Part 20

532 19 0
                                    

Yoongi membuka matanya perlahan. Ia tahu siapa namja yang memeluknya ini. Dia adalah namja yang seharusnya menabraknya dan membuatnya mati di tangannya bukannya memelukanya seerat ini seakan ia takut kehilangannya.

"Sekarang apa lagi? Kau belum puas dengan penderitaanku?"lirihnya dengan mata berkaca-kaca.

"Aku.. A-aku.."ucap jimin tergagap. Yoongi yang hendak melepaskan pelukannya karena lelah dengan perkataan jimin yang tergantung tiba-tiba jimin menahannya bahkan memeluknya lebih erat.

"Kkajima"ucapnya pelan namun masih bisa di dengar oleh yoongi.

"Aku.. aku tidak suka kau mati di tangan orang lain atau di tanganku. Aku hanya ingin kau terus berada di sampingku. Aku tidak ingin kau menjauh sedikitpun. Aku seperti ini bukan karena membencimu atau ingin membuatmu menderita. Aku seperti ini karena aku.."

"Aku mencintaimu.."lanjutnya sambil memejamkan matanya sekilas untuk menghindari kegugupannya. Yoongi yang mendengarnya tak percaya dengan apa yang di katakan jimin. Rasa senang dan bahagia muncul dalam benaknya. Sudah lama ia menantikan namja ini mengatakannya dan akhirnya bisa ia dengar di telinganya.

"Aku tidak tahu harus bagaimana mengatakannya. Karena aku merasa sangat malu padamu atas sikapku yang pernah membencimu"

"Soal dendam itu sudah lama aku melupakannya lagipula aku tidak peduli. Ibuku meninggal bukan karena orang tuamu melainkan karena takdir. Kau satu-satunya orang yang ku cintai selain ibuku. Jadi jangan pergi seperti ibuku"

"Aku mohon jangan pergi.."lirihnya sambil terus memeluknya dengan erat.

"Jimin"ucap yoongi tertahan. Jimin hanya bergumam menanggapi yoongi.

"Aku tidak bisa bernafas"sadar dengan apa yang dikatakannya jimin segera melepaskam pelukannya. Sekilas menatap yoongi lalu menundukkan kepalannya malu.

"Jimin"ucap yoongi. Jimin mendongakkan kepalanya dengan tatapan bertanya.

"Aku ingin dengar sekali lagi"ucap yoongi sambil tersenyum.

"Mwo?"

"Aku dengar tadi kau bilang mencintaiku dan aku ingin kau mengulanginya" jimin mengusap tengkuknya. Entah kenapa ia merasa malu melakukannya.

"Ppali malhebwa.."ucap yoongi.

"Aku mencintaimu"ucap jimin sebelum menghembuskan nafasnya agar tenang.

"Arra.."ucap yoongi.

"Kajja pulang"lanjutnya hendak masuk kemobil namun di tahan oleh jimin.

"Bagaimana denganmu?"tanyanya. Yoongi hanya tersenyum mendengarnya.

"Bukankah sudah jelas. Menurutmu aku marah karena apa?"ucap yoongi. Jimin hanya tersenyum mendengarnya lalu di tariknya pinggang yoongi dan memeluknya.

"Gomawo"

"Siapa yeoja itu?"ucap yoongi sambil melepas pelukannya.

"Dia seokjin noona"ucap jimin.

"Kaukan tidak punya noona"

"Dia adik dari ibuku"

"Aku tidak percaya!"ucap yoongi dengan mata menyelidik.

"Dia akan mengunjungiku nanti malam bersama suaminya"

"Dia sudah menikah?"

"Makanya jangan langsung salah paham. Kau ini sensitif sekali saat sedang hamil"ucap jimin tersenyum sambil mengacak rambut yoongi pelan. Jimin hanya tersenyum melihat yoongi yang mengerucut. Seharusnya ia mengatakan ini dari dulu agar yoongi tidak salah paham dan ia bersyukur karena belum terlambat mengatakannya dengan begitu ia bisa bernafas lega.

YOONMIN: I Hate U But I Love U [Grudge And Love]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang