Setelah bunyi jam istirahat yoongi yang hendak keluar mengurungkan niatnya ketika melihat kedatangan taehyung dan jungkook yang tengah asyik mengobrol sambil menghampirinya.
Yoongi yang heran melihat mereka. Karena tidak biasanya mereka terlihat akur. Tapi pemandangan di depan cukup membuatnya cemburu melihat kedekatan mereka.
"Jimin-ah ikut aku sebentar"pinta taehyung. Jimin hanya menurut mengikuti taehyung yang pergi dari kelasnya.
"Gwenchana?"ucap jungkook sambil duduk di kursi jimin. Yoongi tersenyum sambil menganggukkan kepalanya.
"Gomawo. Mungkin jika kau tidak kesana aku akan mati"jungkook tersenyum sambil mengangguk.
"Aku tidak tahu kenapa kau bersimpati padaku"
"Entahlah.. aku merasa jimin benar-benar keterlaluan padamu. Tapi entah kenapa aku masih menyukainya sampai sekarang"ucap jungkook.*******************
"Berhentilah membenci yoongi"jimin memutar bola matanya malas. Ia tahu taehyung akan mengatakan ini padanya.
"Kenapa kau peduli dengannya?! Kau menyukainya?!"teriak jimin kesal.
"Aku hanya kasihan padanya. Dia yeoja yang baik. Tidak seharusnya kau membencinya. Tentang ibumu. Mungkin orang tua yoongi tak sengaja melakukannya""Kau pikir semudah itu? Jangan campuri urusanku?"ucap jimin hendak pergi. Namun tangan taehyung menahannya.
"Sejak kecil. Aku berfikir bahwa kau menyukai yoongi. Jangan hilangkan rasa cintamu dengan kebencianmu"
"Aku tidak mencintainya!"
"Baiklah. Kau boleh membencinya. Tapi jangan sekali-kali kau menyakitinya. Pikirkan bagaimana dulu kau sangat akrab dengannya"ucap taehyung sambil menepuk pelan pundak jimin lalu pergi.
******************
Yoongi yang habis belajar dan hendak tidur tiba-tiba ponselnya berdering menandakan panggilan masuk.
Ia mengerutkan dahinya ketika mendapati nomor yang ia tidak kenal. Merasa bingung juga penasaran akhirnya yoongi mengangkat telfonnya.
"Yoongi.."yoongi tersentak ketika jimin yang ternyata menelfonnya. Namun dahinya mengernyit ketika suara jimin seperti orang yang sedang mabuk.
"J..jimin""Yoongi-ah.. Mianhae.."yoongi mengerutkan dahinya mendengar perkataan jimin. Yoongi mengernyit dahinya heran setelah perkataan itu jimin hanya diam di sebrang telfon.
"Jimin!"
"Park jimin. Kau mendengarku?"ucap yoongi semakin khawatir keadaan jimin yang sepertinya berada di club malam. Namun jimin hanya diam di sebrang telfon."Chogiyo. Sepertinya temanmu pingsan"yoongi mengernyitkan dahinya ketika mendengar suara pria yang tak ia kenal.
"Anda siapa?"
"Saya pelayan disini. Sepertinya teman anda pingsan dan tidak ada orang yang menemaninya disini"dengan cepat yoongi mengakhiri telfonnya dan pergi untuk menemui jimin..............................
Dahi yoongi mengernyit ketika memasuki tempat itu. Asap rokok dan alkohol membuat tangannya terus menutupi hidungnya.
Yoongi yang tidak pernah pergi ke club. Hanya bisa menggeleng ketika memasuki tempat itu ketika melihat yeoja-yeoja yang tengah menari tak jelas dengan para namja. Bahkan ia tak sengaja melihat pria dan wanita sedang berciuman.
"Apa kau tidak salah mengunjungi tempat?"ucap seorang yeoja yang menghampirinya sambil menatap yoongi dari atas sampai bawah. Heol~ bahkan yoongi baru sadar kalau ia mengenakan baju tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
YOONMIN: I Hate U But I Love U [Grudge And Love]
FanfictionRasa suka pada teman dekatnya itu sudah berakar dari kecil. Namun rasa suka itu berakhir ketika ia tahu yang sebenarnya hingga membuatnya selalu membenci dan berusaha untuk menyakitinya. Namun di balik rasa benci dan juga rasa dendamnya beriringan d...