegukkan.

"Walaupun dia sudah pergi tapi dia akan selalu ada disini"ucap sehun sambil memegangi dadanya.

"Disini?"ucap jimin sambil mengikuti ayahnya. Sehun mengangguk.
"Eomma akan selalu ada di hati kita"ucap sehun sambil tersenyum tipis.

Baekhyun dan chanyeol yang sedang menjamu tamu tak sengaja melihat pemandangan itu. Perasaan sedih dan juga bersalah yang tak kunjung reda menyelimuti hati mereka.

"Seharusnya kita tidak pulang hari ini"ucap chanyeol menyesal.
"Mungkin luhan masih hidup jika kita tidak pulang hari ini"lanjut chanyeol. Baekhyun hanya mengangguk pelan.

********************

Jimin yang baru pulang sekolah langsung di kejutkan dengan kedua orang tua yoongi yang berada di rumahnya tengah bicara hal penting. Namun ketika jimin masuk mereka berhenti bicara dan menatap jimin.

"Kau sudah pulang?"ucap sehun. Jimin hanya mengangguk lalu memberi salam pada orang tua yoongi.

"Masuklah kekamarmu. Mungkin kau lelah habis pulang sekolah"ucap sehun. Jimin hanya mengangguk lalu pergi kekamarnya. Tapi sebelum itu jimin sangat penasaran dengan pembicaraan antara kedua orang tua yoongi dan orang tuanya. Akhirnya ia memutuskan untuk menguping pembicaraannya.

"Kau tidak perlu membahasnya lagi. Itu sebuah kecelakaan yang tidak di sengaja"ucap sehun.

"Tetap saja.. kami tidak merasa enak padamu. Mungkin kau akan membenci kami karena telah membuat luhan kecelakaan"jimin yang mendengarnya hanya mampu membekap mulutnya sendiri. Masih tidak percaya dengan apa yang di katakan baekhyun.

"Tidak. Aku tidak membenci kalian sama sekali. Kalian tidak usah merasa bersalah. Itu sudah takdir yang tuhan berikan padaku. Dan lagi. Perjodohan jimin dan yoongi tidak boleh di batalkan"

"Tapi kami masih bersalah padamu"
"Aku sama sekali tidak menyalahkan kalian. Sudah berapa kali ku bilang tidak perlu merasa bersalah. Ini sudah takdir"

Jimin yang sedari tadi menguping hanya bisa membulatkan matanya tak percaya. Pantas saja orang tua yoongi berada di ruah sakit sebelum mereka sampai. Jadi itu yang sebenarnya terjadi.

Tak ingin mendengar lebih jauh akhirnya jiminpun pergi kekamarnya dan menangis.

****************

Esok harinya

Jimin berjalan memasuki sekolah sambil menundukkan kepalanya. Pembicaraan ayahnya dengan orang tua yoongi terus mengiang di pikirannya.

Jimin merasa seseorang merangkul pundaknya. Ia menoleh kesamping dan mendapati seseorang tengah tersenyum ceria padanya.

Setelah kejadian kemarin, jimin sangat membenci orang tua yoongi juga.. orang yang di sampingnya ini. Yoongi.

"Yya. Ada apa dengan wajahmu?"ucap yoongi sambil tersenyum. Namun bukannya malah menjawab, jimin melepaskan tangan yoongi yang berada di pundaknya lalu pergi begitu saja membuat yoongi menatapnya heran.

"Ada apa dengannya? Tidak seperti biasanya"ucap yoongi heran sambil melihat punggung jimin yang semakin menjauh.

Setelah sampai kelas yoongi melihat jimin tengah fokus dengan bukunya. Yoongi tersenyum tipis lalu duduk di sampingnya.

"Serius sekali"ucap yoongi. Jimin masih diam seakan tak mendengar suara yoongi.

Yoongi mengerucutkan bibirnya merasa di abaikan oleh jimin. Karena kesal yoongi menarik buku jimin yang tengah di bacanya.

YOONMIN: I Hate U But I Love U [Grudge And Love]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang